74 | Deep Slumber

136 14 2
                                    

"Shush baby it's fine, it's fine. Here, drink your milk."

Puting botol susu milik si kecil aku suakan ke mulutnya namun si kecil menolak. Dan tangisannya semakin lama semakin kuat.

Aku panik.

Kenapa dia taknak minum? Dia lapar kan? Budak kecik macam ni dah boleh makan nasi ke?

"Hey baby, what's wrong? Somewhere hurt? Did I hurt you?" aku mendodoi tubuh kecilnya dalam dakapanku dengan penuh berhati-hati namun dia tetap menangis.

Ciuman ringkas aku hadiahkan pada pipi gebunya seraya menggosok kepala lembutnya beberapa kali berharap dapat menenangkannya namun tidak. Makin cemas aku dibuatnya.

"Shit shit shit what do I-"

"Boss- hey, kenapa ni?"

"God, Alex I'm glad you're back! Please help me," laju langkahku diatur ke arahnya yg baru sahaja melangkah masuk ke dalam bilikku dengan wajah yg sudah berubah cemas.

"Give her-"

"No, don't touch," si kecil di tangan aku larikan sedikit dari terkena sentuhannya, "your hands were bloody. Don't touch her with those." aku menyambung lagi saat wajahnya berkerut penuh soal memandangku.

"Right," dia mengangguk saat menunduk sebentar melihat tangannya sendiri.

"Hey baby girl, what's wrong? Did you catch tummy ache?"

"I don't think so. I've tried to feed her with some milk that you told earlier but she refused. I don't fucking know why is that." aku menjawab penuh risau saat masih mendodoi bayi di dalam dakapanku.

"She's hungry, maybe?"

"But she didn't want to eat!"

"Where's the milk?"

"On the coffee table."

Makin lama aku makin rasa tertekan.

Sudah tiga jam berlalu sejak aku menyedut barisan pertamaku dan si kecil ini memutuskan untuk membuat ragamnya dengan susu yg dibancuhku sebentar tadi.

Keluhan kecilku terlepas saat menunggu Alex mengambil botol susu di atas meja.

"It's okay bambina, it's fine. Uncle Alex will help. I'm so sorry baby, I don't know what to do..." pipi tembamnya aku lekapkan ke pipiku.

Tubir mataku mula terasa panas. Si kecil itu tetap juga tidak berhenti menangis.

Aku takut.

Macam mana kalau dia memang sakit? Sakit perut? Sakit kepala?

Baby Bella kembali bergerak dengan sangat tidak selesa dalam pelukanku. Sejak tadi dia begitu. Makin bertambah perasaan risauku saat ini. She cried with all her might I must say. It may be something really serious is wrong with her.

Tanggapanku terganggu dengan suara garau Alex dari arah belakang.

"The milk, boss. It's cold."

"And why is that wrong?" aku menyoal dengan kerutan saat mengikut langkahnya yg mula menuruni anak tangga ke bawah, ke dapur mungkin.

Langkahnya laju, begitu juga denganku meskipun perlu sedikit berhati-hati dengan si kecil Bella yg sedang menangis dalam pelukanku.

Young Blooded MafiaWhere stories live. Discover now