"Baiklah, ayo ke asramaku saja yang paling dekat dari sini" Hermione mengajak Draco dan Harry untuk pergi.
Hari sudah tengah malam, mereka harus segera cepat cepat masuk ke asrama sebelum ditampar oleh Filch.
Mereka berlari kecil turun menuju kastil sebelah, Draco menggandeng tangan Harry dan berlari juga. Harry harus menyamai langkah besar Draco itu, dia cukup kewalahan namun senang. Daritadi berlari Harry hanya memandangi dengan penuh senyum karena tanganya dengan Draco saling bergandengan. Hermione sudah lari didepan mereka.
Sampai, mereka sampai di lorong asrama Hermione, Harry menghadap balik untuk melihat asrama Ron. Dia sudah melihat gerbangnya tetapi ragu untuk menyampirinya karena pasti Ron sudah tidur.
"Tidak usah dipikirkan, dia sudah mati tertidur" kata Hermione melirik Harry.Tangan Draco dan Harry masih saling menggandeng, Draco menatap pintu besar itu cuek, Harry menatap Draco dan belum mau melepaskan tangannya. Draco merasa ditatap langsung menatap Harry dan menatap tangannya lalu melepaskan secara perlahan sambil tersenyum, hati Harry berteriak- tidak, Harry nya sebenarnya yang ingin berteriak.
"Katakanlah kamu harus mengangkat kuda nil dengan satu jari. Lalu, bagaimana kamu akan melakukannya?"
itu pertanyaannya sudah muncul dari Lukisan wanita sedang memegang tongkat dan mempunyai sayap di tubuhnya.Hermione mengernyitkan alisnya berfikir, Harry juga ikut berfikir,
"Bukan tentang pelajaran pertanyaannya?" Harry bertanya pada Hermione, Hermione menggeleng.Draco ikut berfikir, kemudian dia menyeringai kecil
"Kau tidak akan melakukannya, karena kau tak akan menemukan kuda nill berjari satu" jawab Draco terhadap lukisan itu.Wanita bersayap pada lukisan itu tertawa dan terbang, pintu otomatis terbuka. Hermione senyum bingung ke Draco,
"Bagus Draco" katanya lalu Hermione masuk.Draco menoleh Harry tersenyum dan menggandeng tangannya lagi, lalu masuk. Harry tersenyum lebar lalu mengikutinya.
"Selamat Datang" Hermione membalikan diri ke Harry dan Draco, tangannya membuka lebar
Harry dan Draco menatap sekitar, ini pertama kalinya Harry dan Draco memasuki asrama wanita.
"Emm Draco.. kita tidak salah ruangankan- aku merasa seperti memasuki perpustakaan"Ruang itu penuh dengan rak buku yang besar dan berantakan, buku buku di lantai pun bersebaran dimana mana, api menyala besar pada perapian. Ruangan itu tersusun rapi kecuali buku buku yang sepertinya Hermione baca setiap menit.
Hermione mendengus kesal,
"Sudahlah kalian menginap saja disini, kalian dibawah dan aku diatas mau tidur- Draco kau men transfigurasi saja salah satu dari buku ku untuk kau jadikan kasur- selamat malam" Hermione melangkah naik ke atas dan bersiap tidur.Draco dan Harry menatap bingung,
"Baiklah Draco- kau saja karena nilai Transfigurasiku buruk" katanya sambil tersenyumDraco memutar matanya malas.
Dia berjalan mengambil 1 buku dan menaruhnya di tengah tengah. Draco mengayunkan tongkatnya dan kasur pun muncul, beserta dengan bantal dan selimut berwarna putih.Harry merebahkan diri diatas kasur dekat perapian itu, dia menatap perapian. Draco disampingnya atau lebih tepatnya dibelakangnya karena Harry membelakanginya.
"Ada kabar buruk dan kabar baik Harry" Draco memulai perbincangan,
"Baiklah aku siap mendengarkan" Harry berbalik, dia tiduran miring menghadap Draco yang tiduran miring juga. Mereka saling berhadapan satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories // DRARRY [COMPLETED]
FantasyBOYSLOVE DRARRY FANFIC "BACK TO MEMORIES" IS OUT NOW (PART 2) Setelah the battle of hogwarts yang ke 2, Harry Potter "The Boy Who Lived" yang masih tetap berjuang untuk menghapus memori memori buruk yang telah dilalui selama 17 tahun belakangan in...