Didalam kamar kecil Ginny yang berisikan beberapa orang kini mereka tampak semakin tegang, sepertinya Scorpius tahu maksud ini. Penghujung cerita.
Beberapa bulan menjalani hidup nyaman di dunia Muggle dengan Harry dan anaknya, tapi kebahagiaan itu berujung kesedihan. Kementrian telah mengetahuinya, Kingsley marah besar dan kecewa terhadap Hermione, Ron dan semuanya. Dia marah terhadap Draco.
Disinilah Draco tiba, di ruang Kementrian dia menghadap puluhan orang-orang mentri yang Draco sangat asing dengan wajah-wajah mereka.
Kingsley mengambil nafas panjang, memijat pelipis kepalanya menatap Draco yang hanya diam dan menatap balik. "Apa sebenarnya yang kau mau, Draco?"
"Harry"
Kingsley menggelengkan kepalanya, "Itu bahaya sekali, kau bermain dengan waktu. Kau bermain dengan takdir. Kau bermain dengan Tuhan!" dia membalikan badannya, berjalan menghadap jendela. "Bawa anakmu pulang ke Manor, maafkan aku harus menghukumu"
Draco tak bersuara, dia sadar apa yang dia lakukan salah. Dia mengakuinya dan menyadarinya sejak lama, dia secara ikhlas menerima hukuman itu.
"Tidak mungkin bukan?" tanya Hermione disela-sela kini Ron yang bergantian cerita. Rose mengangguk, benar sekali. Tidak mungkin Draco dengan mudahnya menerima hukuman itu. Scorpius juga berfikir sama.
"Tapi Ayah benar-benar menerima hukuman itu kan? apa hukumannya? membuat ingatanku tentang Harry menghilang?" tanya Scorpius tak sabar.
Ron memutar matanya, "Biarkan aku bercerita dulu. Aku bahkan tak percaya hukumannya sungguh diterima"
Siang hari ini Harry keluar karena Draco berada di kamar terbaring lemah, Draco sakit karena terlalu kelelahan. Harry dengan cepat dan sergapnya berlari keluar menuju pintu tetapi Scorpius berlari teriak kehadapannya, mau tak mau Harry harus berhenti sejenak menangkan Scorpius kecil. "
"Maww kemana Hawwyyy" Scorpius memeluk kaki Harry manja, Harry menurun dan mengangkat Scorpius serta menciumnya.
"Harry akan pergi keluar untuk membelikan Dracomu sup hangat, Scorpy disini saja menjaga Draco okey?" Scorpius menggeleng tak mau, dia malah memeluk Harry kencang. Harry menghembuskan nafasnya. Dia melepas pelukan Scorpius dan menurunkan tubuhnya.
"Lihat, Scorpy. Ayahmu sedang sakit jadi aku harus membantunya, dia harus sembuh supaya kita bisa perang Naga lagi? Kau ingin main perang Naga bersama lagi kan?" Scorpius menatap mata hijau milik Harry lalu mengangguk dengan cemberut.
Harry tertawa, "Baiklah tak usah cemberut seperti itu" dia mencium pipi merah tomat Scorpius dan berdiri lalu berbalik membuka pintu. Scorpius mendongak dan melihat Harry dari bawah.
"Hawwyy..."
Harry menoleh kembali, "Iya sayang?"
Scorpius mengkerutkan bibirnya cemberut, "Sampaii jwumpaa" matanya menatap kebawah. Harry tertawa dan mengangguk lalu menutup pintu dan pergi keluar.
Tak lama kemudian sejak Harry keluar kamar, Draco memberanikan dirinya keluar dari kamar tempat ia berbaring, mengambil Scorpius dan menggendongnya dengan wajah kaku serta lemas. "Bersiap pulang? Bertemu Ron dan Hermione?"
Scorpius mengangguk antusias, "Hawwwyyy?" Draco tersenyum simpul.
"Dia tak akan kembali, kau sudah berpamitan padanya kan" lalu Scorpius mengangguk sedih, Draco mencium pucuk kepala anaknya. "Baiklah, lanjut bermain Naga dengan Mione dan Ron saja ya"
Kembalinya Harry dengan segenggam sup panas ditangannya, diperempatan lampu merah tempat satu petak rumah lagi dia melihat gedung sewa kamar miliknya. Disanalah ratusan orang berteriak lalu lalang menutupi jalan. Harry melihat itu langsung mengkerutkan alisnya dan berlari melihat apa yang terjadi. Inilah mimpi buruk, kebakaran menimpa gedung rumah sewa milik Harry. Jantung Harry tejatuh begitu pula genggaman sup ditangannya, Harry berteriak mencoba menerobos kerumunan orang-orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories // DRARRY [COMPLETED]
FantasíaBOYSLOVE DRARRY FANFIC "BACK TO MEMORIES" IS OUT NOW (PART 2) Setelah the battle of hogwarts yang ke 2, Harry Potter "The Boy Who Lived" yang masih tetap berjuang untuk menghapus memori memori buruk yang telah dilalui selama 17 tahun belakangan in...