Dalam pertengahan Ginny bercerita, sungguh Scorpius ataupun Rose tidak berani menyela. Sangat seru dan jauh dari pikiran Ginny bahwa Scorpius dan Rose akan takut padanya, mereka justru menggenggam tangan Ginny berusaha menguatkan karena pada saat cerita bagian itu, Ginny menangis. Kini hampir siang, saatnya jam makan siang. Tetapi pada saat pertengahan mereka cerita tiba-tiba suatu percikap muncul. Ginny menghentikan ceitanya, Scorpius memalingkan wajah begitu juga Rose yang merasakan sesuatu. Sepersekian detik, Hermione muncul.
"Mum!" Rose berdiri begitu juga Scorpius, "Mum Mione?!"
"Hermione" Ginny ikut berdiri, Hermione menoleh pada anak-anaknya. Wajahnya mengiratkan ekspresi bingung kemudian memeluk anak-anaknya menanggung rasa rindu.
Rose dan Scorpius sebenarnya terkejut, mereka bilang tanpa banyak bicara.
Hermione melepaskan pelukannya, mencium pucuk kepala Scorpius dan Rose secara bergantian."Mum tidak terkejut kami berada disini?" Rose mengucapkan kalimat itu setelah dia mengerjap-erjapkan matanya.
Hermione memeluk Ginny sesaat, "Oh Ginny"
Rose bingung, dia menatap Scorpius. Apa maksut semua ini."Blaise" ucap Scorpius pada Rose, Rose mengangguk. Benar juga, pasti Blaise yang memberikan informasi.
"Ternyata kau dekat dengan Ginny, Mum?"
Hermione tersenyum menatap putrinya, lalu menatap Ginny. Menatap putrinya dan anak laki-lakinya itu, lalu Hermione duduk pada kursi tambahan yang tiba-tiba muncul sepersekian detik kemudian.
"Jangan..." Ginny mengucapkan itu saat Hermione menggeser kursi yang baru saja muncul.
Hermione memotong, "Berisik, aku tahu, Ginny" dia tersenyum. Lalu menatap anak-anaknya, "Jadi... apa semua ini anak-anak?" Rose dan Scorpius saling menatap, Rose menaikan alisnya dia bingung harus berkata apa. Scorpius paham dengan ekspresi Rose yang menandakan bahwa Rose menyerahkan segalanya pada Scorpius.
Scorpius bingung, tapi hatinya berteriak. "Em..." dia terbata-bata. Hermione tersenyum, menyuruh Scorpius dan Rose duduk. Ginny yang punya kamar pun ikut duduk tetapi tak berbicara.
Ginny berdeham, "Mereka..." Hermione menoleh.
"Oh ayo lanjutkan ceritanya, atau kau mau dengar dariku Scorpi?" Scorpius bingung, tanpa sadar kepalanya mengangguk-angguk. "Tapi pasti cerita Ginny belum selesai kan, ayo Gin... lanjutkan"
Ginny menatap Hermione, lalu dia tersenyum dan mengangguk.
"Jadi... kita sampai mana ya?" Ginny menatap kedua keponakannya. "Ah, ini beberapa bulan Harry di penjara. Tentang pertengkaran itu" lanjut Ginny, dia sudah mengingat-ingat kembali memori itu. "Sungguh cerita ini, bahkan sampai mati pun aku akan selalu mengingatnya"Saat ini, Harry menjalani bulan-bulannya di sel lama setelah menjalaninya di sel bawah tanah. Sel Harry dekat dengan sel lain, saat ini adalah jam bebas maka tak ada sipir yang berjaga disini. Saat jam bebas, mungkin Harry hanya diam berdiri menatap jalanan, kala itu Harry ingin sekali menghirup udara segar. Jadi dia keluar halaman mencari angin dan udara segar.
Lama-lama menghirup udara segar, Harry mendengar teriakan dengan suara besar dari dalam. Pada waktu ini, tubuh Harry sudah bugar kembali selepas hukuman penjara bawah tanah yang ia jalani. Harry menoleh sebentar, dia mengacuhkannya lalu kembali menatap jalanan. Harry tau didalam sana tengah terjadi keributan, Harry sudah muak dengan keributan. Dia berjanji pada dirinya sendiri pada akhir-akhir ini dia akan menjauhi hal-hal yang memicu dirinya kembali pada sel bawah tanah. Harry memikih berjalan dan duduk serta tiduran diatas rumput menikmati birunya langit.
Harry menarik nafasnya, ingin memejamkan matanya. Sepersekiandetik dia memejamkan matanya, Harry mendengar teriaakan lagi. Dia bergegas bangun berdiri dan berlari kedalam mencari sumber suara. Toilet sel sebelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories // DRARRY [COMPLETED]
FantasíaBOYSLOVE DRARRY FANFIC "BACK TO MEMORIES" IS OUT NOW (PART 2) Setelah the battle of hogwarts yang ke 2, Harry Potter "The Boy Who Lived" yang masih tetap berjuang untuk menghapus memori memori buruk yang telah dilalui selama 17 tahun belakangan in...