17

665 74 0
                                    

Draco menggandeng Harry cepat, lalu tiba tiba Harry merasakan putaran cepat, tubuhnya tertarik tarik dan sangat elastis dan sedetik kemudian dia sudah berada di Mafloy Manor, tepatnya sayap kanan manor di dalam kamar Draco.

"Secepat itu kau mengajakku ber apparate?!" teriak Harry pada hadapan Draco.

Draco menutup mulut Harry menggunakan bibirnya,tubuh Draco langsung reflek itu menggerayangi tubuh Harry, Draco melumat pelan bibir itu dan Harry juga membalasnya.

Hati Harry rasanya tenang kalau sudah melakukan intim dengan Draco, tangan Harry merangkul leher Draco. Dia memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk menikmatinya ciumannya.

Sebelum Draco mulai kehilangan kendali, dia mengehentikan ciuman itu secara perlahan. Menatap mata hijau milik Harry dan mencium dahi Harry. Harry menghembuskan nafas panjang, dia merangkuh pipi Draco dengan kedua tangannya.
"Kau baik saja?" tanya Harry dengan nada cemas dan mata bersinar hijau.

Draco mengangguk kecil dan tersenyum, mencium tangan Harry yang menempel di pipinya.
Harry melepaskan tangannya, Draco menyentuh tangan Harry
"Ayo sebelum yang lain curiga" kata Draco dan dia berjalan menggandeng Harry keluar dari kamar Draco.

Draco berjalan dari lorong menuju lorong, Harry menganga melihat Manor ini, mewah sekali dan bernuansa gelap. Lorong ini seperti tidak ada habis habisnya, Draco masih menggandeng tangan Harry, dia berjalan sambil menciumi tangannya dan melirik Harry, Harry jadi tersenyum malu.
Sesampainya pada Manor utama, Draco berhenti dan melepaskan tanganya, kemudian mengecup bibir Harry. Harry tidak pernah berhenti tersenyum, Draco berbalik dan memasang wajah tegas seperti biasanya, Harry mengikuti dari belakang berlagak seperti tidak ada apa apa.

Kingsley, Minerva, Hermione, Ron, Ginny dan Bill sudah pada datang dan berpencar.

Ron mendongak ke belakang melihat kedatangan Draco dan Harry,
"Drac... manormu tidak mempunyai penerangan yang lebih dari ini?"

Draco melirik Ron tajam, dia duduk dengan menyilangkan kakinya bak pangeran.
Yang lain mengikutinya duduk ke sofa, begitu pula Harry.

Draco memulai pembicaraan
"Aku tadi sudah rapat dengan Pelahap Maut lainnya- dan aku harus dengan segera mengabari kabar sialan ini pada kalian"

Draco mulai menegakkan tubuhnya bersiap untuk bercerita panjang, semua orang diruangan itu mendadak hening seketik dan siap siap memasang telinga.
"Barty Jr dia siap menculikmu Harry- apapun yang terjadi pada saat perlawanan, kau harus menumbangkannya"

Hati Harry mencelos hebat, tetapi dia mengangguk kuat dan mengepalkan tangannya.

"Lalu- mereka akan menyerang Hogwarts- satu per satu asrama kurasa tetapi aku tidak cukup mengerti mengapa alasannya- ini masih belum difikirkan oleh yang lain dan olehku juga" Draco menambahi, dia mengatakan ini dan menatap pasang mata semua orang satu per satu.

Hermione menyeltuk tidak sabar
"Langsung intinya saja"

Draco mendongak menatapnya, alis tegasnya mengernyit
"Kita harus pertahankan Hogwarts- dan kau Mudblood, kau harus bersembunyi begitu juga Mudblood lain"

Minerva yang sedari tadi duduk tegak mulai menyenderkan bahunya, menatap Draco dan bertanya
"Mengapa? mengapa muggleborn terlibat?"

Draco memejamkan matanya dan memijat pelipisnya,
"Karena- memang itu sasarannya"
"Kau Granger- kau benar benar harus bersembunyi karena kau ditandai"

Hermione menahan nafasnya, dia merasa sangat tegang. Dari dulu memang nyawanya selalu terancam tetapi entah mengapa Hermione merasa ini sedikit berbeda.

"Saranku- kita akan menambah jam Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam" Kata Draco menutup.

Bill memasuki pembicaraan,
"Aku tidak mengerti mengapa kau menyuruh Harry memanjat pohon?"

Memories // DRARRY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang