Back to Memories 05

296 39 0
                                    

Keesokan paginya sesuai janji, Rose membantu menanamkan tanaman Mawar itu dipekarangan saat selesai sarapan. Sedikit dibantu oleh Nenek Greengrass yang sudah tua itu, melihat Rose dengan tubuh tinggi dan lincah membuat Nenek Greengrass tersenyum lebar.

"Kau mirip sekali seperti kedua anakku Rosie"

Rose mendongak dan tersenyum mendengar itu lalu melanjutkan kembali dengan pot ditangannya.

"Ayolah Kakekkkk— kau berjanji akan menceritakannya" Scorpius berdiri dibelakang Kakeknya yang sedang berjalan kecil menuju perapian.

Kakek Greengrass tertawa kecil, "Aku berjanji apa padamu jagoan? bukankah kau baru datang pagi ini"

Kakek Greengrass yang berumur itu kini mulai kehilangan ingatannya, padahal baru semalam dia menyambut, marah marah hingga bercerita panjang lebar mengenai anak dan menantunya. Kini dia suda lupa lagi, Scorpius menghembuskan nafasnya panjang. Kini susah lagi memulai cerita supaya kakeknya mau menceritakan kelanjutannya.

"Kakek ayolah— kenapa kau membenci bunga Lily?" Scorpius kembali mencoba mengungkit kejadian semalam, berusaha supaya kakeknya menceritakannya kembali.

Kakek Greengrass berfikir, memegang dagunya. "Kata siapa aku tak suka Lily— aku suka— tapi mawar lebih mudah dirawat"

Scorpius mendecak kesal, gagal. Sekarang apa lagi, "Apakah kau tak mengunjungi makam Ibu?"

Kakek Greengrass menyantap teh panasnya, "Sudah"

Scorpius mengernyitkan alis, "Kapan? kenapa aku tidak tahu"

Kakek Greengrass tertawa, "Semalam— jelas tak tahu kan kau baru datang pagi ini"

Scorpius lelah, jika begini terus dia akan membuang buang waktunya. Mana ada orang malam malam ke makam, sungguh menakutkan dan memprihatinkan sekali ingatan kakeknya ini.
"Punya kakek tidak ada yang benar, satunya pelahap maut satunya lagi pelupa" batin Scorpius.

Dia berjalan ke pekarangan rumah untuk menyusul Rose yang sedang menanam bersama neneknya.

"Ayo Rosie— kita pulang saja ke Manor— sia sia aku membujuknya— dia sudah lupa" teriak Scorpius mendatangi Rose.

Rose mendongak, dia melihat Scorpius dengan galak. "Kau menginjak bunganya! minggir sendikit" Rose memukul lengan Scorpius yang membuat Scorpius kesakitan dan mengalihkan kakinya.

"Apa katamu pulang? segini saja usahamu untuk berkeliling didunia Ayahmu?" Rose menunduk membetulkan posisi bunga yang tadi diinjak oleh Scorpius.

Scorpius mendecak kesal "Buntu— tak ada petunjuk"

Rose berdeham saja, dia berdiri dan menatap Scorpius. "Kau tidak akan menyerah— jadilah seperti Ayahmu yang selalu memperjuangkan Harry"

"Yang menyakiti Ibuku? yang menyakitinya selama dia mempertaruhkan nyawa dan hatinya untuk seorang laki laki homosexual?"

Rose menghembuskan nafas panjang, memegang lengan Scorpius. "Kita belum mengetahui seluruh ceritanya— jangan kau simpulkan"

Rose benar, Scorpius terlalu cepat menyimpulkan. Tak lama setelah percakapan Nenek Greengrass datang ke pekarangan membawa beberapa bunga baru lagi. Rose dan Scorpius membantu membawakannya.

"Dari mana bunga sebanyak ini?" tanya Scorpius sembari mengangkat beberapa pot dan dipindahkan ke tempat yang ini di tanam.

"Zabini— ah keluarga itu sungguh tak pernah lupa pada kita"

Rose mendongak, "Keluarga Zabini?"

Nenek Greengrass mengangguk dan tersenyum. "Keluarga kita dan mereka sudah dekat lebih dari 3 generasi— kau pasti baru tau itu kan Scorpius"

Memories // DRARRY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang