10

807 90 2
                                    

Hari Pertama di Tahun Terakhir

Bunyi ricuh pagi hari pada Aula besar... anak anak sudah bangun, memakai jubah asrama masing masing dan mulai makan. Harry juga sudah semangat memulai hari pertamanya di tahun 7, dia berjalan melewati lorong aula, berusaha menemukan teman temannya. Dilihatnya Hermione dan Ginny serta Neville sudah duduk dan Hermione melambai lambaikan tanganya, menyuruhnya untuk duduk disana.

Harry tersenyum lalu dia berlari kecil untuk mencapai meja itu, wajah teman temanya tampak bahagia... kecuali Neville
"Neville sepertinya kau kurang tidur— bagaimana asramamu?"  tanya Harry sesampainya disana, berusaha untuk duduk di samping Neville untuk menghindar dari Ginny yang didekatnya.

Kantung mata Neville membengkak hebat.. dia benar benar seperti hantu.

"Aku tidak bisa memasuki Asramaku... passwordnya cukup rumit untuk aku praktekan— aku harus menunggu 5 jam diluar dan terus mencoba"

"Kau disiram cuka?" Harry memotong

"Ya 15 kali, karena 15 kali aku gagal" Neville menatap Harry lemas.

Astaga, "Bagaimana dengan kalian... ada kendala?"  Harry kini menatap Hermione dan Ginny.

Ginny menggeleng sambil mengunyah, Hermione mengernyitkan alisnya berusaha membuka mulutnya.

"Ya aku salah menjawab pertanyaan selama 2x— pertanyaan tersulit yang pernah kutemui"

Harry mendongak tidak percaya, tidak mungkin Hermione salah dalam menjawab.

"Bagaimana? bagaimana pertanyaannya" Harry kepo begitu juga Ginny dan Neville dan kini menatap Hermione menunggunya membuka mulutnya

"Yang manakah terlebih dahulu, Phoenix atau Api— itu pertanyaanya"  Hermione mendengus kesal.
"Aku menjawab Api dulu.. tapi pintunya tidak terbuka lalu aku menjawab Phoenix tetap saja tidak terbuka— dan aku kesal, sangat kesal dan aku pergi—"

"Ke perpustakaan" potong Harry mengangguk cepat.

"Ya— perpustakaan dan aku tidak menemukan apapun selama 3 jam... lalu aku bermeditasi sebentar untuk menjernihkan pikiranku lalu aku berjalan kembali menuju Asramaku— kemudian aku menjawab, Lingkaran tidak memiliki awal. Dan pintu pun terbuka"

Harry hanya mengangguk paham, Ginny menatapnya dan bertanya "Bagaimana dengan kau?"

Harry melirik Ginny sebentar dan menundukan sambil menatap makanannya, dia berusaha menyuapkan makanan itu kedalam mulutnya.
"Tidak ada.. hanya pertanyaan kecil dalam bahasa ular— dan aku harus menjawabnya dengan bahasa ular juga— kadang pertanyaannya menyebalkan"

Ginny hanya Ohh saja dan mengangguk paham.
Harry mulai menyeringai dan tersenyum mengingat kejadian semalam.
"Tapi Malfoy dia tengah malam tidak bisa masuk ke asramanya karena jawabannya salah" Harry bercerita sangat semangat dan penuh senyum membuat Hermione memiringkan kepalanya heran.

"Bagaimana?" tanya Hermione.

"Dia meminta bantuanku, asramaku bergetar karena Malfoy melihat asramaku dan aku keluar kemudian membantu menghitungkan bulunya, sangat menyebalkan sebenarnya" kata Harry sambil mengunyah.

"Sangat menyebalkan tetapi kau semangat sekali ceritanya" Ginny melontarkannya sambil mengambil buah anggur disampingnya. Hermione melirik Ginny tanpa ekspresi.

Hati Harry langsung jeblos... "Aduh terlalu ekspresif" kata Harry dalam hati.
Harry berusaha memalingkan perhatian
"Dimana Ron?" bingungnya.

"Tidur... menurutmu siapa yang akan membangunkan si kerbau itu kalau bukan kau dan aku Harry— kini dia di asrama sendirian menurutmu dia bisa bangun awal? kan tidak" kata Hermione malas sambil meminum jus labu.

Memories // DRARRY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang