27 🔞

1.1K 54 2
                                    

Para Prefek hari ini pada saat sore tengah janjian untuk berlatih mantra, Ravenclaw sudah hadir begitu juga Hufflepuff. Hanya menyisakan Gryffindor dan Slytherin yang tak kunjung datang dikarenakan mereka berada pada kelas yang sama.

Luna Lovegood bermain main dengan percikan api yang ada di antara bebatuan di pinggir Hutan Terlarang tempat mereka menunggu,
"Api adalah konsonan yang menarik" kata Luna dengan suara ciri khasnya,

Justin dari Hufflepuff melihat itu dengan ngeri, "Luna... jangan bermain main dengan api— kau harus ingat bahwa api lah yang menyambar habis ruang kebutuhan"

Anthony mengangguk, "Dan sialnya kita harus bersembunyi disana"

Luna mendongak dan tersenyum "Tidak apa— itu seru"

Hannah Abbot menggelengkan kepalanya heran, "Peperangan tidak ada yang seru Luna— kita harus bersiap kehilangan seseorang"

Luna menatap api itu dan menjawab Hannah, "Kehilangan seseorang tidak akan pernah siap— itu adalah bagian serunya karena seperti diberi kejutan"

Hannah tidak tau mau menjawab apa karena Luna benar benar tidak masuk akal. Justin dan Anthony menggelengkan kepalanya.

Di lain tempat, Ron Hermione Harry berjalan bersama lagi setelah sekaian purnama mereka tidak pernah berjalan bersama dan mereka menuju hutan terlarang untuk berlatih lagi.
"Kau belum menceritakan bagaimana kau dekat dengan Pansy" kata Ron merangkul bahu Hermione.

Hermione memutar matanya salah tingkah dan tersenyum,

Harry di bagian kiri dan Hermione ditengah, Harry mendecak "Aku saja tidak tau bagaimana ceritanya"

Hermione tertawa, kini dia merangkul ke dua sahabatnya. "Aku tidak berkencan— aku hanya senang mempunyai sahabat perempuan"

Ron tertawa "Kau pembohong yang buruk— kau harus belajar dari George"

Hermione tertawa "Aku sudah cukup menyimpan rahasia dari kalian, itu saja yang bisa ku katakan"

Mereka bertiga kini telah sampai di titik kumpul Hutan Terlarang dan anak anak Pansy serta Draco sudah berada disana. Harry berlari memeluk Draco, dan Draco menangkapnya serta menggendongnya.

Pansy memutar matanya, "Seperti tidak bertemu satu tahun saja"
Hermione berjalan ke arah Pansy, Hermione mendengar Pansy mengatakan itu dan langsung tertawa.

Draco menurunkan Harry, dan menoleh Pansy serta mengernyitkan alisnya didepan wajah perempuan rambut pendek itu.
"Iri" lalu Draco berjalan dengan angkuhnya ke dalam Hutan

Pansy memasang wajah marah, "Tidak! aku dan Hermione bisa saja melakukannya tetapi tidak se lebay dirimu" Pansy mengoceh mengikuti Draco berjalan ke dalam Hutan.

Yang lain pada tertawa dan mengikuti untuk masuk ke hutan. "Slytherins" kata Ron melirik Harry dan Hermione.

Mereka telah berjalan menjauh dari Hogwarts dan menjauh dari kerumunan, latihan kali ini adalah ketepatan dan kecepatan dalam merapal mantra.

Mereka telah berkumpul, dan Draco memimpin latihan ini.
"Dengarkan aku-- kita harus menyiapkan strategi saat kita semua keluar dari asrama karena aku yakin para Pelahap Maut akan tetap berdatangan. Kita-- para prefek harus tepat dan cepat dalam merapalkan mantra pada mereka"

"Apa saranmu?" Tanya Justin

Draco menggeleng, dia belum tahu.
Harry menghembuskan nafas kasar, Hermione berusaha berfikir.

"Pelahap maut pasti sudah berkurang saat kita keluar dari Asrama-- kita harus menggunakan jalur yang berbeda" Luna menambahkan,

"Lawan dan serang" Harry memotong, semua menoleh pada Harry

Memories // DRARRY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang