"Mereka menggunakan topeng, kita tidak tahu mana Dolohov" kata Harry menatap lantai dan berjalan, dia menerobos kerumunan kerumunan anak yang bersorak.
Ron merangkul Harry "Sudah... dia ada di lorong bawah tadi dan Ginny membunuhnya"
"Tapi mengapa dia tak berhadapan padaku? bahwasanya aku yang di incarnya Ron"
Ron menggeleng, kini Ron menarik Harry ke atas meja untuk berdiri bersama para prefek.Harry masih bengong berfikir, dilihatnya wajah wajah kemenangan itu. Matanya melirik sekeliling dan telinga menajamkan pendengarannya. Harry memejamkan matanya sementara yang lain bersorak untuk Harry penuh kemenangan.
Harry membelalakkan matanya, "MENUNDUKKKKKK" terdapat serangan dadakan dari dalam ruang kebutuhan.
Sebelum bisa Harry menunduk, kilatan merah menyambar tubuh Harry, kilatan itu dari beberapa pelahap maut yang menyamar menjadi murid. Dan satu anggota asli pelahap maut yang menyambar kutukan tak termaafkan itu. Dean Thomas
Dean Thomas merapalkan Crucio pada Harry, dia memajukan tongkatnya dan badannya. Anak anak lain berteriak ketakutan karena semburan mantra lagi dari pelahap maut.
Tubuh Harry bergetar hebat, dan sungguh luar biasa kesakitan. Badannya, ototnya rasanya semua ketarik dan Harry hanya bisa kejang dan berteriak kesakitan.
Dean menyiksa Harry, dan dilindungi oleh pelahap maut lain. Hermione berteriak berusaha menolong Harry tetapi di hadang oleh 2 pelahap maut.
"Granger— ya kau terkenal"Hermione meludah kasar, "Aku bahkan tak tau siapa dirimu—DIFFINDO!"
Hermione berteriak "SESEORANG TOLONG HARRY"Pansy dan Blaise menghadapi pelahap maut yang berdiri di belakang Blaise, "MASUK MIONE!!" teriak Blaise
Hermione berlari ke arah Harry dan terkena reruntuhkan kayu, kepalanya berdarah. Hermione teriak kesakitan. Ron mendatanginya, dia merapalkan mantra pemberhentian darah.
Anak anak pada berteriak dan semua berangsur angsur keluar, berantakan karena tidak ada strategi untuk ini.
"AVADA KEDAVRA" Dean Thomas jatuh kaku tak berdaya setelah semburan hijau menyentuh punggungnya, mantra Crucio untuk Harry telah berhenti dan Harry jatuh tersungkur serta kejang. Draco datang,berlari sebelum itu dia menghabisi semua pelahap maut yang ada disana.
"DASAR BANGSAT! KAU MEMENTINGKAN TORI DARIPADA HARRY!!" Pansy berteriak, dan menampar Draco.
"Bukan waktunya membahas itu" kata Draco kaku.
"RENCANA MERAH— AKU DAN HARRY AKAN KEMBALI KE MASA LALU— DOLOHOV BELUM MATI!" teriak Draco kepada Pansy, Hermion, Ron
"Tapi— Harry— efek mantranya belum selesai kau tak bisa membawanya" Hermione tersengal sengal, dia memeluk Harry yang masih sedikit kejang tak berdaya.
"Menyingkir Hermione" Draco berjalan ke arah Harry dan mengkalungkan Time Turner.
"Doakan kita selamat— sampai jumpa" kata Draco menatap teman temannya dan dia memutarkan jam pasir itu.
Segalanya mundur, semua terjadi begitu cepat, Draco menangis menatap Harry yang tak berdaya itu.
Mereka mundur, beberapa hari sebelum perang besar 5 bulan lalu terjadi.
Mereka berada ditempat dimana mereka mulai memundurkan waktu, ruang kebutuhan yang sepi dan penuh barang barang.Harry mulai sadar, tetapi badannya semua sakit. Dia menangis, Draco memeluk Harry dan menangis. Harry tidak bisa berkata apa apa.
"Maafkan aku maafkan aku Harry— akan ku jelaskan semuanya— maafkan aku sekarang kita ke Malfoy Manor" Draco menangis di tubuh Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories // DRARRY [COMPLETED]
FantasyBOYSLOVE DRARRY FANFIC "BACK TO MEMORIES" IS OUT NOW (PART 2) Setelah the battle of hogwarts yang ke 2, Harry Potter "The Boy Who Lived" yang masih tetap berjuang untuk menghapus memori memori buruk yang telah dilalui selama 17 tahun belakangan in...