Besoknya dengan penuh semangat setelah Harry selesai mengerjakan tugasnya dari perpustakaan, dia langsung berjalan ke Bar klasik itu. Baru jam 19.00 tetapi Harry sudah hampir sampai dengan pakaian formalnya untuk kuliah serta tas dan buku-buku ditangannya dia di cegah lagi oleh satpam buncit itu.
"Kau kembali lagi anak kecil" katanya galak dan tangannya menghadang tubuh Harry. Harry memutar matanya malas. Sungguh dia tak mau berurusan dengan siapapun disini.
"Aku bekerja disini" jawab Harry setelah menarik nafas panjang.
Satpam itu meliriknya pedas, dia melambaikan tangannya mengusir Harry. Harry berusaha meyakinkan satpam itu.
"Aku direkrut oleh Cedric disini, percayalah"
Satpam itu melotot, "Berani sekali kau menyebut dia dengan nama depannya"
Harry bingung, beruntungnya orang yang disebut Harry tadi tiba tepat dibelakangnya.
Satpam itu menunduk sopan, menyapa dan melaporkan Harry. "Orang ini mengaku ngaku sebagai pegawaimu Tuan Diggory"Cedric mengerutkan alisnya dan kini dia berdiri disamping Harry, Harry menatap Cedric berharap dia mendukungnya dan ajakan untuk bekerja disini itu adalah nyata.
Cedric merangkul bahu Harry, "Memang pegawaiku kok" katanya dan langsung menerobos masuk dan membawa Harry bersamanya. Harry masuk dan berbalik sebentar lalu menjulurkan lidahnya terhadap satpam buncit itu.
Harry berdeham setelah dia dan Cedric berdiri menghadap latar bar tetapi Cedric masih merangkulnya, "Maaf" kata Cedric dengan canggung sambil melepaskan rangkulannya.
"Baru kali ini aku punya partner kerja" kata Cedric, sekarang dia berjalan kebelakang untuk menurunkan kursi-kursi pelanggan. Harry langsung bergerak cepat mengikuti tanpa disuruh."Kau mengelap gelas-gelas saja, setelah itu aku akan mengajarimu meracik minuman"
Harry langsung berhenti mengangkat kursi dan langsung ke belakang mengambil lap serta mulai mengerjakannya tanpa bicara. Cedric selesai membersihkan tempat dan mulai menyalakan sound system untuk lagu. Cedric menghampiri Harry yang hampir selesai.
"Selesai" kata Harry menaruh gelas terakhirnya dengan sangat hati-hati. Cedric mengangguk angguk, dia menepuk pundak Harry sebelum dia berjalan kebelakang.
Setelah hampir 2 jam Harry dilatih oleh Cedric, dia bisa membuat 2 jenis minuman yang simpel dan gampang. Cedric mengapresiasi kecerdasan Harry dengan memberinya 1 minuman spesial dan mahal.
"Tidak— aku tidak minum" Harry menolaknya dengan sopan.
Cedric tertawa, "Bekerja di bar tetapi tidak minum, yasudah. Aku tau jika makanan kau tak akan menolaknya kan"
Harry mengangguk angguk, sudah pasti. Makanan itu rezeki yang berharga, dia tidak akan menolak jika diberi makanan.
Beberapa pelanggan sudah datang, Harry wara-wiri untuk mengantarkan pesanan makanan ke meja. Dia belum berani untuk meracik minuman, dia harus perlu berlatih beberapa hari lagi untuk menjadi Bartender yang sesungguhnya.
Yang bekerja disini hanyalah Cedric sendiri, mulai dari bartender, kasir dan koki semuanya dia. Entah bagaimana dia mengurus semua ini sendiri. Harry terkesima melihat semangat Cedric.
"Cedric— ini siapa sih? tulisanmu buruk sekali"
Harry menunjukan nota pesanan yang tertumpuk, dia tidak bisa melihat dengan jelas pesanan itu.Cedric menoleh, "Oh itu— emm astaga aku sendiri bahkan tidak bisa membacanya. Oh Drake— ya meja paling ujung disana"
Harry melihat meja paling ujung,
Laki-laki sebayanya dengan rambut hitam legam dan buku buku ditangan."Aneh sekali mengerjakan tugas di tempat se berisik ini" teriak Harry pada Cedric yang kini semakin malam semakin ramai dan berisik oleh music serta teriakan orang-orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories // DRARRY [COMPLETED]
FantasíaBOYSLOVE DRARRY FANFIC "BACK TO MEMORIES" IS OUT NOW (PART 2) Setelah the battle of hogwarts yang ke 2, Harry Potter "The Boy Who Lived" yang masih tetap berjuang untuk menghapus memori memori buruk yang telah dilalui selama 17 tahun belakangan in...