"Ginny ayo, kau yang dari tadi membuat kita terburu buru, sekarang kau lelet sekali" Ron meneriaki dari perapian, Hermione sudah siap dengan jubah hitam dan beberapa buku dibawanya serta tas.
Harry juga sudah meyiapkan uang dan juga perkamen berisikan list apa yang akan dibeli. Ron tidak membawa apa apa karena semua barangnya itu Ginny yang megang."Sabar tolol, aku membawa barang tidak bergunamu ini juga" katanya terpengah pengah keluar dari kamar. Ron tekekeh
Hermione mengernyit memandang perapian floo, "Tunggu, dimana bubuk floo nya-- harusnya disekitar sini" Hermione memandang mandang sekitar perapian dan berjalan disekitar sofa dan lainnya. Begitu juga Harry membantu menemukan bubuk floo itu. Ron diam seperti patung "Oh tidak" kedua tangannya menempel pada pipi dengan wajah cemas.
"Sepertinya aku membuangnya..""APA?!!" kata Harry dan Hermione barengan
"Ketololanmu itu sudah pangkat 2 kuadrat 4 dikali 15 Ron" Ginny menambahkan, menaruh barang yang dibawa kemudian duduk di sofa.
"Aku pikir itu tanah yang akan dibuat kencing Crookshanks, salahkan kucing sialan itu" Ron menunjuk kucing Hermione yang sedang tidur pulas memamerkan perutnya.
Hermione sudah benar benar pasrah akan kelakuan pacarnya yang satu ini.
"Jika aku bisa memberimu kutukan, aku akan memberimu kutukan Ronny""Bagaimana dengan berapparate Harry?" Tanya Ginny menghadap pacarnya itu atau calon mantan pacar.
"Tidak-- tidak ada apparate disini, tidak bisa" jawab Harry menggelengkan kepala, dia pun ikutan bingung. Haruskah kita berjalan selayaknya muggle saja
"Well, sepertinya masalah terselesaikan" kata Ron dengan polosnya, entah dapat darimana dia mengunyah apel hijau.
Hermione dan Ginny menggeleng kepala menghembuskan nafas berat, Hermione memutar mata malas. Harry hanya terpaku melihat apel hijau yang dipegang Ron, Malfoy... seperti apa dia sekarang
"Terselesaikan bagaimana?" Harry berkata tanpa memandang wajah Ron tetapi terpaku pada apel hijau.
"Dapat dimana? Aku lapar" tambahnya, dia berjalan ke dapur mengambil 2 buah, 1 lagi dimasukan ke jubahnya."ita aka erjaln se'erti uggle" kata Ron disambi mengunyah.
"Hah, ku tampar pipi mu ya Ron, telan lah dulu!" Ginny marah, menghembus nafas berat
Ron menelan dengan berat, "ahhh, kita akan berjalan seperti muggle-- aku butuh minum"
Hermione menatap Ginny sebal, "Kakakmu"
Ginny balas menatap, "Pacarmu"
Ron berjalan kebelakang untuk mengambil air, dilihatnya Harry berdiri tengah mengunyah apel hijau itu.
"Menurutmu Malfoy juga mendapatkan asrama pribadi?" tiba tiba Harry berbalik menatap Ron,
Ron mengambil minum, dituangkannya ke gelas "Tidak mungkin, bocah ingusan itu bahkan harus dikeluarkan dari Hogwarts, bukan diberi asrama pribadi"
"Dia akan kembali ke Hogwarts menurutmu?"
"Jika aku punya malu, maka aku tidak akan pernah kembali ke Hogwarts" jawab Ron meneguk gelas itu sampai habis, "Ayo kita berjalan, lalu kita bisa ber apparate di pertengahan" Ron meletakan gelas lalu pergi meninggalkan Harry, Harry menyusul.
Ron datang ke ruang tengah dekat perapian, "Ayo ladies kita berjalan, lalu kita ber apparate dipertengahan"
Ginny meraih tas dengan malas, lalu berdiri "Tidak, kita gunakan portkey saja-- ayo Hermione" Ginny meraih tangan Hermione dan menggandengnya.
Harry sudah siap dengan tas nya sihirnya, dia sudah berada diantara Hermione dam Ron,
"Ide bagus juga, Harry ayooo" Ron meraih pundak Harry kasar dan langsung saja Harry kesakitan "Oww" katanya sambil memegang pundaknya sendiri yang membuat Hermione dan Ginny berhenti berbalik menghadap Harry
"Hei Harry, ada apa? Kau cidera?" Tanya Ron cemas memperhatikan Harry yang masih memegangi pundaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Memories // DRARRY [COMPLETED]
FantasyBOYSLOVE DRARRY FANFIC "BACK TO MEMORIES" IS OUT NOW (PART 2) Setelah the battle of hogwarts yang ke 2, Harry Potter "The Boy Who Lived" yang masih tetap berjuang untuk menghapus memori memori buruk yang telah dilalui selama 17 tahun belakangan in...