Astronomy Tower
Harry berjalan dengan tubuh yang segar, tidak seperti terkena kutukan. Harry bisa berjalan dengan normal dan ditutupi oleh jubah Ayahnya. Dia berjalan sedikit dibelakang Draco, masih marah sebetulnya dan Harry bingung mengapa dia memeluk Draco tadi kalau sebenarnya saja dia masih marah.
Harry mengeluarkan kepalanya supaya terlihat, dan kepala Harry seakan melayang layang.
"Draco" panggil Harry dari belakang, Draco mendongak kebelakang dan tersentak kaget."Astaga Harry— kau seperti si Nick kepala hampir putus" Draco berhenti berjalan dan menatap Harry.
"Apa yang kita lakukan setelah ini?" tanya Harry, Draco mengernyitkan alisnya.
"Ke astronomi— disana ada ruang rahasia dan kosong— sementara kita akan bersembunyi disana"
Harry mengernyitkan alisnya dan memiringkan kepalanya. "Kau yakin?"
Draco mengangguk, "Karena ada tambahan misi— misi menjelaskan semua yang ku lakukan kepadamu— sekarang masukkan kepalamu dan bersembunyilah" dia memasukan kepala Harry yang melayang itu kembali dalam jubah dan mereka berjalan.
Sesampainya di Astronomy Tower yang sepi itu, Harry melepaskan jubah Ayahnya. Harry menghembuskan nafas dan menghirup udara dingin dari luar.
Draco menatapnya, melihat rambut Harry berterbangan karena angin.Draco berjalan menunduk ke salah satu meja, digesernya meja itu dan dilihat sebuah pintu kayu yang kecil. Dibukanya dan ada ruang dengan satu kasur serta sedikit berdebu.
"Istirahat lah disini nanti— aku akan berjaga"Harry mendongak ke arah Draco, dia mengangguk lalu berjalan dan duduk di lantai. Astronomi Tower adalah puncak paling tinggi di Hogwarts, seluruh pemandangan dapat terlihat dari sini. Angin bersepoi sepoi menghiasi rambut Harry.
Harry menatap Draco yang masih berdiri, dia menggerakan kepalanya untuk menyuruh Draco duduk disampingnya. Draco duduk tanpa kata dan hanya menghembuskan nafas kasar.
"Aku dengarkan" kata Harry dengan melirik Draco.
Draco memejamkan matanya dan menarik nafas, bersiap untuk berbicara. Matanya bertemu dengan mata Harry, dia memegang tangan Harry.
"Aku sudah berbicara pada orang tua ku— mereka setuju saja aku denganmu— Well Ayahku terpaksa setuju tapi itu sama saja kan" Harry mengangguk dan Draco melanjutkan omongannya.
"Tetapi keluarga Greengrass tidak— mereka memaksa, akhirnya Ayahku memberi syarat bahwa aku harus bertunangan dengan Tori— Tori tahu— dia tahu aku punyamu Harry— dia juga hanya berpura pura, aku tidak membohongimu— cincin ini" Draco menunjukkan jarinya yang berkalung kilauan emas.
"Cincin ini tidak berarti apapun—ini hanya perjanjian dengan keluarga Greengrass— dan aku bersumpah tak terlanggar oleh mereka—maka dari itu, maafkan aku saat itu aku harus menyelamatkan Tori secepatnya— aku tak mau mati karena Tori— aku hanya mau mati karenamu" tangan Draco berada pada pipi Harry, Harry bergelinang air mata.
"Aku— aku bahkan tak melamarnya— itu hanya untuk pengalihan isu— aku tak pernah menyentuhnya aku bersumpah" dia menciumi tangan Harry berulang kali,
"Aku minta maaf telah menyakitimu Harry— jangan putuskan aku— aku mencintaimu" mata Draco yang biru itu penuh dengan genangan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories // DRARRY [COMPLETED]
FantasíaBOYSLOVE DRARRY FANFIC "BACK TO MEMORIES" IS OUT NOW (PART 2) Setelah the battle of hogwarts yang ke 2, Harry Potter "The Boy Who Lived" yang masih tetap berjuang untuk menghapus memori memori buruk yang telah dilalui selama 17 tahun belakangan in...