Sore hari sudah menyambar pada atmosfer bumi hari ini, dari tadi Harry dan Draco hanya tiduran di sofa dan berpelukan nyaman. Mungkin Draco sudah ketiduran karena terlalu lelah, Harry memakluminya. Sekarang Harry melepaskan pelukan itu perlahan dan berdiri, Draco benar benar tertidur, Harry mencium kepala Draco lalu menyambar jubahnya dan dipakainya. Cuaca hari ini tidak begitu dingin jadi dia tidak jadi pakai jubah, dilepaskannya lagi jubah itu.
Harry mencari tongkat sihirnya lalu mengantongi tongkat itu ke kantongan belakang celananya.
Harry menunggu koin sebesar apelnya yang diberikan Hermione saat dia terbangun dari koma satu bulan itu belum juga bergetar, artinya Hermione belum memanggilnya.
Harry menunggu tetapi dia melirik ke arah jubah ungu pencekik itu. Harry menyambarnya dan perlahan dia memakainya ke tubuhnya, Harry menghembuskan nafas perlahan mencoba memahami dan meresapi tingkah jubah itu.
Tidak terjadi apapun, dia berjalan ke kaca dan dilihatnya melalui kaca,
"Selalu tampan— dan sangar" kata Harry pada dirinya.
"Sial aku seperti Kingsley" tambahnya.Harry menatap jubah itu dengan seksama, teliti dan dirabanya dengan detail seperti yang Draco lakukan pada saat dia pertama kali melihat jubah itu. Harry tidak tahu apapun, jadi dibiarkanlah saja. Selama mengaca tiba tiba kantongannya bergetar, koin itu bergetar dan Harry langsung saja berjalan keluar asrama meninggalkan Draco yang masih tertidur.
"Byebye sayang" kata Harry berteriak berlari keluar asrama. Dan pintu tertutupHarry berlarian menuju gubuk Hagrid karena disitulah titik kumpulnya, dia berlari kecil dan sesampainya disana Hermione Ron ternyata sedang marahan,
Harry datang dengan nafas terengah engah,
"Hai" sapa Harry ceria pada Hermione dan Ron, mereka saling diam dan tidak memandang satu sama lain.Harry mengendus "Mulai lagiiii" katanya dan dia membalikan diri tidak mau ikut campur urusan mereka.
Harry agak berjaga jarak dengan Ginny, hanya sesekali melirik pedas. Tiba tiba Hermione disampingnya, berkata "Aku putus dengannya" kata Hermione berbisik dan tidak menatap Harry.
Harry mendongak kaget, "Apa?" lalu Harry menoleh ke Ron dan Ron seperti acuh tak acuh.
Hermione meneteskan air matanya, dia menangis dan kepala berambut ikal mengembang itu bersenderan pada bahu Harry.
Harry mengelus elus punggung Hermione, "Ceritakan padaku" kata Harry berbisik.
Hermione malah menangis tersedu sedu, Harry menatap sekitar lalu dirangkulnya Hermione dan berjalan kebelakang gubug Hagrid.
Mereka berdua duduk, Hermione mengusapkan air matanya. Harry juga membantu mengusapkan rambut yang berada diwajahnya.
"Aku bertengkar karena Ginny— aku kesal dengan Ginny karena perlakuannya terhadapmu tetapi aku tidak memberi tahu Ron apa alasannya" Hermione terisak,
"Ron marah karena aku memusuhi adik perempuannya— tetapi perempuan kejam itu patut untuk ku lontarkan mantra"Harry mengernyitkan alisnya, "Tunggu— kau melontarkan mantra?"
Hermione mengangguk.
Ginny berada di perapian asrama Gryffindor, ruangan bernuansa hangat dan merah itu sedang penuh sesak karena ini adalah sabtu siang dimana anak anak pada bebas bermain dan bersantai.
Hermione tengah berada di Gryffindor, di lantai dasar dan membaca buku sambil tiduran dekat perapian.Hermione melirik ada yang mendatanginya, Ginny. Hermione memutar matanya malas.
Ginny datang dan duduk bersila disamping Hermione yang tiduran membaca buku, Ginny juga membawa sebuah buku."Hermione aku kesulitan dengan Arithmancy ini— bisakah kau menemukan caranya" tanya Ginny seraya membalik kertas yang berada di bukunya.
Hermione bangun untuk duduk, "Yang mana" katanya malas.
![](https://img.wattpad.com/cover/347743430-288-k51397.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories // DRARRY [COMPLETED]
FantasiBOYSLOVE DRARRY FANFIC "BACK TO MEMORIES" IS OUT NOW (PART 2) Setelah the battle of hogwarts yang ke 2, Harry Potter "The Boy Who Lived" yang masih tetap berjuang untuk menghapus memori memori buruk yang telah dilalui selama 17 tahun belakangan in...