Setelah drama pemakaman terjadi berhari hari yang lalu, kini keadaan hati Harry membaik karena dibantu oleh Draco yang selalu ada disampingnya.
Hari sore ini cuaca cerah seperti biasa walaupun agak dingin, mereka bersiap siap di asrama mereka masing masing. Harry mengenalan Coat yang sedikit tebal karena cuaca nya berangin dan cukup dingin. Mereka ingin melatih mantra duel, hanya berdua saja. Janji Draco pada Harry adalah melatih mantra kutukan hingga Harry bisa melakukannya, Draco telah menunggu di pertengahan tangga, Harry datang dari belakang.
"Kau tampak nyaman dengan Coat itu— aku jadi iri" kata Draco memandangi Harry yang tenggelam dalam Coat tebal itu.
Harry terkekeh, "Kau iri dengan apapun" dia berjalan turun duluan.
Draco tertawa kecil "Aku iri dengan apapun yang menyangkut dirimu" menyusul Harry dan meletakkan kedua telapak tangannya didalam saku.
Harry berbalik sambi berjalan, "Kau tidak menggandeng atau merangkulku akhir akhir ini— ada apa?"Draco tertawa, dia menggerak gerakkan tangannya di dalam saku Coat nya dan mengeluarkan tangan kanannya lalu merangkul pinggang Harry.
"Kau merindukan hal hal kecil seperti ini ya ternyata" kata Draco yang kini berjalan disamping Harry dan merangkulnya.
Latihan seperti biasa, berada di Hutan Terlarang.
Harry dan Draco berjalan bergandengan dan tertawa tawa menuju Hutan Terlarang. Kadang Draco menjahili Harry supaya Harry takut dan itu membuatnya senang.
"Baiklah— disini saja latihannya sayang"
Draco berhenti, Harry menatap sekeliling dan mengangguk."Aku siap"
Draco mengangguk, "Bagus— lakukan yang seperti kau pelajari dalam buku itu" Draco mengeluarkan seekor laba laba dari jubahnya.
Harry terkejut, "Aku dari tadi memelukmu dengan laba laba itu?!"
Draco terkekeh, "Ayo fokus Harry" dia menaruh laba laba itu ke tanah.
Harry menggenggam tongkatnya, diayunkannya pada laba laba. "Imperio"
Laba laba itu terangkat dan berayun ayun, Harry tersenyum senang begitu pula pacarnya.
"Bagus— suruh dia mematahkan tulangnya Harry" kata Draco menatap laba laba yang berayun itu.
Harry melirik Draco dan mengangguk, difokuskannya lagi pikiran Harry dan tatapan mata Harry. Mencoba dan mencoba lalu beberapa kaki laba laba itu membengkok dengan keras dan cepat.
Harry tersenyum senang dan lebar, Draco tertawa "Yes!! hebat kau benar benar Slytherin!"
Harry menaruh laba laba yang tak bisa bergerak itu, dia menarik nafas panjang dan memfokuskan untuk merapalkan mantra lagi
"Crucio!" percikan merah menyambar laba laba itu, tetapi tak terjadi apapun.
Harry mencobanya lagi, dia memfokuskan pikiran dan matanya harus setajam Elang. "Crucio!" dan tak terjadi lagi
Mantra Crucio yang sangat kuat, penggunaannya membutuhkan keinginan yang kuat untuk menyebabkan efek, kemauan yang terarah, dan keahlian tinggi.
Perlu dicatat bahwa untuk melakukan Kutukan Tak Termaafkan, Harry harus "berarti". Ini berarti bahwa Harry harus berhasrat efek cukup untuk efek ke terakhir. di tahun ke 5 saat Bellatrix membunuh Sirius, Harry berusaha untuk memanfaatkan Kutukan Cruciatus pada Bellatrix, tapi Harry menggambar hanya dari kemarahan yang sah dan tidak benar-benar 'berarti itu.
Draco menyemangati Harry dengan menatapnya, "Ayo Harry— kau tau cara kerja nya"
Harry memejamkan matanya dan berteriak "CRUCIO" semburan merah melahap laba laba itu, laba laba kini berteriak kesakitan. Harry tersenyum kecil melihat itu begitupula Draco.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories // DRARRY [COMPLETED]
FantasyBOYSLOVE DRARRY FANFIC "BACK TO MEMORIES" IS OUT NOW (PART 2) Setelah the battle of hogwarts yang ke 2, Harry Potter "The Boy Who Lived" yang masih tetap berjuang untuk menghapus memori memori buruk yang telah dilalui selama 17 tahun belakangan in...