Back to Memories 15

213 32 1
                                    

Hening menyelimuti mereka tepat Blaise Zabini menyelesaikan ceritamya. Rose tampak sesegukan, Scorpius yang tadi sempat bercanda juga hanya diam.
Blaise terbatuk pelan, memecah keheningan. Dia berdiri dan mengajak Scorpius dan Rose makan siang karena matahari mulai berada di pucuk kepala.

Sembari makan siang yang biasa-biasa saja bagi Scorpius ini, pikirannya masih memutar dan membayangkan banyak hal. Begitu juga Rose yang mencoba mencerna beberapa potongan-potongan cerita yang dia dapatkan.

"Setelah Scorpius lahir, Draco melakukan apa saja?" Rose berusaha memecahkan pikirannya yang membara, kini mereka duduk-duduk santai dihalaman belakang rumah. Theo tengah sibuk membuat minuman dingin yang harusnya menyegarkan tubuh dan pikiran.

Blaise, Rose dan Scorpius berbincang ditengah keasyikan mereka membahas masa lalu di masa Blaise, Draco, Theo dan Pansy masih bisa bersama di Hogwarts. Tiba-tiba Theo menyeletuk dari belakang untuk memanggil Scorpius.

"Hei Scorpi, bantu aku membuat minuman disini tamu nya kan hanya Granger. Kau kan disini tuan rumah, ayo bantu aku" kata Theo membalikan semua jokes Scropius tadi, Scorpius mengeluh tetapi dia berdiri dan membantu juga.

Scorpius membantu mengaduk-aduk kuali yang mendidih itu, Theo mulai sibuk menata gelas, Theo menggeserkan tubuhnya dan berbisik. "Jika kau ingin mengetahui sisanya, pergilah ke Ginny Weasley"

Scorpius melotot, dia menatap Theo dan menggeleng. "Aku dan Rose tidak berani, Ginny Weasley itu gila. Daya memorinya perlu ditanyakan dan dia adalah satu-satunya wanita dengan jiwa yang paling tidak tenang"

Theo mengangguk-angguk, "Aku paham Scorpi, tetapi pikirkanlah lagi"

Gila saja, badan Scorpius langsung merinding di sekujur tubuhnya. Membayangkan mengobrol dengannya saja tak kuasa. Jangankan Scorpius, Rose Weasley yang jelas-jelas anggota keluarganya saja juga mengurungkan niat untuk mengajaknya ngobrol. Bukannya apa-apa tetapi Ginny Weasley memang gila, entah bagaimana itu bisa terjadi. Tanpa bantuan kecupan dementor jiwa dia tiba-tiba menghilang. Itu sangat disayangkan, wanita yang dulu terkenal cantik dan populer kini harus menanggung hal seperti itu. Tinggal di The Burrow lama dan mengurungkan dirinya di dalam kamar paling atas setiap harinya. Kakek dan Nenek Weasley selalu membawakan makanan dan menyuapinya.
Tidak ada yang berani mengajak ngobrol Ginny termasuk Ron dan Hermione sekalipun.

Theo membawa nampan yang berisikan minuman segar itu keluar, berhenti disamping Scorpius sebentar untuk membisikan sesuatu. "Jangan lupa bantu aku dengan saudarimu"
Scorpius memutar matanya, di tengah-tengah seperti ini masih saja curi-curi cara untuk jatuh cinta.

Mereka ber empat menikmati hidangan minuman segar yang dibuat Theo itu, kini Theo dan Rose sedang berbincang santai di sebelah. Scorpius masih bertanya-tanya tentang kelanjutannya. Dia menghampiri Blaise yang sedang merokok tepat diseberang halamam rumah mereka.

Scorpius berdeham disampingnya, "Selanjuthya bagaimana?" tanya Scorpius pada Blaise, Blaise menengok dan mematikan rokoknya.

Scorpius menunggu, Blaise meninggikan bahu. "Sesungguhnya ini adalah yang kusayangkan karena aku hanya mendengar cerita ini dari orang lain. Bukan aku yang mengalaminya, setelah kau lahir. Draco amat menyayangimu tetapi rasa sayang itu tak melebihi rasa sayangnya pada Harry, Draco akhirnya juga pergi menetap di dunia Muggle"

Scorpius membeku, hatinya terasa sakit. Kata-kata yang dilontarkan bahwa Ayahnya tidak menyayanginya seperti dia menyayangi Harry itu sungguh menyakitkan. Dia menatap Blaise marah, kini dia mengerti perasaan Ibunya selama ini. Apa ini? Bertahun-tahun Scorpius mengira dia mengenal Draco dengan baik. Kenapa yang disayang tetaplah Harry.

Scorpius mengangguk-angguk tersenyum, tak terasa air matanya menggenang. Blaise mengerti suasana Scorpius saat ini.
"Pulanglah ke Manormu, selesaikan apa yang Ayahmu mulai" Blaise memeluk Scorpius, Scorpius hanya diam kaku tak berkutik.

Memories // DRARRY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang