Back to Memories 12

199 37 3
                                    

Setelah itu Luna menyenderkkan punggungnya, menghela nafas panjang seperti kelelahan.

"Apakah ceritanya sudah selesai?" Tanya Scorpius, raut wajahnya menggambarkan kekecewaan karena informasi yang dia dapatan telah selesai.

Luna menggeleng, "Belum, tetapi kita sudah di penghujung cerita"  lalu Luna berdiri, dia lupa menawarkan minum pada kedua bocah ini. Sekarang hampir sore, mereka telah mendengarkan cerita panjang.

"Ayo makan dan minum dulu, nanti kulanjut ceritanya"  Luna, Scorpius dan Rose berdiri dan berjalan ke meja kecil.

Luna mengeluarkan tongkat dan mengayunkannya ke arah meja, untuk sepersekian detik makanan sudah muncul di meja.

"Ini kau yang memasak?" Tanya Rose sambil duduk dan melihat semua makanan lezat ini.

"Tentu, aku bahkan mencari bahannya sendiri" Luna mulai megambil potongan daging rusa itu. Diikuti oleh Rose.

Scorpius hanya diam, melihat saja. Luna menoleh pada Scorpius dan mengambilkan makanan. "Makanlah"

Scorpius mengangguk pelan, tetapi tampak diam. "Lanjutkan ceritanya saja, aku tak merasa lapar"

Rose melotot, mulutnya masih penuh dengan makanan. "Scorpius!" desisnya, tatapan matanya sungguh galak. "Apa kau tak lihat Luna sedang makan" nyali Scorpis langsung menciut dan membuka mulutnya untuk menyantap suapan pertamanya.

Luna tertawa, "Santai saja, aku bukan bangsawan seperti Ayahmu"

Luna mengunyah makanannya perlahan, menoleh ke arah luar. Luna mencoba memgingatnya lagi kala itu dan saat itu.
"Waktu itu... aku ingat sekali bagaimana Astoria dan Draco saat itu. Sangat mengejutkan kami... bahkan Kementrian juga"

Draco datang berjalan dengan wajahnya yang mabuk dan tak sadarkan diri, kini dia sudah sampai pada Manornya. Dia berteriak, membuat para peri rumah kebingungan.

"Torii!! Torii!!" Badannya tidak bisa berdiri tegap karena Alkohol, tubuhnya sempoyongan. "TORII". Draco berjalan menempel pada dinding, kepalanya terasa sangat pusing, matanya tidak bisa fokus lagi.

Astoria didalam kamar tengah menangis didepan kaca, wajahnya gusar matanya lelah menghitam. Tinggal menunggu detik-detik dia meminum pilnya yang dia dapat di Knocktrun Alley.
Astoria menatap wajahnya yang kini menunjukan ekspresi marah dia meraih gelas airnya, meminum air itu dan merasakan setiap tetes air merasuki tubuhnya. Kepalanya berkeringat, tangannya gemetar.

Dia mengeluarkan pil itu, menghitung pil sebanyak 3 pil ada digenggamannya.

"Toriii... Toriii" suara Draco masih terdengar lemah, berteriak kesana kesini memanggil istrinya. Astoria didalam dia tak mendengarkan apapun, dia tak mengetahui apapun diluar kamarnya. Dia tak mengetahui keberadaan suami yang dicintainya, dia benar-benar tidak mengenal suaminya sama sekali. Astoria menghapus kasar air mata di pipinya kemudian dengan tegap meminum pil itu. Ditelannya, pintu kamar Astoria terbuka lebar, dia terkejut dan menoleh melihat Draco yang gusar dan berkeringat memanggil dirinya.

"Apa yang kau minum Tori?! Kau sudah gila, kau membunuh anakku" Draco berlari ke arah Tori. Astoria berdiri memegangi perutnya yang besar, kini perutnya semakin mengencang. Draco meraih tubuh Astoria yang sempoyongan, dia berteriak kesakitan.

Manor berguncang hebat, beberapa orang mencoba memasuki Manor. Kemetrian telah datang dan Draco mengizinkannya masuk.

"Siapa yang tadi melihat Greengrass ke Knockturn Alley?" Tanya Kingsley dia berjalan cepat melewati lorong-lorong di manor ini.

Luna berjalan menyamai langkah Kingsley, "Aku... aku tidak tau jika dia membeli pil penggugur kandungan, dia berkata padaku jika ingin menyelamatkan anaknya"

Memories // DRARRY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang