Sepuluh: Hilang

15 1 0
                                    

"Gypsum adalah contoh jenis mineral dengan kadar kalsium yang lebih banyak daripada mineralnya."

Sebagai guru mata pelajaran Seni Budaya, hari ini Bu Maryam tengah menjelaskan tentang bahan yang nantinya akan dibuat praktik.

"Komposisi gypsum yang paling umum ditemukan adalah jenis hidrat kalsium sulfat."

Guru berkacamata berusia lima puluh lima itu kembali menjelaskan, "Kerajinan gypsum ini pembuatannya cukup mudah jika dibandingkan dengan kerajinan fiberglass dengan penggunaan resin. Bahan gypsum merupakan bahan mineral yang tidak akan larut dalam air dalam waktu yang cukup lama jika gips sudah menjadi padat. Kandungan bahan gypsum terdiri atas jenis zat hidrat kalsium sulfat yang bisa terlepas sehingga gips dalam proses pengerasan akan menimbulkan panas, seperti yang terjadi ketika kita membuat fiberglass dari campuran resin dan katalis."

Sebenarnya meski tidak dijelaskan pun, aku sudah tahu, karena ketika berusia sebelas tahun, aku sudah pernah membuat kerajinan yang terbuat dari semen putih tersebut di sekolah dasar.

Aku hafal betul, dalam membuat kerajinan dari gypsum ini harus dicairkan terlebih dahulu, menjadikannya sebuah adonan dalam wadah kecil, di aduk, kemudian di masukkan ke dalam cetakan.

Fungsi Kerajinan ini biasanya dapat digunakan sebagai hiasan dinding ataupun pajangan.

"Sekarang silahkan kalian ambil cetakannya di meja Ibu."

Karena tidak ada yang berbentuk tengkorak, akhirnya aku mengambil cetakan monyet.

"Lo ngambil cetakan apa, La?" tanyaku pada Olla yang baru kembali dari meja Bu Maryam.

"Cetakan love, dong!" serunya antusias.

"Buat si Rully?" Aku mengangkat alis sekilas. Olla tampak tersipu.

"Nggak sih, ini buat pajangan di kamar gue, kok." jawabnya dengan pipi merona.

"Kok gak di kasih buat si Rully aja?"

"Nggak ah, dia mah biarin aja bikin sendiri," sahutnya lalu ngakak.

Ku tengok, cowok yang bernama Rully itu tengah menunjukkan cetakannya yang baru dia ambil ke arah teman sebangkunya, Henry.

Cetakan Garuda.

"Bahan-bahan yang harus dipersiapkan untuk membuat kerajinan gypsum ini antara lain; air jernih, cat, kuas, wadah untuk adonan, cetakan, gantungan, dan juga minyak." Bu Maryam menyerukan. "Ibu sudah menyiapkan semua bahannya, tapi kalau untuk air sama wadah yang buat adonannya kalian cari sendiri ya."

"Iyaaa... Buuu..." jawab siswa-siswi serentak.

"Wadahnya pake apa nih, Ra?" tanya Olla heboh.

"Gak usah panik," ujarku menenangkan. "Pake aja aqua gelas bekas."

"Oh iya, pinter juga lo."

"Yang lain pada pake benda bekas juga, kok. Pake cangkang minuman." Aku celingak-celinguk menengok aktivitas teman-teman sekelas ku yang sibuk memungut cangkang bekas minuman di kolong meja mereka masing-masing kemudian membagikannya ke teman-teman lainnya.

"Wei! Gue dong satu!" seru Olla.

"Gue juga, dong!"

Karena di kolong meja ku tidak ada sampah sama sekali, aku mengangkat telapak tangan bersiap menopang bekas minuman yang dilemparkan teman-temanku yang sedang bagi-bagi.

"PSYCHOPLAK"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang