"Interaksi antar komponen biotik merupakan interaksi yang terjadi antar populasi organisme yang menyusun ekosistem. Beberapa interaksi antar komponen biotik yaitu mutualisme, komensalisme, aleopati, predasi, kompetisi, dan parasitisme."
Bu Farma selaku guru Biologi pagi ini sedang mengajarkan tentang pembahasan mengenai interaksi dalam ekosistem di depan kelas.
"Sudah paham ya mengenai bab ini?"
"Iyaaa... Buuu..." jawab siswa-siswi serentak, tak terkecuali juga aku yang menjawabnya dengan lantang.
"Karena kalian sudah paham, hari ini Ibu akan memberi tugas untuk kalian."
"Yaahhh Buuu ..." keluh beberapa siswa.
"Tugasnya yaitu Mengamati Populasi dan Komunitas. Catat cara kerjanya, ya." Bu Farma tampak tak memperdulikan keluhan para muridnya membuat mereka alhasil mau tak mau manggut saja menuruti perintah dari sang guru.
"Yang pertama, amatilah dua kolam ikan yang berbeda. Kedua, catat organisme yang ditemui pada masing-masing kolam. Ketiga, hitung dan catat jumlah organisme berjenis sama yang ditemui pada masing-masing kolam. Keempat, perhatikanlah berbagai interaksi antar populasi makhluk hidup yang berbeda jenis. Kelima, catat hasil pengamatan pada tabel. Lalu jangan lupa, foto setiap kolam ikan yang kalian teliti lalu di print sebagai bukti. Setelah itu, catat masing-masing alamat dari setiap kolam yang kalian teliti beserta RT-RW nya."
"Sebelumnya, ada yang mau ditanyakan?"
"Bu!" Pipit mengacungkan tangan.
"Iya kenapa, Pipit?""Nanti tugasnya di presentasikan gak?"
"Tidak," jawabnya tegas. "Kalian hanya harus menyelesaikan tugas kalian saja lalu dipertemuan selanjutnya kalian harus menjawab pertanyaan dari Ibu."
Pipit manggut-manggut.
"Sekarang Ibu akan membagi regu secara acak."
Bu Farma mengecek buku absen, "Ibu akan membagi perkelompoknya dengan masing-masing empat anggota."
"Kelompok pertama, Agung, Waluyo, Karmila, dan Olla."
"Ah sial, kenapa gue dikelompokin sama si Waluyo, sih?" Olla mendumel kesal dengan nada suara yang ia jaga agar hanya aku yang dapat mendengarnya.
Disisi lain, Bu Farma terus saja membagi kelompok secara random sesuai keinginannya. Hingga di bagian terakhir, Bu Farma menyebutkan nama yang sukses membuatku terhenyak.
"Grup terakhir, Zura, Pipit, Defaz, dan Rizlan."
Di antara empat puluh murid di kelas ini, kenapa aku harus di kelompokkan dengan manusia pembangkang bernama Defaz?
Ku tengok, cowok itu tampak sumringah ketika mendengar nama-nama anggota yang menjadi kelompoknya.
Disisi lain, Rizlan hanya duduk menunduk menatap buku catatannya dengan serius.
"Zura!" seru Pipit tampak excited. Dia menatapku dengan wajah bahagia dihiasi senyum penuh keceriaan. "Gue seneng banget deh kita satu kelompok."