62. Hilang

84 1 0
                                    

Kau tiba-tiba lenyap, seolah kehadiranmu dalam hidupku bagaikan sebuah mimpi indah yang tidak bisa diulang

🌹🌹🌹

Jangan lupa follow Mamauzda dan vote+komenya ya guys.

🌹🌹🌹

Happy Reading

🌹🌹🌹

"Satria ... Satria ... bangun ...."

Dahi Satria mengernyit, suara ini adalah suara Rapunzel. Ya, nama gadis itu adalah Rapunzel. Selama dia hidup selama 24 tahun, tidak pernah ada satu gadis pun masuk dalah hidupnya kecuali Saras. Ya, itu karena hidup Satria hancur dan dia masih harus babak belur untuk memperbaiki segalanya. Ah, tetapi gadis berambut pirang ini berbeda.

"Satria ...."

Akhirnya Satria membuka matanya dan dia langsung disambut oleh senyuman manis Rapunzel. Entah kenapa hari yang terasa berat kadang menjadi lebih ringan karena senyum gadis ini. Kira-kira, sejak kapan Satria merasa begitu.

"Apa kamu gak pegal tidur di sofa begitu? Besok kamu aja yang tidur di kasur. Aku juga bisa, kok tidur di sofa lusuhmu itu," cerocosnya sambil melipat kedua tangan, yang anehnya malah membuat kedua sudut bibir Satria terangkat. Ini tidak biasa.

Tangan Satria hendak menyentuh pipi gadis berambut pirang di depannya yang sedang menggembung.

"Rapun—"

Tiba-tiba semua menjadi gelap! Dia merasa kedua tangannya tengah terpasung. Tunggu, apa ini?

"ANAK SIALAN!" Terdengar suara pekikan seorang pria.

'Itu suara siapa?' pikir Satria, dia ingin melihat, tetapi matanya terasa berat.

DOR!

Tak selang berapa lama sebuah suara tembakan peluru terdengar keras, mengisi seluruh ruangan.

BRUK!

'Siapa? Siapa yang jatuh?' pikir Satria, tetapi seluruh tubuhnya kaku.

"AYAH!" Kali ini terdengar suara jeritan seorang gadis, itu pasti Rapunzel.

'Apa yabg terjadi? Apa Rapunzel baik-baik saja?' batin Satria. Namun, kenapa dia tidak bisa bergerak?

"AAARRGH!" Kali ini terdengar jeritan yang melengking hingga menyayat hati.

'Aku tidak bisa diam saja!' pikir Satria.

"RAPUNZEL!" jerit Satria sekencang-kencangnya, tetapi lagi-lagi dia berpindah tempat. Dia mengerjapkan matanya melihat cahaya putih. Satria langsung melindungi matanya. Kali ini dia di mana?

"Pasien di bed satu sadar! Cepat hubungi dokter dan panggil keluarganya!" seru seseorang.

Dahi Satria mengernyit, dia memandang tubuhnya sendiri, hampir sekujur tubuhnya diperban, tangannya diinfus, bahkan ada selang di hidungnya dan dia memakai alat bantu pernapasan. Beberapa kabel juga tertempel di dadanya. Sebenarnya alat apa ini? Dia ada di mana?

Bawa Aku Bersamamu (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang