Part 5

2.2K 222 10
                                    

Gedung tempat acara itu sudah ramai ketika Lucas dan Mason masuk, jamuan malam dihidangkan lebih dulu sebelum lelang di mulai, semua orang menggunakan kesempatan itu untuk sekadar menyapa atau membicarakan bisnis.

Tentu saja kedatangan Lucas dan Mason juga membuat tamu-tamu yang lain menghampiri mereka untuk menyapa ataupun bertanya tentang peluang bisnis.

Dari tempat tidak jauh dari pintu utama Esmee yang menunggu kakaknya sedang berdiskusi soal bisnis sudah merasa bosan sampai dia melihat kedatangan Lucas, hanya saja dia tidak memiliki alasan untuk mendekati pria itu, dia harus menunggu Isacc yang tentu saja mengenal Lucas.

Dia memandang beberapa wanita yang mendekati Lucas dan Mason, menyapa mereka dan dia bersyukur tidak ikut menghampiri karena, entah apa yang dikatakan Mason, para wanita itu langsung membubarkan diri.

"Apa yang kamu lamunkan?" Suara Isacc membuat Esmee tersadar dan melihat kesempatannya sudah tiba.

"Tidak ada , hanya menunggumu."

"Itu Lucas dan Mason, ayo kita pergi menyapa mereka." Tentu saja ajakan itu disambut dengan senyum lebar mengingat ini yang sudah dia nantikan.

"Hai Luke, Mason, mengapa hanya datang berdua, mana pasangan kalian?" Sapa Isacc.

"Pasangan kami semua sedang sibuk." Jawab Mason.

"Oh ya, perkenalkan ini adikku Esmee." Kata Isacc lagi.

Esmee dengan semangat mengulurkan tangan dan memasang senyum termanisnya, Lucas menyambut uluran tangan itu tetapi hanya sebentar dan langsung melepaskannya digantikan oleh Mason.

"Apakah ini adikmu yang bersekolah mode di Paris?" Kata Mason.

"Adikku hanya satu, tentu saja dia. Kamu mengenalnya?" Kata Isacc.

Sebelum Mason menjawab Lucas berkata pada mereka, "Kalian mengobrolah, aku harus menemui dan menyapa Vier." Lucas tidak menunggu jawaban mereka langsung melangkah menuju si penyelenggara yang adalah kenalan lama keluarga mereka tepatnya kenalan sejak jaman grandpanya.

Esmee hanya bisa memandang kepergian Lucas, dia ingin mengikuti Lucas tetapi tentu saja hal itu tidak mungkin karena malam ini dia harus mengikuti Isacc. Tetapi dia belum menyerah, masih ada satu harapan yaitu membeli perhiasan milik Lucas saat lelang nanti.

***

Lucas menghampiri Vier, dia melihat seorang wanita dengan gaun putih panjang sedang membelakanginya. Saat mendekat dia bisa mendengar suara tawa si wanita, tawa yang terdengar lembut dan entah mengapa Lucas merasa tawa itu adalah tawa tulus si wanita.

"Hai Luke, kamu sudah datang. Kebetulan sekali, perkenalkan ini adalah model yang nanti akan menampilkan perhiasan LM." Kata Vier yang melihat Lucas menghampirinya.

Wanita bergaun putih itu berbalik, Lucas tertegun dalam hitungan detik ketika tatapannya bertemu dengan tatapan juga senyum wanita muda yang sekarang berdiri dihadapannya dengan heran.

"Luke, perkenalkan dia adalah Aleta. Aku sudah susah payah mengundangnya untuk bisa menjadi bintang tamu acara ini, jangan membuatnya takut dengan sikapmu sekarang."

Luke tersenyum, "Maaf, kelihatannya anda memilih bintang tamu yang tepat."

"Lucas." Kata Lucas sambil mengulurkan tangan yang langsung disambut, "Aleta"

"Nama yang unik." Kata Lucas, melihat Aleta mengangkat kedua bahunya lalu berkata, "Pemberian orang tua, tidak ada pilihan selain menerimanya."

"Bukan nama profesi?" Tanya Lucas.

Aleta menggeleng, "Bukan."

"Kelihatannya banyak yang bisa kalian obrolkan, saya tinggal menyapa yang lain dulu."

Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang