Part 60

1.7K 178 3
                                    

Amalia tentu saja mengikuti berita soal bom palsu di LM, juga kabar mengenai surat berdarah pada artis Aleta Josef yang dia yakin pasti akan dirahasiakan tapi dengan pintarnya dia dengan sengaja membantu menyebarkannya dan akhirnya menjadi berita. Sekarang dia sedang mempersiapkan serangan ketiga, tentu saja yang lebih besar dan sedikit mendebarkan, dia hanya tinggal mencari orang yang bisa melakukannya dan itu hal yang mudah. Satu bulan di penampungan sebagai pekerja sosial, dia mengenal banyak orang yang bisa dia manfaatkan, terbukti dengan dua serangannya telah berhasil.

Besok dia akan membawa paket serangan ketiganya dan menitipkannya pada orang di penampungan, lalu dia tinggal menunggu berita.

Dua hari setelah itu, berita ledakan di sebuah sekolah tepatnya di halaman playgroup sekolah itu menjadi berita. Untung tidak ada korban dan setelah diselidiki ternyata ledakan itu disebabkan oleh bom hasil rakitan dengan sedikit bahan peledak, hanya saja peledak itu dipasangi pengeras suara sehingga ledakan yang terdengar sangat keras.

Semua murid di evakuasi dari sekolah, guru-guru mengawasi para murid sampai orangtua mereka datang menjemput, para murid tidak diijinkan keluar dari area evakuasi, tentu saja dengan bantuan para polisi.

***

"Apa lebih baik mereka tidak ke sekolah dulu?" Anneke begitu mendengar berita itu langsng menelepon Aleta. Memang ledakan bukan terjadi di sekolah Triple Al tetapi tentu saja keluarga Morgens tahu jika ini merupakan ancaman untuk Lucas.

"Aku juga berpikir begitu tapi harus aku pikirkan cara menyampaikan pada mereka bertiga yang begitu suka pergi ke sekolah."

Triple Al sejak dikatakan akan pergi ke sekolah sudah bersemangat, lucunya mereka tidak seperti balita lainnya, menangis saat di sekolah, sebaliknya triple Al malah tertawa dan bermain. Jadi untuk melarang mereka ke sekolah harus memiliki alasan yang bisa mereka terima.

"Bagaimana dengan Lucas?"

"Dia juga mempunyai pemikiran yang sama, dia juga berharap penyelidikan polisi akan segera membuahkan hasil."

"Dia tidak membantu penyelidikan?"

"Tentu saja membantu tetapi bukti-bukti belum cukup kuat untuk melakukan penahanan. Sekarang kita hanya bisa mengirim orang mengawasinya dan mengirim pengawal untuk mengawal aku dan triple Al walau jika serangan-serangan yang dia lakukan seperti ini, diikuti pengawal juga tetap percuma."

"Semoga masalah ini cepat selesai. Kamu di kantor? Triple Al di mana?" Anneke sedang melakukan perjalanan dengan Hendri jadi tidak bisa bertemu langsung dengan ketiga cucu kesayangannya.

"Ya. Supir dan pengasuh sedang menjemput mereka dan akan langsung membawa mereka pulang."

"Harusnya mommy mengajak mereka ikut mommy dan daddy."

Aleta tertawa, Anneke mengatakan seperti triple Al mau berpisah dengan Aleta berhari-hari saja, ditambah lagi mereka juga sedang suka bersekolah atau lebih tepatnya bermain dengan teman-teman baru seusia atau lebih tepatnya lebih tua dari mereka bertiga karena triple Al masih belum genap berusia 2 tahun.

"Mommy lupa tidak memelukku lebih dari tiga hari, mereka bisa sakit?"

"Itu dulu, belum pernah dicoba lagi saat mereka sudah besar."

"Betul juga, akan kucoba tapi tunggu mommy kembali saja."

"Memangnya kamu mau ke mana?"

"Tidak ke mana-mana, tetap di sini tapi mereka aku titipkan di mommy."

"Ide bagus, hanya saja kamu harus mengatakan pada mereka kamu pergi luar kota. Lucas pasti senang bisa berduaan hanya denganmu tanpa ada saingannya. Eh, kamu belum merencanakan adik untuk mereka?"

Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang