Part 58

1.5K 198 0
                                    

Esmee sama sekali tidak menyangka orang yang ingin bertemu dengannya adalah Lucas dan Aleta, dua orang yang dia benci karena menyebabkan dia di penjara.

"Mengapa kalian kemari? Ingin melihat dan menertawakan kegagalanku membunuh kalian? Atau kalian ingin melihat bagaimana nasibku di penjara?"

"Tidak semuanya. Kami kemari hanya ingin tahu, mengapa kamu begitu marah dan memusuhi kami, padahal kita tidak pernah berhubungan?" Tanya Aleta dengan tenang.

Jika sebelumnya melihat sambutan Esmee yang begitu sinis dan penuh kemarahan, Lucas sudah hampir menarik Aleta keluar tetapi melihat bagaimana Aleta dengan tenang menjawab Esmee, Lucas menahan dirinya. Mungkin Aleta memang benar, Esmee butuh pelampiasan kemarahannya.

"Kamu masih berani bertanya? Jika bukan karena dirimu, aku tidak akan menjadi seperti sekarang. Jika waktu itu kamu menerima pengaturan kencan orangtua kita, tentu kita sudah menikah dan bahagia dengan anak-anak kita. Tapi.... Kamu menolaknya dan membuat aku menjadi seperti sekarang." Esmee memandang Lucas dengan penuh kemarahan.

"Aku bukan hanya menolak dirimu tapi menolak semua wanita yang akan dikenalkan orangtuaku. Bagaimana kamu yakin jika saat itu aku tidak menolakmu maka aku akan menyukaimu, jatuh cinta padamu dan menikah denganmu?" Perkataan Lucas membuat Esmee terdiam dan kesempatan itu diambil oleh Lucas untuk melanjutkan perkataannya.

"Aku mencari wanita yang bisa membuat aku terpesona dan itu aku temukan pada Aleta. Sebenarnya tanpa diperkenalkan oleh orangtua kita, aku juga tidak akan tertarik padamu mengingat kita sudah sering bertemu di club dan aku sama sekali tidak memiliki perasaan padamu karena itu aku tidak merasa perlu mendekati apalagi mengejarmu."

"Di club? Bukan karena ada dirimu di sana maka aku sering ke sana."

"Benarkah? Tapi mengapa setiap hari kamu di sana sampai mabuk dan berkencan dengan pria berbeda setiap hari?"

Aleta menahan tangan Lucas yang kelihatannya sudah terbawa emosi dan Aleta yakin jika diteruskan pemikiran Esmee akan kembali terobsesi pada Lucas karena mengira Lucas memperhatikan dan peduli padanya.

Seperti biasa Lucas dan Aleta tidak perlu mengucapkan kata-kata, melalui tatapan Lucas langsung menyadari kesalahannya dan tidak melanjutkan perkataannya.

"Sebenarnya apa yang kamu cari di club? Teman atau kepuasan? Tadi kamu mengatakan kamu ke sana karena Lucas, tetapi mengapa kamu tidak menghampiri dan menemuinya?" Pertanyaan Aleta membuat Esmee yang sedang memikirkan perkataan Lucas kembali tersadar.

"Kamu....karena kamu....."

"Kamu ingin menyalahkanku? Kamu belum menjawab pertanyaanku dan bisa-bisanya kamu melempar kesalahan padaku. Kamu sendiri yang tidak mau mendekatinya, dia bertemu denganku dan menyukaiku, bagaimana aku yang salah? Kalau aku boleh menebak, sebenarnya kamu menyukai Lucas karena tampang dan uangnya dan jika tebakanku benar maka kelihatannya otak, mata dan mulutmu memang bermasalah. Masih banyak yang lebih tampan dan kaya darinya, mengapa kamu masih terus memikirkan dan berharap pada orang yang sama sekali tidak menyukaimu?"

Lucas hampir tidak bisa menahan senyumnya, kelihatannya Aleta sudah mulai memainkan perannya.

Esmee akhirnya tidak tahan, dia tidak terima dengan perkataan Aleta, akhirnya dia mengungkapkan semua kemarahan dan kekecewaannya pada orangtuanya dan orang-orang yang dia pikir dekat dan sayang padanya. Ada penyesalannya karena tidak memiliki keberanian atau mungkin juga karena malu untuk mulai mendekati Lucas lebih dulu, membuat dia kehilangan kesempatan dan akhirnya harus kecewa.

Lucas dan Aleta membiarkan Esmee marah dan mengatakan semua hal kotor yang ingin dia katakan disela-sela dia mengungkapkan semua yang ada dalam pikirannya. 45 menit berlalu sejak Esmee dibawa ke ruangan itu, sekarang Esmee menangis seperti anak kecil. Entah  mengapa dia merasa lega dan semua kemarahannya telah menghilang setelah mengungkapkan kemarahannya.

Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang