Part 44

1.8K 197 8
                                    

"Kita tidak memberi kabar kehamilan ini pada yang lain?" Tanya Aleta sambil menikmati makan malam yang telah dipesan oleh Lucas mengingat persediaan bahan makanan di penthouse tidak lengkap karena dia juga baru kembali dari perjalanan bisnis.

"Tunggu hasil pemeriksaan dua minggu lagi saja, ingat kata dokter tiga bulan pertama adalah masa-masa yang sangat membutuhkan perhatian."

"Baiklah, kita tunggu dua minggu lagi tapi jika mereka marah dan kesal karena kita tidak memberitahu mereka, jangan libatkan aku."

"Mereka tidak akan marah. Mereka pasti mengerti, terutama mommy dan daddy pasti senang karena akan langsung mendapat tiga cucu. Kapan kamu harus mulai syuting lagi?"

"Tiga hari lagi, kenapa?"

"Jadi tiga hari ini kamu istirahat saja di penthouse."

"Lusa aku ada syuting iklan, aku ingin menyelesaikan pekerjaanku secepatnya sebelum perutku membesar, apalagi ada tiga pasti akan lebih besar lagi."

"Tidak perlu terlalu terburu-buru, pentingkan kesehatanmu dan ketiga calon anak kita. Jika mereka mau membatalkan kontrak, aku akan membayar kompensasinya."

"Tenang saja, mereka tim kerja lama dan tidak akan membuatku kelelahan. Aku masih ingin kembali setelah melahirkan, jadi aku tidak akan mau membatalkan kontrak yang akan merusak namaku dan tidak akan ada yang mau memperkejakanku."

"Siapa bilang tidak ada yang mau memperkerjakanmu? LM tetap akan memperkejakanmu."

"Tidak perlu diingatkan kontrakku dengan LM sulit untuk diputuskan. Soal pekerjaan lain, aku merasa kehamilanku akan membuat aku punya pekerjaan baru."

"Apa?"

"Tentu saja menjadi bintang iklan pakaian hamil atau perlengkapan bayi."

"Jangan katakan saat mereka lahir nanti, kamu akan ikut memperkerjakan mereka."

"Ide yang bagus, tergantung jika ada yang menawarkan mereka pekerjaan dan tentu saja harus pekerjaan yang menjanjikan dan memberi mereka keuntungan.."

"Mereka belum lahir saja kamu sudah mengajarkan mereka soal bisnis, benar-benar mommy yang luar biasa."

"Mereka bertiga memiliki keluarga dengan latar belakang bisnis, tentu saja harus diajarkan bisnis sejak dini."

"Terserah katamu, besok kamu ikut aku ke kantor."

"Untuk apa?"

"Aku ada pertemuan yang tidak bisa ditunda, setelah itu kita pergi berbelanja keperluan ibu hamil."

"Astaga, perutku belum membesar kamu sudah memikirkan keperluan ibu hamil?"

"Susu ibu hamil, biscuit dan camilan ringan yang bisa mengurangi mual dan muntahmu, selain itu kita juga harus mengisi kulkas dengan bahan makanan. Soal pakaian hamil, bukankah tadi kamu sudah berpikir untuk mengambil iklan yang menguntungkan, kamu bisa minta Lieke untuk mencarikan proyek pakaian hamil, vitamin dan jika perlu perlengkapan bayi."

"Untung kamu mengingatkanku, besok aku akan meminta Lieke untuk mencari proyek-proyek yang sesuai dengan kondisiku."

"Jika dia tidak mendapatkannya, kamu juga tidak perlu kuatir, aku masih sanggup membayar semua keperluanmu itu."

Aleta tertawa, "Jangan sampai kamu tidak mau membiayayainya."

Lucas ikut tertawa, senang melihat Aleta begitu bahagia dan sama sekali tidak merasa terbebani dengan kehamilan kembar tiganya.

***

"Kamu yakin tidak apa-apa?" Lucas benar-benar kuatir ketika pagi itu dia menemukan Aleta sedang mual dan muntah di kamar mandi.

Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang