Part 38

1.8K 208 8
                                    

Dua minggu perjalanan bulan madu Lucas dan Aleta, mereka kembali dengan raut wajah dipenuhi kebahagiaan.Menerima godaan dari teman dan keluarga, hanya mereka balas dengan senyum, menganggap orang-orang mendoakan kebahagiaan mereka.

"Yang baru pulang berbulan madu.... Bagaimana rasanya?" Mason yang datang mengujungi Lucas di kantornya begitu duduk dihadapan Lucas langsung menggoda sahabatnya itu.

"Rasanya apa?"

"Tentu saja rasanya sudah menikah?"

"Oh itu.... sangat bahagia, yang terpenting lagi adalah bukan hanya aku ada yang mengurus, sampai adik kecilku juga terurus dan diurus dengan baik."

Mason langsung mengambil klip kertas yang ada dihadapannya, melempar pada Lucas, "Kelihatannya otakmu semakin kotor setelah menikah."

Lucas tertawa, "Siapa suruh kamu bertanya. Bibit otak kotorku juga kamu yang menaburkannya, sekarang dia sudah tumbuh dan berkembang."

Masoh hanya bisa memandang kesal, "Tapi aku dengar pengurus pribadimu dan adik kecilmu itu sedang pergi syuting di luar kota."

Ganti Lucas yang kesal karena diingatkan soal Aleta yang telah berangkat tadi pagi untuk pergi syuting.

"Dia memang pergi tetapi bukan berarti aku tidak bisa menemuinya."

"Aku tidak yakin, mengingat selama ini setelah melakukan perjalanan bisnis atau cuti, pekerjaanmu menumpuk bahkan untuk pulang saja kamu tidak ada waktu."

"Setidaknya kesibukanku bisa mencegahku mati karena terlalu merindukannya."

Mason tertawa, "Kamu tertular istrimu, sedang latihan acting? Kamu yakin tidak cemburu melihat dia dekat dengan lawan mainnya?"

"Jujur saja aku cemburu tetapi itu profesinya, aku tidak mungkin tidak mengijinkannya. Aku percaya dia tidak melakukan lebih dari pada acting mengingat jika dia ingin melakukannya maka sudah sejak awal dia terjun dalam profesinya, dia melakukannya."

"Dari yang aku dengar Aleta memang terkesan sombong tetapi orang-orang yang dekat dengannya di lingkungan pekerjaannya mengatakan Aleta memiliki hati malaikat. Perlakuan dan sikapnya pada aktor atau artis pendukung, baru atau lama sangat baik, mengarahkan dan sabar jika sampai karena mereka dia harus mengulang pengambilan gambar."

"Kamu dengar di mana? Siapa yang dulu mengatakan dia sama saja dengan artis lainnya hanya mengejar kekayaan dan popularitas, bahkan mengatakan dia sedang berakting untuk mengambil perhatianku?"

"Aku dengar dari pembicaraan rekan-rekan seprofesinya yang hadir di pestamu, juga di club atau kantorku, sadar atau tidak pernikahanmu telah menjadi bahan pembicaraan terhangat dua bulan ini. Soal penilaianku dulu, aku akui telah salah menilainya dan harus aku akui penilaianmu padanya luar biasa."

"Tentu saja, aku tidak akan salah mengenali jika dia adalah calon pasangan yang aku tunggu selama ini sejak pertama kali melihatnya."

"Silahkan puji dirimu. Aku kemari mau mengajakmu makan siang tapi jika kamu sibuk kita bisa memesan dan makan di sini."

"Boleh juga, kamu pesan dan atur saja."

Lucas dan Mason sudah terbiasa seperti itu, tidak ada waktu keluar kantor karena sibuknya pekerjaan tetap tidak membuat mereka menghilangkan kebiasaan mengobrol santai sambil minum atau makan seperti siang ini, apalagi mereka juga sudah lama tidak menghabiskan waktu berdua.

***

Aleta duduk di van yang disediakan untuknya sebagai tempat istirahat dan ruang gantinya, pengambilan gambar kali ini banyak di luar ruangan karena itu tidak ada ruang khusus buatnya, tetapi hal itu sudah biasa untuk Aleta.

Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang