Part 36

1.7K 203 8
                                    

Sejak undangan dibagikan, media sudah ramai membahas semua hal mulai dari gedung, gaun pengantin, tamu-tamu undangan sampai sepatu yang akan digunakan kedua pasangan pengantin itu juga menjadi topik bahasan. Dari semua kabar hanya tempat bulan madu pasangan itu yang menjadi tebak-tebakan, tidak ada yang bisa menebak dengan pasti tujuan bulan madu pasangan itu.

"Media dan penggemarmu tidak tahu kalian mau berbulan madu ke mana itu wajar, tapi sampai Aleta tidak tahu, kamu benar-benar keterlaluan dan apakah mommy juga tidak boleh tahu?" Anneke sekarang duduk di ruang kantor putra tunggalnya, dia awalnya tidak penasaran tetapi berita yang dia baca membuat dia ikut penasaran. Anneke langsung mencari informasi dari Aleta tetapi menantunya mengatakan jika Lucas juga tidak memberitahukan padanya karena itu hari ini dia langsung pergi ke kantor putranya.

"Aku mengatakan pada mommy nanti mommy akan mengatakan pada Aleta, aku tidak bisa memberinya kejutan. Selain itu, mommy pikirkan bagaimana jika kabar kami ke mana diketahui oleh para penggemar Aleta, bukankah bulan madu kami bisa-bisa menjadi acara jumpa fans?"

Anneke diam, Lucas yang melihat pada mommynya menahan tawa dan tentu saja menahan raut wajahnya untuk tetap terlihat serius. Sebenarnya dia tidak berniat merahasiakan tetapi karena pembicaraan terakhir dia dan Aleta membuat dia memutuskan mengatur sendiri perjalanan bulan madunya, tapi dia yakin Aleta sudah bisa menebak tujuan mereka, dia tidak mengatakan pada Anneke, artinya dia juga tidak ingin semua orang tahu ke mana mereka akan pergi.

"Benar juga, baiklah mommy tidak akan bertanya lagi. Sekarang pertanyaan selanjutnya, kapan kamu akan mulai mengambil cutimu? Untung Aleta pengertian, dia sudah mengambil cutinya sejak kemarin dulu, mengosongkan jadwalnya untuk mempersiapkan diri."

"Mom, bukan aku tidak ingin mengambil cutiku tetapi calon menantumu itu melarangku. Dia mengatakan aku terlalu boros untuk pernikahan kami, memintaku daripada mengambil cuti lebih baik menghasilkan uang supaya nominal rekeningku kembali."

"Pemikiran Aleta benar juga, kamu cuti juga tidak bisa membantu apa-apa. Semua juga sudah siap, tinggal menunggu kedatangan Kilian besok, kita sudah bisa melakukan gladi bersih."

"Mom, kelihatannya pengalaman pertamamu mengurus pernikahan sangat sukses."

"Betul, nanti saat pernikahan Cecil mommy sudah tidak perlu bingung lagi."

Dalam hati Lucas kembali tertawa, secara tidak sengaja dia telah membuat adiknya dalam masalah.

"Betul sekali. Mereka memangnya kapan akan menikah?"

"Tunggu pernikahanmu selesai, mommy akan meminta jawaban pertanyaanmu dari mereka. Bertunangan lama-lama untuk apa? Kalau karena pekerjaan mereka ingin menunda memiliki anak, harusnya tidak bisa dijadikan alasan. Kamu dan Aleta juga sama, tetapi tidak perlu menunggu lama untuk menikah."

"Mommy memang harus memberi pengertian sama Cecil, biar otaknya jangan hanya berisi kasus dan kasus."

"Ya, mommy harus pergi menemui Cecil sekarang, mengingatkan soal jadwalnya dan juga soal pernikahan mereka." Anneke segera berdiri, Lucas hanya ikut berdiri mengantarkan mommy kesayangannya ke pintu.

"Kamu tidak perlu mengantarkan mommy, lanjutkan pekerjaanmu."

Lucas mengangguk, setelah dia menutup pintu tawanya meledak. Dia tahu saat Anneke sadar tujuannya utamanya untuk mencari jawaban tidak berhasil, Anneke pasti akan mengomel dan akibatnya yang mendengar omelannya adalah suaminya tercinta.

***

Abbe sudah mulai mengerti, sejak kedatangannya terakhir Aleta sudah mulai memberinya pengertian setiap kali mereka melakukan panggilan video karena itu saat diminta menjadi pembawa cincin dia tidak berulah, apalagi dia juga tahu adik dalam perut mommynya sudah semakin besar, dia tidak boleh manja dan nakal jika tidak ingin mommynya semakin kesulitan mengurus dia dan adiknya.

Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang