Part 59

2K 205 1
                                        

Esmee akhirnya dijatuhui hukuman penjara selama tiga tahun dan karena adanya masalah kejiawaan yang dia derita, dia diijinkan untuk menerima perawatan selama dia di penjara. Saat putusan sidang dibacakan Esmee sangat tenang, dia menerima apapun keputusan itu dan benar-benar ingin berubah.

Orang-orang mulai simpatik padanya, mereka yang dulu menjelekkannya berganti menjadi memujinya, memberinya dukungan, bahkan Tamara yang awalnya takut bertemu Esmee sekarang secara rutin satu atau dua minggu sekali mengunjunginya di penjara untuk menemaninya mengobrol.

Tentu saja semua yang dia alami setelah dia bisa menerima kesalahannya menjadi hal yang menggembirakan buat Esmee dan dia secara khusus menulis surat untuk Aleta, mengucapkan terima kasih karena telah membantunya untuk menyadari kesalahannya dan memberinya semangat untuk bangkit kembali memperbaiki semua kesalahan yang telah dia lakukan.

Aleta tersenyum ketika membaca surat Esmee, "Kapan-kapan aku ingin mengunjunginya." Kata Aleta membuat Lucas menoleh padanya.

"Kamu mau mengujunginya?"

"Mengapa? Tidak boleh?"

"Tentu saja boleh, aku rasa setelah kunjungan kamu akan mengatakan, dia adalah temanmu."

Aleta tertawa, "Usianya masih muda, masih banyak yang bisa dia lakukan. Mendukungnya dan menjadi temannya adalah hal baik jadi tidak ada yang tidak mungkin."

"Soal penjara mengingatkanku akan satu informasi yang aku dapat tadi sore."

"Apa?"

"Amalia Fergus minggu depan akan keluar dan memulai tahanan luar sebagai pekerja sosial."

"Lalu? Kamu minta ijin untuk menjemputnya?"

Lucas menepuk kepala Aleta, "Aku mau kamu berhati-hati, kabar yang aku terima selama di penjara dia memang tidak berulah tetapi kita tidak tahu apakah dia sudah berubah atau semakin dendam pada kita."

"Padamu tepatnya."

"Ya padaku dan hal yang paling penting untukku adalah dirimu dan anak-anak, karena itu aku ingin kalian berhati-hati."

Aleta tertawa, dia memang hanya bercanda paham kalau suaminya kuatir, "Tenang saja, aku mengerti maksudmu. Tapi aku baru terpikir masalah baru, mereke bertiga begitu bersemangat untuk memulai sekolah mereka minggu depan, apakah mau ditunda?"

"Tidak perlu, hanya mungkin aku akan meminta pengawalan kembali untukmu dan mereka."

"Terserah kamu, asal jangan mereka tahu karena aku kuatir mereka malah memilih naik mobil pengawal untuk berpura-pura menjadi pengawal."

"Itu akibat kamu sering berlatih di depan mereka dan mengajak mereka bermain peran."

Aleta tertawa, "Aku bermain dengan mereka supaya mereka tidak bosan."

"Mereka tidak bosan atau karena dirimu yang ingin ikut bermain seperti bermain hujan dua minggu yang lalu." Lucas menjitak kening istrinya, yang hanya tertawa. Istrinya selalu suka bermain dengan ketiga putra mereka, dan jika permainan mereka menarik maka tidak perlu diragukan lagi Aleta akan bergabung dan mendukung kenalakan triple Al. Tapi bagaimanapun Lucas tidak tega untuk melarang apalagi marah, jika dengan begitu istri dan anak-anaknya bahagia, dia juga ikut bahagia.

***

"Sudah waktunya kalian menerima balasan apa yang telah kalian lakukan padaku." Amalia sudah kembali ke apartementnya sejak satu bulan yang lalu, sekarang walau statusnya masih tahanan tetapi setidaknya dia sudah bisa menikmati kebebasannya dan mulai menjalankan rencananya.

Dia sudah menyiapkan semuanya, selama satu bulan dia benar-benar menjalani kehidupannya dengan normal sambil mempersiapkan serangannya. Dia yakin jika rencananya akan berhasil, penjara mengajarkan banyak hal padanya dan kali ini dia tidak akan mempercayai orang lain untuk menjalankan rencananya, kali ini dia hanya percaya pada dirinya sendiri.

Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang