Part 12

1.9K 209 9
                                    

Luke

Aku sudah menerima jadwalmu, dan tidak sabar untuk pergi berlibur denganmu.

Al

Itu perjalanan bisnis, bukan liburan.

Lucas tertawa membaca pesan Aleta, sejak pertemuan mereka di apartement Aleta, Lucas sering berkirim pesan dengan Aleta. Pesannya kadang langsung dibalas, kadang tidak. Pesan yang selalu diawali dengan candaan dan jawaban Aleta bisa membuat Lucas tahu suasana hati calon kekasihnya, seperti balasan kali ini.

Luke

Apa yang membuat kamu kesal? Yang pasti bukan diriku.

Al

Bukan kesal tapi lelah. Untung selesai jika tidak aku harus menunda perjalananku satu hari.

Luke

Istirahatlah, jika memang perjalanan kita tertunda aku tidak masalah, selama kamu tidak kelelahan.

Al

Merayuku?

Luke

Tidak, hanya mencoba menghiburmu. Selamat malam dan mimpi indah.

Al

Selamat malam.

Lucas dengan sengaja menghentikan percakapan mereka dengan ucapan selamat malam karena tahu jika tidak pembicaraan mereka akan berlanjut dan Aleta tidak beristirahat.

"Sedang mengirim pesan pada siapa? Wajahmu begitu bahagia." Mason menyesap minumannya, duduk santai mendengarkan musik di ruang pribadi club langganan mereka.

"Calon istriku." Jawab Lucas sambil menyimpan kembali telepon genggamnya.

"Calon istri impianmu yang masih di dalam angan-anganmu itu?"

"Daripada menggodaku, lebih baik siapkan hadiah kemenanganku."

"Kemenanganmu? Sudah hampir dua bulan berlalu sejak kita memulai taruhan dan tidak ada kabar apapun tentang kedekatan dirimu dengan Aleta Josef, kamu masih berani mengatakan jika kamu akan menang taruhan?"

"Tidak ada kabar di public bukan berarti hubungan kami tidak ada kemajuan."

"Dia seorang selebriti, kamu pengusaha muda terkenal dan incaran para wanita, tidak mungkin media tidak mencium kabar tentang kedekatan kalian. Aku ingat, dia ke kantormu saja sudah menjadi pembicaraan media sampai membuat Barbara panas, hanya saja dia tidak memiliki keberanian untuk mencarimu."

"Sekali lagi aku katakan padamu, Aleta berbeda dengan mereka semua dan kamu memang benar dia memiliki dukungan kuat tetapi bukan karena dukungan itu dia bisa sukses karena itu aku semakin kagum padanya. Dua hari lagi aku akan pergi bersamanya, bekerja sekaligus berkencan."

"Pergi dengannya? Ke mana?"

"Ke tambang dan pabrik pengolahan."

Tawa Mason meledak, "Kedua tempat itu kamu membawanya dan kamu katakan kamu  berkencan? Tidak salah?"

"Tentu saja tidak, membawanya ke tempat di mana aku memulai kesuksesanku artinya aku ingin membuatnya mengerti jika dia sama pentingnya dengan perusahaanku."

"Astaga, aku baru menyadari jika kamu ternyata bisa romantis juga. Lalu apa maksudnya dengan bekerja?"

"Kami ke sana atas permintaan dia untuk melihat proses sebelum menandatangani kontrak kerja dengan LM"

"Dia yang minta? Apakah dia tahu jika di sana itu tidak ada hotel mewah atau resto mahal?"

"Dia mengajukan syarat itu, aku rasa dia tahu dan aku yakin dia tidak akan mengeluh."

Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang