Part 26

1.9K 205 5
                                    

"Berapa lama?" Tanya Lucas saat mereka sedang sarapan.

"Apanya?" Tanya Aleta.

"Pekerjaanmu berikutnya, kamu ke Paris berapa lama?"

"Oooo.... Satu atau dua bulan." Aleta menjawab dengan santai dan tertawa melihat perubahan raut wajah Lucas.

"Kelihatannya mommy benar, aku harus segera menikahimu dan mengumumkannya."

"Kelihatannya ada yang menyesal."

"Aku tidak menyesal bertunangan denganmu dan membiarkanmu tetap bekerja, tapi aku menyesal tidak langsung menikahimu. Masih berapa banyak pekerjaan yang harus kamu selesaikan sebelum kita bisa menikah?"

Salah satu alasan Lucas tidak bisa mengumumkan hubungannya dengan Aleta atau mengungkapkan identitas Aleta adalah karena kontrak kerja yang telah Aleta terima. Pengungkapan identitas Aleta dan hubungannya dengan Lucas, bisa membuat banyak masalah, diantaranya adalah kehilangan penggemar yang akan mempengaruhi proyek-proyek tersebut, juga mengenai perjanjian soal pernikahan.

"Kamu harus bertanya pada Lieke, aku tidak ingat. Bukankah kamu juga akan pergi ke Sidney?" Jawab dan tanya Aleta.

"Karena itu aku semakin menyesal. Aku tidak bisa pergi menemuimu dan aku juga akan memastikan pekerjaanmu pada Lieke supaya bisa mulai mengatur pernikahan kita."

Aleta kembali tertawa, "Tidak sabar amat."

"Puas sekali kamu bisa menertawakanku. Kamu jangan lupa dengan acara peluncuran produk LM, kamu harus menjadi pendampingku."

"Lieke pasti tidak akan melupakan jadwal itu karena dia harus bersiap menyelesaikan rumor yang akan muncul."

Lucas tertawa, "Dia menguatirkan rumor kamu dianggap sebagai penggoda calon suami orang? Katakan padanya, aku juga tidak akan lepas dari rumor."

"Katakan sendiri padanya saat kamu menghubunginya. Sekarang cepat selesaikan sarapanmu, kamu akan ke lokasi lagi hari ini?"

"Mungkin, aku ada pertemuan di M's jika selesai lebih dulu, aku akan ke lokasi."

Hari ini ada lanjutan pengambilan foto untuk Aleta, melanjutkan yang kemarin belum sempat mereka selesaikan dan kemarin fotographer sudah mengatakan jika pekerjaan mereka tidak akan lama, dia suka bekerjasama dengan Aleta yang begitu mudah menyesuaikan diri di depan kamera.

"Setelah selesai aku ada pertemuan dengan timku, ada beberapa hal yang harus kami rundingkan." Kata Aleta.

"Apakah artinya hari ini kita tidak bisa bertemu?" Tanya Lucas.

"Bukankah sekarang kita sudah bertemu?"

Lucas menepuk kepala Aleta, "Aku setiap saat, setiap detik selalu ingin bertemu denganmu, bahkan jika aku bisa mengantongimu, maka sudah kulakukan sejak lelang amal malam itu."

Aleta tertawa, "Bukankah sudah kamu lakukan?"

"Lakukan apa?"

"Mengantongiku." Kata Aleta sambil menunjuk telepon genggam Lucas.

Lucas dengan gemas mencubit pipi Aleta, "Pintar sekali kamu memberi jawaban."

"Tentu saja, aku memang pintar. Ayo cepat, sudah waktunya aku bersiap-siap."

Lucas tersenyum, menyelesaikan sarapannya dan membantu Aleta membersihkan dapur dan meminta Aleta untuk pergi bersiap-siap.

***

Amalia Fergus masih belum menyerah, dia meminta asistennya menyiapkan nomor baru untuknya karena nomor teleponnya telah diblokir oleh Lucas karena itu dia perlu mengganti nomor supaya bisa menghubungi Lucas. Namun sepanjang hari dia terus mengirim pesan dan mencoba menelepon, tetap tidak ada balasan, dan sore harinya nomor barunya itu kembali di blokir.

Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang