Part 1

6.7K 245 27
                                    

"Artis? Aku tidak mengijinkannya." Kata Kilian.

"Aku tidak minta ijin, aku memberitahukan." Jawab Aleta dengan santai.

"Apakah tidak bisa kamu ikut denganku dan membantuku mengurus perusahaan? Mengapa harus menjadi artis? Kamu tahu bagaimana menjalani kehidupan sebagai public figure itu tidak nyaman, mengapa malah memilih profesi itu?"

"Aku tidak berminat membantu di perusahaan. Memangnya dengan kembali dan membantumu di perusahaan, aku tidak menjadi public figure? Karena sama-sama menjadi public figure, lebih baik aku menjadi seorang artis saja."

Kilian menarik napas dalam dan menghembuskannya dengan keras, "Kalau begitu, bagaimana jika aku mendirikan perusahaan manajemen artis untukmu? Selain kamu bisa menjadi artis kamu juga bisa mengelolanya."

"Terima kasih atas ide itu tapi aku belum berminat, sekarang aku hanya ingin menjadi artis  belum terpikir mendirikan atau mengurus perusahaan manajemen artis."

Kilian kembali menghela napas, "Baiklah, tapi kamu harus mengikuti beberapa persyaratanku."

"Tunggu, mengapa aku harus mengikuti persyaratanmu? Aku sudah dewasa dan bisa memutuskan sendiri."

"Jangan lupa sampai hari ini aku masih walimu, mesikipun sekarang kamu sudah dewasa dan berusia 22 tahun tetapi sesuai wasiat daddy dan mommy, aku baru bisa melepas status waliku padamu saat kamu menikah."

Aleta langsung bergaya terduduk lemas, "Kakakku yang tampan dan kaya, jika aku tidak ingin menikah apakah artinya kamu akan tetap terus menjadi waliku?"

"Adikku yang cantik dan keras kepala, aku tidak mungkin mengabaikan wasiat daddy dan mommy. Tidak masalah dan aku juga tidak keberatan menjadi walimu seumur hidupku. Jadi adik kesayanganku, terima persyaratanku atau kamu tidak akan bisa dan pernah menjadi seorang artis."

"Kamu mengancamku? Aku akan mengadukanmu pada daddy dan mommy besok pagi."

"Silahkan, aku akan memberimu waktu mengadu sepuasmu tetapi tidak akan ada gunanya, bahkan jika daddy dan mommy datang dalam mimpiku, aku juga akan tetap bertahan dan aku rasa mereka akan mengerti."

"Bagaimana bisa aku memiliki kakak seperti dirimu, tega sekali?"

"Bicara soal tega itu sudah terjadi sejak aku mengijinkan kamu tidak menggunakan nama belakangmu, mengirimmu ke Boston untuk bersekolah dan memasukkanmu ke asrama, jadi dalam kasus ini pertanyaanmu tadi tidak ada artinya."

"Baiklah, apapun persyaratanmu akan aku penuhi tapi seperti biasa kamu tidak boleh ikut campur dalam urusanku."

"Baiklah tetapi ketentuannya tetap sama, pengawal rahasia akan tetap mengikutimu, jika ada yang mencari masalah denganmu maka aku tidak akan tinggal diam."

"Sekalian saja bantu menjagaku dari rumor dan berita negatif."

"Tenang saja itu sudah terpikir olehku." Jawab Kilian dengan puas. Dia tahu pada akhirnya Al pasti akan menuruti permintaannya walau dia sejak awal juga tahu dia tidak akan sanggup melarang atau mengubah keputusan adik kesayangannya itu.

***

Besok adalah hari peringatan kematian orangtua mereka, seperti tahun-tahun sebelumnya Aleta pasti akan kembali ke Amsterdam untuk bersamanya pergi ke makan orangtua mereka.

Kilian dan Aleta memiliki perbedaan usia 10 tahun, bisa dikatakan Aleta adalah mukjizat yang datang disaat pasangan Lodewijk sudah menyerah dan berpikir mereka harus bahagia dengan hanya memiliki satu putra. Tentu saja kehadiran Aleta membuat pasangan itu bahagia dan Kilian ikut senang karena dia akhirnya akan mendapatkan seorang adik.

Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang