Part 41

2.4K 225 4
                                        

Lucas baru saja menutup panggilan teleponnya, ketukan dipintu dia abaikan karena bepikir Elmo yang masuk, tetapi aroma yang sangat dia rindukan masuk ke dalam indera penciumannya membuat Lucas mengangkat kepala untuk melihat siapa yang masuk.

Senyum manis mempesona istrinya tertangkap oleh indera penglihatannya, membuat Lucas langsung berdiri untuk menyambut wanita yang sejak pertemuan pertama mereka telah berhasil mengambil seluruh hatinya.

"Kamu membohongiku?"

"Tidak merindukanku?"

"Tentu saja aku merindukanmu."

"Mengapa aku datang langsung disambut dengan pertanyaan itu?"

Lucas memeluk pinggang Aleta, begitu juga Aleta, "Karena aku terkejut dan kuatir penglihatanku salah." Lucas meraih tengkuk Aleta menariknya mendekat lalu menunduk untuk mencium bibir istrinya.

Aleta tersenyum, "Apakah kejutanku berhasil?" Kata Aleta setelah Lucas melepaskan ciuman mereka.

"Sangat berhasil." Lucas merapikan anak rambut Aleta, "Mengapa pulang hari ini dan tidak memberi kabar?"

"Tidak memberi kabar karena tidak yakin bisa selesai, ternyata tadi siang bagianku selesai jadi aku minta Lieke memajukan penerbangan kembali, karena itu aku bisa berada di sini sekarang."

"Tadi siang kamu mengganti penerbanganmu, bukankah bisa memberi kabar. Aku bisa menjemputmu atau mengirim supir menjemputmu."

"Lieke sudah mengaturnya. Jadi kamu ingin terus bertanya dan mengomeliku atau melanjutkan pekerjaanmu supaya kita bisa pulang?"

"Kamu tunggu sebentar, aku selesaikan pekerjaanku dan kita pulang supaya aku bisa menghukummu." Lucas menarik Aleta ke arah kursinya, dia duduk dan menarik Aleta untuk duduk dipangkuannya.

"Mengapa harus pulang baru menghukumku?" Tanya Aleta sambil merangkulkan kedua tangannya di leher lalu merebahkan kepala di dada Lucas.

"Kamu yakin mau dihukum di sini?" Bisik Lucas.

Aleta mengangkat kepalanya, tatapannya bertemu dengan tatapan Lucas, tanpa ragu Aleta mencium bibir suaminya, ciuman perlahan yang membuat Lucas kembali kalah dengan rayuan menggoda istri kesayangannya yang semakin berani setelah mereka menikah.

Lucas tersenyum puas, membiarkan Aleta berbaring di dadanya dengan posisi Aleta tetap duduk dengan kaki tertekuk di pangkuannya, "Puas dengan hukumanku?"

"Kalau aku bilang tidak puas, mau memuaskanku lagi?"

"Kamu pikir aku puas?" Jawaban Lucas membuat Aleta tersenyum, dia melepas pelukannya, "Selesaikan pekerjaanmu."

Lucas hanya bisa menarik napas kesal karena setelah merayunya dan membuat adik kecilnya kembali menggeliat dengan santainya Aleta menghilang ke dalam kamar mandi yang ada di ruangannya, meninggalkan dirinya dan menyuruhnya menyelesaikan pekerjaannya.

Lucas awalnya ingin melanjutkan pekerjaan tetapi dia kehilangan fokusnya, akhirnya dia berdiri menyusul Aleta yang masih ada di dalam kamar mandi untuk melanjutkan hukuman pada istrinya sesuai permintaan istrinya tadi.

***

Aleta menggeliat malas di tempat tidur, meraba bagian samping dan tidak menemukan suami tersayangnya, baru dia membuka mata.

"Selamat pagi sayang." Sapaan itu membuat Aleta menoleh ke sisi lainnya, tersenyum ketika melihat Lucas yang sudah berpakaian rapi duduk di sofa sambil memangku laptopnya.

"Pagi juga, sudah jam berapa?" Tanya Aleta dengan malas dia memposisikan diri menyamping supaya bisa melihat suami tampannya.

"Jam 8 lebih. Apa acaramu hari ini?" Semalam setelah pulang dari kantor LM, mereka tidak sempat mengobrol karena sibuk melanjutkan melepaskan kerinduan mereka mulai dari kamar mandi sampai tempat tidur. Lucas bangun dengan senyum puas, ada pertemuan yang harus dia hadiri pagi ini yang tidak bisa dibatalkan, karena jika bisa dibatalkan tentu saja sekarang dia masih tetap memeluk istrinya yang walau baru bangun tidur tetap terlihat cantik

Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang