Part 63

1.7K 192 3
                                    

"Kalian mau apa di sini?" Tanya Aleta ketika triple Al masuk ke kamar bayi dengan membawa boneka tidur mereka masing-masing.

"Malam ini kita tidur di sini." Kata Alvan.

"Biar Lena punya teman." Kata Alvin.

"Kita akan menjaganya"." Kata Alvon.

"Kalian mau tidur di sini bertiga?" Tanya Aleta lagi sambil menunjuk tempat tidur yang dipakai Alena yang juga bekas tempat tidur triple Al sebelum mereka pindah ke kamar mereka masing-masing.

"Dulu kami juga tidur di sana bertiga." Kata Alvin.

"Dulu kalian juga belum sebesar sekarang." Kata Aleta.

"Yang ada kalian nanti menendangnya." Kata Lucas yang baru masuk ke kamar bayi setelah selesai membersihkan dirinya sepulang dari kantor.

Alena akhirnya diijinkan keluar setelah hampir sepuluh hari dia berada di rumah sakit, Aleta juga tetap berada di rumah sakit selama Alena masih belum diijinkan pulang. Alena bayi yang kuat, walau terlahir premature perkembangannya setelah itu semakin hari semakin membaik, ditambah lagi Aleta dalam kondisi apapun tetap berusaha menyusui putrinya.

Hari ini adalah hari pertama Alena tidur di kamar bayinya, setelah satu minggu yang lalu keluar dari rumah sakit, dia tidur di kamar daddy dan mommynya. Jika sebelumnya ketiga kakak kembarnya hanya menemani sampai waktunya mereka tidur, malam ini yang ada mereka mau pindah kamar, ke kamar Alena.

Ketiganya langsung memasang tampang kesal, "Kita tidak mungkin menendangnya." Kata Alvin.

"Kalian mau memanjakannya? Mommy juga ingin dia terus tidur di kamar mommy tapi demi kebaikannya dia harus belajar tidur sendiri." Kata Aleta.

"Bagaimana kalau malam dia terbangun dan menangis?" Tanya Alvon.

"Ada kamera dan speaker, mommy dan daddy akan langsung kemari." Kata Lucas.

Triple Al melihat adik kecil mereka, "Baiklah kami tidak jadi tidur di sini." Kata Alvan.

Ketiganya dengan perlahan mencium Alena seperti biasa, sebelum turun dari tempat tidur, mencium Aleta dan Lucas bergantian lalu kembali ke kamar mereka masing-masing.

"Mereka begitu menyayanginya." Kata Aleta.

"Bagaimana tidak sayang jika dari dia hadir di dalam dirimu, dia sudah suka bermain dengan mereka." Balas Lucas membuat Aleta tertawa pelan, kuatir mengejutkan putrinya.

"Nasibmu akan sama dengan mommy, dijaga pria-pria tampan yang protektif."

"Dia menyukainya." Kata Lucas saat melihat putrinya tersenyum.

"Dia masih belum paham." Kata Aleta.

"Nanti saat sudah paham, jangan kamu ajari dia bagaimana cara menghindari para pengawalnya supaya bisa berkencan dan mengundang pria ke apartementnya."

Aleta menoleh pada Lucas, "Kamu lupa pria yang aku undang waktu itu adalah daddynya? Yang memberi dengan sengaja ancaman padaku. Selain itu jika tidak aku lakukan, bagaimana dia bisa hadir di dunia."

Lucas tertawa pelan, "Benar juga, kelihatannya aku melupakan hal penting itu."

Aleta menunduk mencium kening Alena, "Selamat tidur dan mimpi yang indah."

Lucas meniru Aleta dan setelah meredupkan lampu kamar bayi, mereka berjalan berangkulan menuju kamar ketiga putranya untuk mengucapkan dan memastikan mereka tidur sebelum kembali ke kamar mereka.

***

Lucas mengerjapkan matanya, tersenyum sambil mengelus pipi lembut bayi yang sedang bermain dengan tangan dan kakinya.

Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang