Part 43

2.3K 220 12
                                        

"Bagaimana? Masih mual?" Tanya Lieke.

Aelta menggeleng, sudah tiga hari ini dia mual di pagi hari dan sejak hari pertama dia mual dan muntah, dia langsung meminta Lieke membelikan alat test kehamilan untuk memastikan dugaannya.

"Kamu yakin tidak mau memberitahukan pada Lucas atau meminta ijin?"

"Tinggal tiga hari lagi, aku bisa bertahan dan jika aku mengatakan pada Lucas yang ada dia kemari dan menyeretku pulang."

"Kalau begitu, bagaimana jika aku mencarikan dokter kandungan di sini untuk memeriksamu?"

"Tidak perlu, selain mual dan muntah dipagi hari, aku tidak merasakan hal lainnya dan mual ini akan hilang sendiri setelah jam delapan pagi, kelihatannya calon bayi ini tidak suka membiarkanku bangun siang."

"Baiklah, untung pengambilan gambar tinggal yang mudah."

"Bagaimana jika kamu minta pengambilan gambarku dipercepat supaya aku bisa segera kembali?"

"Aku akan mengusahakannya."

"Oh ya, satu hal lagi. Jika kamu berhasil mengaturnya dan kita bisa kembali lebih awal, tolong buatkan janji dengan dokter Lily."

"Ya bos, sekarang bersiaplah sebentar lagi kita harus pergi ke lokasi."

Dua minggu setelah Aleta kembali ke lokasi syuting, dia mulai merasakan perubahan tubuhnya, terutama tamu bulanannya yang sudah terlambat. Disaat dia masih memikirkan kemungkinan hamil, dia mulai diserang morning sickness karena itu dia meminta Lieke untuk membeli alat uji kehamilan dan begitu alat itu menyatakan dia positif, Aleta sangat bahagia tetapi sekarang dia masih harus menyelesaikan pengambilan gambarnya, karena itu dia tetap bertahan dan tetap menyimpan kabar bahagia itu dari suaminya yang sedang pergi ke Jerman untuk mengurus pekerjaannya, tepatnya terpaksa ke sana padahal awalnya dia ingin mengujungi Aleta di lokasi tetapi karena ada masalah yang harus dia sendiri turun tangan maka dia terpaksa membatalkan menemui Aleta.

Lieke memang handal jika mengurus jadwal Aleta, dia berhasil meminta pengambilan gambar untuk Aleta dipercepat, ditambah lagi semua adegan Aleta yang tersisa tidak rumit, Aleta juga bisa dengan cepat menyelesaikannya, karena itu sutradara tidak keberatan untuk mempercepat jadwal Aleta yang selalu koperatif dan tentu saja profesional.

Sekarang mereka telah kembali dan dalam perjalanan ke rumah sakit untuk memenuhi janji dengan doker Lily, dokter kandungan yang menjadi dokter Aleta sejak sebelum menikah jika Aleta ada masalah yang berhubungan dengan kandungan.

"Kamu tidak mengajak Lucas untuk menemanimu? Apakah dia belum kembali?"

"Dia baru mendarat, tenang saja aku sudah mengundangnya ke rumah sakit."

"Tunggu, kamu mengundangnya? Apa maksudnya?"

"Dia belum tahu aku hamil, jadi aku menghubungi Elmo membuat janji untuk bertemu dengannya di rumah sakit."

"Lucas tahu kamu membuat janji dengannya melalui Elmo?"

"Tentu saja tidak tahu. Setelah mendarat, Elmo akan segera mengantarkannya ke rumah sakit dan kita akan bertemu di sana."

"Dia tahu kamu kembali hari ini?"

Aleta mengangguk, "Karena itu dia juga kembali sore ini."

"Kamu mau memberinya kejutan di rumah sakit?"

"Untuk berjaga-jaga, jika dia terkejut sampai pingsan atau tekanan darahnya naik karena aku tidak langsung mengatakan padanya soal kehamilan ini, setidaknya kami sudah berada di rumah sakit, akan banyak dokter yang membantu menanganinya."

Lieke hanya bisa menggeleng, pemikiran Aleta sulit ditebak tetapi Lieke paham Aleta hanya ingin memberi kejutan yang berbeda pada suaminya.

***

Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang