Part 15

2.7K 246 16
                                        

Ternyata Kilian terlambat mengambil tindakan, begitu pesawat mendarat Lucas langsung membawa Aleta ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan, hal yang sama sekali tidak terduga, bahkan Lucas sudah menyiapkan jalur khusus untuknya supaya tidak dikenali dan Aleta bisa langsung diperiksa.

"Mengapa diam?"

"Kamu dan Kilian sama saja."

"Sama?"

"Kilian juga sudah menyiapkan pemeriksaan untukku dan kamu mendahuluinya."

"Kelihatannya aku mendapat satu poin positif."

"Poin apa? Bagaimana kamu bisa mengatur semua ini untukku?"

"Poin untuk mendapatkan restu dari Kilian tentunya. Apapun bisa kulakukan untuk dirimu, bahkan mengosongkan rumah sakit ini untukmu."

"Jangan melempar rayuanmu padaku, pemeriksaan sudah selesai dokter sudah mengatakan aku tidak apa-apa, jadi antarkan aku pulang."

"Pekerjaanmu baru akan dimulai minggu depan, bagaimana jika kamu menemaniku ke satu tempat?
''Kamu pikir aku tidak perlu waktu mempersiapkan diri?"

"Aku yakin sebelum kamu pergi denganku, kamu sudah mempersiapkan diri dengan baik."

"Memangnya kamu mau membawaku ke mana?"

"Menyekapmu untuk memaksa Kilian memberi ijin."

Aleta langsung tertawa, "Kamu mau membawaku menemui Kilian? Kelihatannya kamu jauhkan ide itu dari benakmu, dia akan semakin kesal ditambah lagi poin positif yang tadi kamu katakan, kelihatannya dia tidak akan suka dengan apa yang kamu lakukan karena telah membuatnya kalah, jadi lebih baik kamu temui dia sendiri saja."

Lucas menatap Aleta, "Tega sekali dirimu."

"Tenang saja, Kilian tidak akan membunuhmu. Dia tidak mungkin rela berpisah dengan anak istrinya jika dia harus di penjara."

"Katakan saja secara terang-terangan, kamu sedang memberiku informasi dan kamu takut Kilian mempersulitku. Tenang saja sesulit apapun, aku pasti bisa melaluinya." Kalimat terakhir Aleta tentu saja informasi bagus buat Lucas.

"Tapi meskipun kamu sudah mendapat restu atau ijin dari Kilian, kamu jangan lupa jika yang akan menjadi kekasihmu adalah Aleta Lodewijk bukan Aleta Josef."

Lucas diam, kata-kata Aleta memang benar tetapi baginya itu bukan masalah besar, yang penting adalah bisa dengan segera menjadikan Aleta kekasih atau tunangan, atau bahkan istrinya.

"Tidak masalah, itu hanya sebuah nama. Aku tahu, kamu tidak ingin orang tahu tentang hubungan kita, aku tidak masalah karena selama kita saling memahami dan mengerti juga saling percaya, maka tidak akan ada halangan untuk kita tetap berjalan bersama. "

Aleta tersenyum, tidak menyangka jika Lucas begitu serius namun tentu saja dia merasa bahagia.

"Jadi sekarang antar aku pulang sebelum kamu membuat rumor yang akan membuat poinmu berkurang."

"Tapi..."

"Tapi apa?"

"Aku masih belum rela berpisah denganmu, setelah beberapa hari ini kita terus bersama."

Aleta tertawa, tidak menyangka ada sifat kekanak-kanakan dari Lucas yang selalu terlihat dewasa juga tegas.

"Bukankah kamu bisa menemuiku kapanpun kamu mau? Kamu tahu di mana aku tinggal, jadi harusnya tidak ada masalah."

Mata Lucas langsung berbinar-binar, "Baiklah, tapi aku ingin kamu memberiku jadwal kerjamu jadi aku bisa mengatur juga dengan jadwalku, termasuk jika kamu melakukan perjalanan luar kota. Bagaimana dengan managermu? Apakah dia juga tidak perlu tahu tentang hubungan kita?"

Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang