Part 62

1.7K 193 2
                                    

Satu tahun setengah yang lalu akhirnya Amalia menerima hukuman penjara 30 tahun tanpa ada keringanan atau pembebasan awal. Pelanggaran hukuman sebelumnya ditambah dengan kejahatan yang dia lakukan dengan bukti-bukti tidak lagi bisa membuat dia lari dari hukumannya. Hukuman itu tentu saja melegakan Lucas dan Aleta, orang yang mau mencelakai keluarga mereka akhirnya menerima hukuman yang selayaknya dia terima.

Lucas pulang dan melihat rumah yang biasanya ramai dengan teriakan ketiga putranya atau teriakan Aleta, hari ini tidak terdengar.

"Di mana mereka?" Tanya Lucas pada pelayan yang ada di sana.

"Nyonya di ruang kerja, para tuan muda ada di ruang belajar." Jawaban ini membuat Lucas merasa heran, istrinya di ruang kerja sudah biasa, tetapi jam-jam begini, ketiga perusuh kecil ada di ruang belajar adalah hal yang tidak biasa.

Lucas melangkah menuju ruang kerja, mengetuk dan membuka pintu, tersenyum ketika melihat istrinya sedang sibuk di balik meja kerjanya.

"Hari ini aku merasa ada yang kurang, pulang kerja tidak ada teriakan mereka atau dirimu, apa yang telah terjadi?" Lucas menghampiri Aleta, mencium puncak kepala istrinya sebelum berdiri bersandar pada meja kerja Aleta.

"Jika kamu bertanya mengapa tiga perusuh itu tidak bermain sekarang maka alasannya adalah mereka sedang mengerjakan tugas rumah mereka."

"Bukankah biasanya mereka mengerjakannya setelah pulang sekolah?" Lucas tentu saja tahu jadwal rutin ketiga putranya.

"Karena hari ini mereka menambah jam latihan mereka dan pulang terlambat, jadi sekarang mereka tidak memiliki waktu bermain sebelum menyelesaikan tugas mereka."

"Jadi karena mereka mengerjakan tugas kamu tidak ada teman untuk bermain maka kamu menyelesaikan pekerjaanmu?"

"Begitulah, menemani mereka di ruang belajar sama saja membuat waktu mereka tertunda untuk bermain."

"Lebih tepatnya menemanimu bermain." Lucas menepuk puncak kepala Aleta yang tertawa karena perkataan suaminya memang benar. Entah mengapa tiga minggu terakhir ini dia suka sekali bermain dengan ketiga putranya, padahal biasanya dia hanya mengawasi ketiga putranya bermain.

"Ada apa? Apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Lucas menyadari Aleta tiba-tiba menghentikan tawanya.

"Aku baru menyadari, tiga minggu terakhir ini aku suka sekali bermain dengan mereka." Aleta tidak melanjutkan perkataannya, pikirannya berpindah dan tiba-tiba dia memegang perutnya, "Apakah aku hamil dan apa yang ada di dalam sini yang suka bermain dengan mereka bertiga."

"Hamil?" Lucas langsung menganalisa, istrinya memang sudah melepas KB sejak empat bulan yang lalu, setelah memutuskan untuk hamil kembali. Dia tidak memperhatikan dan mungkin lupa karena sudah terbiasa, tapi perkataan Aleta membuatnya mengingat jadwal bulanan tamu rutin istrinya.

"Kita ke dokter sekarang?"

"Tunggu, kita test dulu saja."

"Kamu punya alatnya?"

"Aku menyimpannya untuk berjaga-jaga."

***

"Maksud daddy ada calon adik kami di dalam perut mommy?" Tanya Alvan.

Alvin meletakkan tangannya di atas perut Aleta, "Bagaimana dia bisa ada di dalam sana?"

"Apakah ada tiga adik di sana?" Tanya Alvon.

Aleta tertawa, tadi saat menunggu hasil test dengan Lucas, ketiga putranya datang bergabung dan ketika hasil test itu menunjukkan dua garis, Lucas memeluk Aleta dan membuat ketiga putranya menatap penuh tanya.

Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang