Part 61

1.5K 191 1
                                    

Amalia memang boleh bermimpi muluk tentang rencananya tetapi kelihatannya dia telah meremehkan atau lupa dengan kemampuan lawannya.

Jika Amalia menjeda serangannya, berpikir supaya Lucas lengah ternyata dia keliru. Dia saat jeda itulah polisi bertindak dan Lucas dengan bantuan double D telah berhasil menduga serangan selanjutnya.  Amalia adalah memasang peledak di mobil salah satu dari mereka, dan kemungkinan besar adalah mobil anak-anak karena dia ingin melihat Lucas dan Aleta hancur sebelum dia menghancurkan mereka.

"Dia benar-benar tidak memiliki perasaan. Meledakkan sekolah anak-anak walau hanya peledakan kecil tetap saja tidak memiliki perasaan."

"Bagaimana dia mau punya perasaan jika dia tidak punya hati."

"Hatinya ke mana? Sudah kamu ambil, makanya kamu tahu dan paham dengan apa yang dia lakukan."

"Astaga, mommy cemburu? Rugi cemburu pada orang seperti dia."

"Lalu mommy harus cemburu pada orang seperti siapa? Elmo? Mason?"

Lucas menatap tajam pada istrinya, menepuk puncak kepala Aleta, "Kembar tiga masih belum cukup membuktikan pada mommy kehebatan daddy? Bagaimana kalau berikutnya bikin kembar lima, apakah itu baru bisa membuktikannya?"

"Kembar lima? Kamu saja yang hamil kalau begitu."

"Kalau daddy yang hamil, nanti kecemburuan mommy terbukti."

Tawa Aleta langsung meledak, dia tertawa bukan hanya perkataan suaminya tetapi karena dia juga membayangkannya.

Lucas hanya menggeleng, istrinya urusan pekerjaan bisa serius, tegas, berkomitmen dan itu juga sebagian dia gunakan untuk mengontrol triplets tapi tetapi soal pemikiran usil dan konyol juga polos juga menjadi bagian dari pribadi istrinya dan tentu saja juga menjadi contoh buat triplets.

"Kembali ke topik serius, dalam dua hari ini mungkin polisi akan mengambil tindakan dan sebelum hal itu terjadi, daddy minta mommy dan triplets tidak keluar-keluar dulu jika tidak penting sekali. Daddy kuatir kalau dalam waktu dekat ini juga dia juga akan melakukan serangan lagi."

"Daddy mau dijadikan umpan dengan menahan mommy tidak keluar?" Tanya Aleta dengan tegas, hilang nada bercanda yang sebelumnya.

Lucas tahu Aleta tidak suka dia dalam bahaya apalagi membahayakan dirinya, "Mommy jangan emosi dulu, daddy tidak akan menempatkan diri dalam bahaya. Kami sudah mengaturnya, daddy akan pergi dengan menggunakan mobil lain, double D akan mengatur orang lain yang membawa mobil yang biasa daddy pakai. Begitu juga mommy jika harus keluar rumah maka akan dilakukan pengaturan yang sama."

"Oh... Begitu. Jadi yang menjadi tahanan rumah hanya triplets?"

"Jangan sampai mereka mendengarnya." Bisik Lucas dengan suara pelan, hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan mengingat ketiga putranya sudah terlelap di kamar mereka.

"Astaga mommy hampir lupa harus merahasiakannya." Balas Aleta dengan suara berbisik juga tapi setelah itu perkataan selanjutnya dikatakan dengan nada tegas kembali.

"Awas sampai daddy berbohong dan menjadi umpan."

"Itu tidak akan terjadi, daddy masih sayang dan tidak ingin berpisah dengan mommy. Selain itu daddy juga belum membuktikan hal yang membuktikan jika mommy tidak perlu cemburu pada Elmo ataupun Mason."

Aleta mencubit gemas pinggang Lucas, dia sedang serius suaminya masih saja sempat bercanda. Dia juga tahu pada akhir pembicaraan mereka suaminya pasti akan kembali ingin menunjukkan bukti keperkasaannya.

***

Amalia duduk menunggu berita, dan ketika tiba-tiba muncul info breaking news dia langsung tertawa puas, tanpa merasa perlu mendengar berita lebih dulu.

Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang