"Beberapa menit ke depan langsung persiapkan barangnya!" Teriak pak Abdi dilespiker lapangan.
"Jangan ada yang tertinggal ingat, kalau kenangan sama mantan yang harusnya di tinggal." Ucap pak Abdi disertai tawa para murid.
Karena SMA MERDEKA, setiap setahun sekali akan berkurjung ke kebun strowberi menginap selama 2 hari 1 malam, untuk bersosialisasi dan hanya dilakukan oleh kelas 10 dan 11
"30 menit lagi bus datang. jadi kalian harus berada di lapangan dan untuk sekarang boleh bubar dulu persiapkan barang-barangnya."
Sudah hampir setengah jam, Sasha dan Bulan masih duduk dikelas menunggu yang lain kembali ke lapangan, karena barang merekapun sudah siap.
"Gue sebenarnya males banget kesana, panas banget lagi," Keluh Sasha.
Bulan meletakan tasnya. "Jadi kenapa lo ikut?"
"Ya karna di imingi nilailah"
"Seorang Sasha peduli nilai?" Tanya Bulan terkekeh.
Sasha melirik sinis, "ye gini-gini gue juga butuh nilai Bul buat masuk universitas."
"Semangat permaisuri Sasha haha" Ucap Bulan tertawa pelan. "Sha ntar nginep disana di mana?"
"Di villa yang udah disediain sama sekolah Bul," Ucap Sasha memberi tau, masih sibuk berkaca.
Ketua kelas datang menghampiri mereka. "Sha, bis udah dateng buruan pada ke lapangan sekarang."
"Oke sip pak ketu," Ucap Sasha segera membereskan barangnya diikuti Bulan.
Di lapangan murid-murid sudah ramai dan satu-persatu mulai memasuki bis. Tapi Bulan matanya masih sibuk mencari sosok laki-laki yang sejak tadi tak
terlihat."Bul yuk masuk, gue gak mau duduk di belakang," Ucap Sasha lalu menarik tangan perempuan itu untuk segera masuk ke dalam bis.
Sasha dan Bulan masuk kedalam bis, lalu duduk di jejeran kursi ditengah. Bulan melirik kesamping dimana ada Renjani dan Tiara yang melirik nya sekilas.
Bulan mengambil ponselnya
mengecek apakah ada balasan. pesan dari Fajar. Bulan menghela nafas pelan karna tak ada satupun notifikasi dari laki-laki itu.🌹🌹🌹
"Kalian semua kumpulin strowberi di keranjang kalian ya, ibu kasih waktu sejam" Ucap bu Dewi selaku guru pembimbing kelas Bulan.
Sasha sejak tadi menghela nafas kasar, sudah 25 menit mengelilingi kebun strowberi ini, tapi rasanya seperti sudah dua jam. "Bul, lo tunggu sini bentar ya gue mau ke toilet duiu" Ucap Sasha langsung pergi tanpa mendengar ucapan Bulan.
Bulan mendengus malas lalu meletakan keranjang strowberi dibawah, agak menunduk melihat buah mana yang bagus agar bisa dipetik.
Brakkk
Seorang perempuan berlarian sampai tak sadar menabrak keranjang milik Bulan.
"Duh kalian hati-hati dong, jangan larian disini," Ucap Bulan pada mereka karena strowberi miliknya berjatuhan.
"Yaudah sih lagian kita gak sengaja" Ucap perempuan itu.
Bulan berdiri melihat mereka tak suka karna menurut Bulan ucapan cewek ini seperti tidak merasa bersalah. "Tapi tetap aja kalau kalian main disini yang lain nanti jadi susah."
"Kok lo nyolot si kan udah dibilang cewe gua gak sengaja," Ucap Petro jengah. "Tau ni cewe, lo kayaknya mau nyari masalah sama kita ya?"
Bulan terkekeh pelan. "Gue gak
masalah, setidaknya lo minta maaf dan ngomong baik-baik Petro terkekeh sinis, "ni cewek budek kayaknya, udah dibilang kita gak sengaja!" Bentak Petro keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAJAR UNTUK BULAN
Teen Fiction"Pada akhirnya, sejauh apapun mengerjar Fajar dan Bulan mereka tak akan pernah bersatu. Walaupun mereka beriringan di langit yang sama" Haii..... aku Bulan, kalian tau kan siapa Fajar? Dia itu sosok pemuda yang bisa buat aku kagum sama dia. owh iya...