Pandangan yang berbeda

5 5 0
                                    

Fajar duduk diwarung babeh Kim belakang sekolah, bersama yang lainnya. Karena hari ini ujian, jadi SMA MERDEKA pulang lebih cepat. "Cielah, yang baru balikan dari tadi senyum mulu sampe giginya kering gitu" Goda Angkasa. "Traktir dong Le,"

Fajar berdecih, jika masalah
traktiran Angkasa emang paling cepat, padahl duit Angkasa juga banyak.

"Gue aja deh Le gapapa,Angkasa ma banyak duitnya" Ucap Angga mendekati Fajar. "Ayam bakar depan sekolah juga sabi."

"Lu berdua hobi banget morotin anak orang" Ujar Bumi heran. "Btw Jar, sebat pun jadi lah."

"Anj sama aja lu" Jengah Angkasa

"Cuma Sean ni yang normal di
antara kita."

Sean menoleh saat namanya
disebut. "Gue apapun ngikut, asal di traktir." Angga sampai cengo mendengar ucapan Sean. "Anjir gue kira lo beda Sen."

"Ternyata bener terori cewek,
semua cowok sama Aja" Heran
Angkasa, membuat semua di warung babeh kim tertawa.

"Jar?" Panggil Langit, lalu melempar korek. "Gak nyebat lo?"

"Yaelah dia mau jemput Bulan,
mana mau dia nyebat" Angga
tersenyum jahil. "Biasalah, lagi
falling in love with mantan"

"Dih sok inggris" Cihir Angkasa. Fajar melihat jam ditangannya. "Yaudahlah gue luan," Fajar
mengeluarkan kunci mobilnya.

"Ntar malem gue traktir."

"YES" girang Angga dan Angkasa
bersamaan.

"Dimana Jar? Resto lah yekan?"
Tanya Angkasa tengil.

"Warung babeh Kim" Ucap Fajar
tertawa kencang lalu segera
menyalakan mesin motornya.

"Anjirlah, nraktir di warung babeh Kim gue juga bisa!".

....

Bulan berjalan di sepanjang
koridor kelas, ujian pertama hari
ini sudah selesai dia kerjakan
dengan lancar. Ujian akan di
adakan selama seminggu, dan
Bulan hanya harus lebih fokus.
belajar dan mempersiapkan diri.

"Bulan!"

Perempuan itu menoleh, terlihat
Renjani dan Tiara yang datang
menghampirinya.

"Sasha udah bisa dihubungin?"
Tanya Tiara. "Gak asik banget dia, kemarin malam ngajakin nginep dirumah lo, tapi dia gak dateng

Renjani membenarkan. "Sore
nya, ada satu panggilan terjawab
dari Sasha, tapi pas gue telpon lagi nomornya gak aktif."

"Hari ini dia juga gak dateng kan,
kemana dia ya?" Tanya Tiara
heran. "Jarang banget Sash gak
ada kabar gini."

"Mungkin ada keperluan, nanti
kita hubungin lagi aja siapa tau
udah bisa di telpon nomornya"
Jelas Bulan.

Renjani menyenggol Bula dengan
tersenyum menggoda. "Cie yang
balikan sama Fajar ni..."

"Hahaha, kok bisa ka balikan sama Fajar?" Tanya Tiara ikut menggoda.

"Tapi gue seneng sih kalian
balikan, soalnya hubungan kapan itu manis banget di masa masa SMA gini."

Bulan hanya tersenyum kecil
menanggapi. "Ya... Kita gak tau
rahasia semesta kedepannya"

Bulan tersenyum kecil, lalu.
berlari meninggal mereka berdua yang masih tertawa. Bulan menghampiri Fajar yang sudah menunggunya di gerbang.

"CIELAH HUUU!" Teriak Renjani
menggoda Bulan.

Fajar memasang kan helmnya pada Bulan, "mau langsung pulang? Atau mau....."

FAJAR UNTUK BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang