Pukul 23.25
Bulan dan Fajar masih duduk dipinggir pantai, Anak-anak yang lain masih menikmati keseruan mereka diujung sana.
Tapi Fajar dan Bulan mereka masih enggan beranjak dan menikmati indahnya ciptaan tuhan ini.
Bulan menyender pada bahu Fajar, tangan laki-laki itu mengelus puncak kepala Bulan, entah apa harapan mereka masing-masing tapi yang pasti kedua nya meminta untuk tetap tinggal.
"Bulan?" Panggilnya membuat perempuan itu menoleh. "Suka musik?"
"Banget Kak, gue gak bisa tidur kalau gak dengerin musik."
"Sama Bul gue juga suka dengerin musik, tenang banget rasanya setiap dengerin kalimat di setiap musik itu Bul," Sambungnya.
"Suka musik apa Kak?"
Fajar mendongak, menatap langit dengan bintang-bintang banyak diatas sana. "Selamat tinggal,"
"Kenapa suka lagu itu?"
"Banyak Bul musik yang gue suka, tapi untuk satu ini rasanya beda," Tutur Fajar pelan. "Lo tau Bul, semua orang bisa dengerin lagu milik virgoun itu, tapi gak semua orang bisa dapet momen seperti dilagu itu."
Bulan menarik nafas dalam. "Lagu itu bercerita tentang ucapan selamat tinggal kepada masalalu yang sudah berbahagia dengan cerita barunya."
"Lo benar, dan gue gak akan pernah mau berada diposisi itu dengan lo," Kata Fajar lirih.
"KAK, seperti yang lo bilang gak ada yang abadi, semua akan berpisah di waktunya nanti."
Fajar membenarkan. "Tapi semua perjalanan sudah ditentukan dari awal Bul."
"Lo tau Bul hal nyata yang nanti akan terjadi di kita?"
"Apa?"
"People come and Go."
"But i won't let you go Kak."
"Semua hanya perihal datang, pergi, dan menghilang Bul" Kata Fajar pelan.
"Kalau gue yang pergi lo harus bahagia ya Bul. Senyum lo harus tetap ada, jangan sampai hilang."
"Gimana caranya bahagia Kak? Kalau satu-satunya cara gue untuk bahagia, hilang," Lirih Bulan pelan.
Fajar membawa Bulan dalam dekapannya. "Gue akan berusaha tetap tinggal bersama lo."
.....
Fajar membersihkan tubuhnya, membereskan kamarnya yang berantakan. Lalu turun kebawah menemui mamanya yang sudah dimeja makan.
"Gimana Jar study tournya?" Tanya Nova mama Fajar.
"Ya lancar ma, seru juga" Katanya lalu duduk dimeja makan mulai mengambil beberapa lauk.
"Mama gimana kerjaannya lancar?"
Nova tersenyum kecil. "Ya lancar-lancar aja kok Jar." Nova berdiri lalu kedaper mengambil minum dan kembali kemeja makan. "Kenalin mama dong Jar, si putri malu itu siapasih namanya? Katanya udah jadi pacar kamu."
Fajar terkekeh pelan, "haha Bulan ma namanya."
"Namanya bagus ya Jar, orangnya gimana?"
Fajar mulai memikirkan perempuan itu, "cantik, baik, pinter, mamah tau definisi sempurna? Itu dia Ma."
Nova tertawa pelan. "Kalau mama Jar?"
"Duh ma, kalau mama gak ada tandingan mama nomor satu pastinya," Celeluk Fajar disela makanya, sungguh hal sekecil ini aja bisa membuat Fajar senang bercerita dan terbuka dengan sang mama. "Nanti ya ma, Fajar tanya Bulan nya dulu kapan bisa kesini"
KAMU SEDANG MEMBACA
FAJAR UNTUK BULAN
Genç Kurgu"Pada akhirnya, sejauh apapun mengerjar Fajar dan Bulan mereka tak akan pernah bersatu. Walaupun mereka beriringan di langit yang sama" Haii..... aku Bulan, kalian tau kan siapa Fajar? Dia itu sosok pemuda yang bisa buat aku kagum sama dia. owh iya...