Terkuak

3 3 0
                                    

Rani berdiri didepan Langit, ketua Vagos yang kata orang banyak ditakuti ini.

"Lo hapus video itu!" Teriak Rani marah, kejadian di loker tentang jam Sasha. Langit lah yang merekamnya dan menyuruhnya mengembalikan jam itu, membuat rencana Rani gagal. Langit berdecih. "Jangan ngebuat omongan gue jelek ke lo."

"Gue gak peduli, lo hapus video itu sekarang" Rani menatap Langit intes. "Lo mau apa?"

"Gausah ganggu hubungan temen gue."

Rani melipat kedua tangannya. "Lo pikir siapa bisa ngatur-ngatur gue?" Rani lagi-lagi terkekeh sinis. "Gue gak akan berhenti cuma karena anceman lo Lev."

"Dari awal gue udah susun rencana ini, mulai dari fitnah Bulan supaya di jauhin temen-temennya" Rani mengambil ponselnya, menujukan sebuah foto saat Fajar dengan dirinya sedang didalam club. "Gue akan kasih foto ini ke Bulan."

Langit menatap foto itu sebentar. "Lo gausa ngegagalin rencana ini, dan gue gak akan kasih foto ini ke Bulan," Tawar Rani pada laki-laki yang menatapnya dingin.

"Lo mau buat hubungan mereka sehancur apa?" Tanya Langit santai.

Rani menghela nafas, melipat kedua tangannya didepan dada dengan senyum smirk nya. "Gue akan buat Bulan di jauhin temen-temennya, bahkan gue akan ngebuat Fajar yang akan ngelepas tu cewe."

"Gue akan buat orang-orang di sekolah benci sama dia" Rani diam sebentar. "Toh, sekarang lo tau kan gue gimana, jadi gue gak akan sok baik didepan lo."

"Gue duluan yang kenal Fajar, gue yang akan jadi milik Fajar selamanya."

"Lo obsesi."

Rani berteriak marah, entah
kenapa setiap mereka mengatakan Rani obsesi pada Fajar hatinya seperti tidak terima. "Gue gak obsesi anjing! Gue sayang sama dia, gue akan jadiin dia punya gue selamanya."

"Dia gak akan pernah jadi milik
lo."

"Siapa lo? Tuhan? Gausah sok
ngantur-ngatur gue" Tantang Ranu marah, sudah tak memikirkan lagi bahwa di depannya ini seorang ketua Vagos.

Sejak tadi Langit menahan
emosinya, beruntungnya Rani seorang perempuan jika seorang laki-laki, mungkin hanya tinggal nama di tangan Langit.

Langit mendekat kearah Rani,
membuat perempuan itu melangkah mundur dengan takut-takut. "Mau apa lo!"

Langit tersenyum smirk. "Tanpa gue sebar apapun lo udah masuk ke perangkap duluan Ra." Rani mengernyit tak mengerti.

Langit berhenti melangkah sebelum berbalik. "Ge tau foto Fajar sama lo di club itu editan." Rani melengos, menahan emosi nya sejak tadi. "Sialan lo!" Rani
padahal sudah mengedit foto itu
seperti real.

Langit berbalik pergi dari hadapan perempuan itu. Rani menatap kepergian Langit, lalu muncul sosok Tiara dan Renjani yang ternyata sejak tadi mendengarkan perbincangan mereka.

Renjani berdecih. "Duh keren
banget drama lo, lulusan sekolah
drama ya?"

Rani menatap mereka berdua
dengan panik. "Lo berdua salah
denger."

"Lo mau ngelak kayak gimana lagi?" Tiara mendorong bahu perempuan itu sampai menatap tembok.

Rani balik mendorong Tiara. "Anjing lo ya!" Maki Tiara pada Rani, untung nya ada Renjani yang menahan tubuhnya.

Rani tersenyum sinis. "Gue gak
akan takut sama lo berdua, lo kira gue akan berhenti disini ha?" Rani pergi meninggalkan mereka. "Lo kira lo bakal berhasil dengan rencana busuk lo!" Teriak Renjani menatap kepergian Rani. "Dasar ratu drama lo!"

....

Rani berjalan memasuki kantin, menyapa teman-temannya. "Hai? Lo semua udah mesen?"

Sarah dan Gina teman sekelasnya mengabaikan pertanyaan Rani.

FAJAR UNTUK BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang