Cerita di tengah malam

7 6 0
                                    

"Gue sayang lo," Ungkap Fajar tertawa kencang di atas motor. Suara laki-laki itu sangat besar sampai membawa Bulan dibelakang punggungnya tertawa sejak tadi.

"Gue juga, sayang lo Kak Fajar."

"Tapi sayang gue melebihi, sayang lo ke gue Bul."

"Emang bisa gitu?" Tanya Bulan heran.

"Bisa lah, buktinya gue hahha" Fajar lagi-lagi tertawa, setelah puas bermain. Fajar akan mengantarkan perempuan ini pulang, Fajar merasa waktunya harus banyak diberikan pada perempuan ini. Karena ketakutan Fajar sekarang adalah, pergi sebelum melihat
barnyak tawa dan senyum dari Bulan.

"Mau langsung pulang?" Tanya
Fajar, padahal kalimat ini sebenarnya dia masih ingin bersama Bulan.

Bulan menggangguk, lalu menyenderkan kepalanya di bahu Fajar. "Iya Kak, pulang aja ya. Besok kita main-main lagi."

Fajar yang merasakan kepala Bulan bersandar di bahunya, mendadak kaku tak bisa bernafas normal. "I... Iya, lo juga istirahat ya kalau udah dirumah.

Bulan mengangguk menanggapi.
Fajar menahan tangannya, tak
lama tersenyum kecil. Lalu menarik tangan Bulan untuk memeluk pinggangnya. Bulan Tersenyum keci, saat Fajar sengaja menarik tangannya untuk memeluk laki-laki itu. Sungguh, Bulan juga merasakan detak jantung yang luar biasa tidak normal.

"Mau sama lo yang lama, gak mau lo pergi lagi....." Fajar  tersentak, karena ucapan perempuan itu. "Iya gue akan ke mana-mana, gue gak akan pergi lagi, gue akan selalu sama lo, disamping lo nemenin lo kemana. pun lo mau..."

"Kalau lo pergi lagi?" Tanya Bulan.

"Kalau gue pergi lagi, Jangan kembali nerima kedatangan gue lagi Bul, walaupun gue ngejar lo kayak kemarin" Ucap Fajar tersenyum simpul

"Maksud lo?"

Fajar menghela nafas, "Karena
kesalahan yang pernah gue lakuin
adalah ninggalin lo, dan kalau gue ngelakui hal yang sama, berarti gue bukan laki-laki baik yang mampu bertahan dalam hal biasa"

Bulan menggeleng. "Gue tau lo bukan cowok kayak gitu, gue kenal lo Kak Fajar. Gue tau lo gak akan pergi lagi kan?" Ucap Bulan penuh harap, walaupun sadar terlalu memaksa pdahal dia tau ada kenyataan yang namanya, people come and go. "Makasih ya, pacar gue yang cantik" Ucap Fajar tertawa kencang.

"Makasih karena jadi pacar gue, makasih selau ada untuk gue, makasih untuk semua nya, Bul..."

Bulan tertawa. "Haha makasih juga
Fajar Bimantara Atmaja,"

Mungkin semesta iri, melihat dua
manusia ini sedang bahagia di
tengah malam ini. Atau mungkin semesta akan berkata, nimakti saja masa bahagia ini sebelum rahasia semesta sebenarnya membuat banyak air mata jatuh.

....

Nasi kotak, dan beberapa makanan sudah tersusun di meja panti. Mungkin kali ini lebih banyak dari pada sebelumnya. karena mereka juga memberikan kepada anak yatim.

"ΑΛΛΑΑΑΑΙ"

"Apaan anj teriak-teriak lo pikir
teriakan lo bagus?" Sindir Angga pada Tiara.

Tiara berdecih, "kaki gue lo inget
goblog!"

Angga melihat kebawah. lalu cengengesan sendiri. Berancang-rencang lari karena
malas mendengar amukan Tiara.

"Wah, tai lo Angga!" Tiara bersiap
mengejar laki-laki itu, tapi seorang
menarik bahunya, "APASIH LO!"

"Gausah kejar-kejaran kayak
bocah, lo liat tu kerjaan numpuk
Ucap Sean memperlihatkan, beberapa makanan yang belum di angkat.

FAJAR UNTUK BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang