Tempat Pulang Yang Sebenarnya

8 5 0
                                    

Bulan masih berdiri didepan toko, melihat kepergian Azka yang sudah tak lagi terlihat. Kalau orang lain mungkin akan mengatai Bulan telah menyiakan cowo sebaik Azka, tapi bagaimana pun dirinya tak bisa membalas perasaan laki-laki itu.

Bulan berjalan pulang ke apartemennya karena tidak terlalu jauh, berhenti agak jauh saat melihat seseorang laki-laki berdiri di depan gedung menatapnya dari jauh.

Bulan menarik nafas dalam, lalu berjalan pelan menghampiri sosok itu. "Lo perlu apa lagi sih Kak?" Aleo tersenyum kecil.

"Kalau gak ada urusan, gue mau
masuk." Kata Bulam segera ingin masuk tapi tangannya di tahan oleh Fajar. Fajar menatap perempuan itu, "ini terakhir gue minta buat lo kembali sama gue Bul." Bulan mengernyit, berfikir apakah cuma segini usaha Fajar untuk kembali mengambil hatinya.

"Kak berharapnya di terakhir permintaan lo ini gue balik ke lo?"

"Gue yakin lo balik sama gue kok Bul."

"Kenapa lo yakin?" Tanya Bulan
hingung.

"Lo gak inget, dulu pertama kali kita ketemu gue bilang ke lo. semesta ngirim lo untuk gue ajak membuat cerita bersama." Bulan terkekeh heran.

"Udah lama, gue gak inget."

"Gue akan selalu dateng ke lo, dan ngingetin semua hal kecil tentang kita." Bulan menarik nafas dalam.

"Kak......." Bulan menjeda ucapan nya saat Fajar mengangkat telpon dari seseorang. Bulan agak mengernyit heran, karena sejak pertama Fajar mengangkat telpon entah dari siapa itu, wajah laki-laki itu nampak kaki dan matanya memerah.

"Kak?" Panggil Alora pelan. "Are you okey?"

Sambungan terputus, Fajar
merasakan seluruh tubuhnya
lemas. Menatap Bulan dengan
pandangan yang sulit diartikan,
Fajar berlari meninggal kan Bulan masuk kedalam mobilnya.

Bulan tersentak, detak jantungnya ikut tak karuan melihat Fajar yang tiba-tiba masuk kedalam mobilnya.

Detik berikutnya, laki-laki
itu keluar dari mobil berlari
menghampiri Bulan dan memeluk perempuan itu. Fajar
menyelinapkan wajahnya dibahu
Bulan.

"Kak?" Bulan balas memeluklaki-laki itu, mengusap pelanpunggung Fajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kak?" Bulan balas memeluk
laki-laki itu, mengusap pelan
punggung Fajar. Entah apa yang
sedang terjadi dengan Fajar,
apakah selama ini Fajar tidak
baik-baik saja.

"Bul, penyakit mama kambuh"
Ucap Fajar pelan, laki-laki itu
melepaskan pelukannya. "Gue
harus kerumah sakit sekrang, Bul."

Fajar berbalik, tapi Bulan
menahannya. "Gue yang nyetir,
Kak"

"Gue pergi sendiri, Bul."

Bulan menggeleng. "Dengerin gue Kak, bisa bahaya kalau lo nyetir sendirian dalam kondisi kayak gini."

Fajar memberikan kunci mobilnya, lalu mereka segera masuk kedalam. mobil dan pergi kerumah sakit.

.....

FAJAR UNTUK BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang