Menyerang Lawan

4 4 0
                                    

Suara motor milik anggota Vagos, berhenti tepat di depan markas milik anggota Roger.

Langit turun dari motor, dia berdiri di depan kediaman anak-anak Roger. Dengan anggota Vagos yang semua kini hadir, dibelakang Langit. Termasuk perungunya. Fajar, Angga, Sean Dan Angkasa, juga ikut berdiri disamping Langit. Walaupun mereka kurang satu, yaitu Bumi. Bagi Langit jika mengusik salah satu anak Vagos maka siap habis di tangannya.

"PASUKAN UDAH SIAP LANG!" Teriak Angkasa dengan suara lantangnya.

Akan Langit pastikan kali ini mereka akan pulang dengan berdarah. Tak boleh ada satupun anggota Roger yang tampak baik-baik saja. Langit dan anggotanya akan membuat pasukan Roger habis ditangannya. sore ini.

Langit akan membalas perbuatan Gion. Sudah cukup bermain-mainnya kali ini. "Keluar lo pengecut!"

Langig melempar sebuah batu besar dipintu markas mereka, sampai yang didalam semua ikut keluar termasuk Gion.

"Anak buah lo yang dateng sendiri" Teriak Gion. "Jadi bukan salah kita kalau...."

Bughhh

Belum sempat menyelesaikan
ucapannya Langit sudah menghabisi Gion, meninju laki-laki itu sampai jatuh tengkurap. Hampir pingsan. Semua pasukan Vagos pun langsung ikut menyerang anggota Roger. Sore itu, terjadi penyerangan hebat antara Vagos dan Roger.

Langit seperti orang kesetanan menghabisi Gion yang sudah tak bertenaga. Tapi Gion berusaha menghindar dari serangan-serangan Langit.

"Temen lo ha..harus rasain apa yang a..adik gue rasain" Ucap Gion terbata.

"Bukan dia yang bunuh adik lo
anjing!"

Langit Kembali menghabisi Gion sampai terjatuh, lalu berbalik kebelakang saat ada yang
menyerangnya dari arah belakang.

Fajar disampingnya melawan dua musuh, berusaha menghindar dari serangan mereka. Dan mengambil
kesempatan saat mereka tak fokus, Fajar berusaha menendang sampai mereka terjatuh.

"GA AWAS GA!

Angga berbalik saat suara Angkasa berteriak, lalu mendapati seseorang membawa
kayu, Angga pun dengan sigap menghindarinya, menendang sampai laki-laki itu menurunkan
kayu-kayu.

Angga yang sekarang bukan bocah tengil yang biasa, Angga yang sekarang tengah dirasuki dendam karna teringat teman nya yang sedang koma karna ulah anak Roger.

"Lo harus rasain apa yang temen
gue rasain berengsek!" Angga kembali menendang lawannya.

Angkasa menarik kera baju laki-laki itu. "Udah Ga! Udah mau mati dia."

Angga menepis tangan Angkasa dari bajunya. "Biarin orang kek tai ini yang harus nya koma!"

Braakk

Sean tanpa sadar terjatuh didekat kayu-kayu saat sebuah batu mengenai kepalanya dari
belakang.

Fajar yang sadar membantu Sean untuk segera berdiri. Langit ikut
menghampiri Sean, mengambil tomat besi didekat pohon untuk dijadikan senjatanya.

Jika mereka berani memakai
kekerasan yang fatal. Maka Langit juga tak akan segan-segan
melakukan yang lebih fatal.

Langit memukul satu-satu
orang yang telah membuat
teman-temannya terjatuh dengan
brutal. Mereka semua jatuh
terjerembab kebawah hanya
dengan sekali pukulan. Laki-laki yang tadinya berbadan besar dan bertato itu kalah dan bersujud tepat dihadapan Langit.

Pada anggota Vagos di belakang
Langit meneguk ludahnya. Ada
yang menganga takjub. Ada yang tersenyum bangga. Mereka yakin tidak salah memilih Langit menjadi ketua sejak Awal.

FAJAR UNTUK BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang