Hari Bazar

4 4 0
                                    

Hari Bazar diadakan untuk
meramaikan acara pelempasan angkatan 17. Angkatanya Bulan, dua hari lagi akan ada acara perpisahan di SMA MERDEKA, dan sebelum hari itu sekolah mengadakan Bazar. Bulan dengan polesan make up yang tipis, mengenakan dress milik Anna di film Frozen. "HAHAHAHAH," Gelak tawa

Tiara, berhasil membuat semua menoleh. Pasalnya Tiara sedang menertawakan Angga yang memakai kostum pisang. Bukan hanya Angga yang memakai
kostum Pisang, Angkasa dan Bumi juga. Mereka memakai kostum yang sama karna menjaga didepan untuk menyambut pembeli yangdatang. Kelas sebelah memang mengunakan kostum hewan, buah dan sayuran. sedangkan
kelas Bulam mengunakan kostum princess. "Lo ketawa lagi, gue copotin kepala. wartel lo!" Decak Angga malu sendiri.

muka dia jadi pas-pasan pake kostum pisang ini. "Tampang Langit yang nyeremin, pakek kostum bebek kayak bocah kehilangan emaknya," Bisik Angkasa.pada Bumi.

Langit menatap mereka sengit.
"Bilang apa lo!"

Angkasa dan Bumi terkekeh garing, pasalnya wajah Langit sejak tadi di tekuk, tapi mereka berusaha menahan tawa karna bisa-bisa Langit ngambek gak mau memakai kostum bebeknya lagi. Renjani datang, dengan dress milik Cinderella tak lupa dengan sepatu kaca yang sengaja iya pamerkan. "Halah Cinderella jadi-jadian," Ucap Angkasa. Renjani menatap sengit teman-temannya. "Selesai ini kita harus foto sih,  harus pas pake kostum ini" Usul Tiara pada yang lain.

Renjani menyetujui, "setuju si
gue. Udah cakep gini masak gak
foto-foto."

"Woi, misi-misi berat ni bantuin
kek!" Sasha meletakan dua kotak
besar di tengah-tengah. Udah
bawak barang berat, pake hils,
membuatnya kesulitan berjalan.

Bulan datang bantu mengangkat,
dan memasukannya kedalam
ruang sesi foto. Ada Rifki
didalamnya yang sedang
mengatur kameranya.

"Bagus hasil fotonya, Ki?" Tanya
Bulan, mereka berkerja sama
karena Bulan yang bertugas
mencetak fotonya.

Rifki menoleh. "Bagus, ntar kalo
ada yang selesai gue panggil lo."

"Oke," Bulan mengangguk.

"MBAK, MAS. DIMSUMNYA" Teriak Angga semangat. "SEPULUH RIBU DAPET TUJUH NΙ ΜΒΑΚ!!!"

Renjani dan Tiara menatap sengit kearah sebelah. Mereka berdua.memulai aksinya tak mau kalah.

Renjani tersenyum miring. "MAS
MBAK ES SALJUNYA, LIMA RIBU
PER CUB."

"PANAS-PANAS GINI ENAKNYA
MINUM ES," teriak Tiara tak mau
kalah.

"Mas, dimsum nya enak gak ni?"
Tanya seorang cowo dengan
seragam SMA sekolah lain.

Angga tersenyum girang. "Enak
dong mas, boleh di testi ni" Angga.tersenyum miring menoleh kearah

Renjani dan Tiara yang kesal
karna wajah songong Angga.

"Mas boleh cobain satu lagi gak
mas?"

"Oh boleh mas," Angga menatap
heran cowo itu karna sudah
memakan tiga dimsum nya. "Mas
jadi beli gak ni?"

"Coba sekali lagi ya mas,"
Cowok itu kembali mencomot
satu dimsum lalu dimakannya
membuat Angga kesal.

Angga meletakan tanganya di
pinggang. "Woi lo beli gak,
ngunyah mulu."

"Loh mas, saya kan nyoba dulu
rugi dong beli tapi gak enak" Bela cowok itu.

"Ya tapi lo nyoba nya udah 5
dimsum njir, laper apa doyan itu?" Tanya Angga sengit.

Cowok itu menatap Angga tak suka.

"Yaudahlah mas, saya gak jadi beli..Penjualnya gak ramah, gak enak juga dimsumnya."

FAJAR UNTUK BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang