Bulan berjalan masuk kedalam gerbang, walaupun masih ada beberapa murid yang membicarakan, tapi dia sudah berjanji tak akan mendengarkan perkataan orang-orang itu.
"Bulan?" Sapa Sasha membuat perempun itu menoleh.
"Bul, udah siap tugas fisika belum?" Tanya Sasha pada perempuan itu.
"Udah Sha, kenapa mau nyontek ya?"
Sasha tertawa cengegesan. "hehe iya Bul, pesing banget gue ngitung buah jatuh dari pohon."
"Mudah banget itu astaga Sha."
Sasha membuang nafasnya pelan. "Yah menurt lo Bul, kalau di gue gak mampu karna otak gue dibawah rata-rata."
"Haha yaudah ayuk di kelas aja." Bulan tersenyum lega senang karena masih mempunyai teman seperti Sasha yang mempercayai nya.
Jam keempat setelah fisika diganti mapel olahraga. "Bul mau ganti di toilet aja gak?"
Bulan menutup lokernya. "Iya diruang ganti rame banget ni Sha," Bulan meletakan baju di kursi sebentar, tak sengaja mendengar keributan dari ujung loker.
"Serius deh Tir gue tarok di loker bajunya, gak mungkin gue salah."
Tiara masih menggeleda loker Renjani. "Tapi ini gak ada Jan, lo inget-inget deh keburu pak Abdi ngamuk ni kita telat."
"Mampus ni gue gak ganti baju olahraga males gue dijemur sama tu guru."
Renjani berdecak frustasi, masih mencari-cari baju olahraga nya yang entah dimana karena seingatnya dia memang menyimpan di loker.
Sasha membuyarkan lamunan Bulan. "Bul malah ngelamun, yuk keburu telat ni cuma di kasih waktu 15 menit buat ganti baju."
Bulan mengiyakannya, lalu mengikuti Sasha ke toilet. Bulan tidak mau memperdulikan perbincangan Tiara dan Renjani tadi karena semenjak insiden dikantin mereka tidak saling
berbicara bahkan sekedar
menyapa."Ahk mana sih ni baju, sial banget gue." Renjani berteriak frustasi keluar dari ruang loker namun tak sengaja melihat sesuatu di tempat sampah.
Renjani mengngambil baju yang dia kenali itu miliknya di tempat sampah. "Sial siapa yang buang baju gue, rese banget sih!"
Tiara datang menghampiri. "Kenapa lagi sih Jan?"
Renjani memberikan bajunya
pada Tiara. "Lo liat ni baju gue ditempat sampah, mana bau banget lagi tai!" Ucap Renjani marah. "Awas aja ya kalau ketemu orang nya sama gue!"Tiara memeriksa baju itu, namun seperti ada barang dikantung baju olahrga Renjani. "Ini liptint lo?" Renjani mengecek liptint itu. "Bukanlah, jarang gue pakai liptint bermerek gini."
Rani lewat dengan beberapa tumpukan buku di tangannya. "Hai" Sapanya pada Tiara dan Renjani. "Kenapa Tir?"
"Ini Ra, ada yang buang baju Olahraga Renjani ke tempat
sampah tapi gak tau siapa" Beritau Tiara pada Rani.Rani meletakan beberapa buku
dikursi karena sedikit kesusahan. "Jahat banget si orang nya.""Iya makanya kalau dapet awas aja tu orang" Ucap Renjani emosi masih memegangi liptint entah milik siapa
Rani memincingkan matanya. "Bentar bukanya itu liptint Bulan?"
"Kok lo tau?" Tanya Tiara heran.
"Kemarin gue liat dia pakai itu, jarang banget soalnya ada yang
pakai bermerek gitu disekolah dan gue pernah liat Bulan yang punya."Tiara baru ingat. "Pantes gue
ngerasa gak asing, beberapa kali
gue juga pernah liat Bulan pakai ini bahkan sempet gue pernah nyoba.""Sial, berarti Bulan yang resein gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FAJAR UNTUK BULAN
Novela Juvenil"Pada akhirnya, sejauh apapun mengerjar Fajar dan Bulan mereka tak akan pernah bersatu. Walaupun mereka beriringan di langit yang sama" Haii..... aku Bulan, kalian tau kan siapa Fajar? Dia itu sosok pemuda yang bisa buat aku kagum sama dia. owh iya...