Dua perempuan sedang merapikan buku-buku di
perpustakaan, perintah dari Bu
Dewi karena mereka lupa membawa tugas sejarah. "Bu Dewi kalo ngasih
hukuman bukan main Bul, noh liat banyak banget buku-buku yang harus kita beresin." Keluh Sasha sejak tadi.Bulan menarik nafas dalam. "Udah lah Sha, kalo lo ngeluh mulu gak akan selesai."
"Tapi gue cape Bul, mana gue
belum makan, haus, letih, lamah, lesu." Ucap perempuan itu lebay.Bulan mendengus geli. "Jangan
lebay deh Sha, yaudah buru lo ke kantin dulu tapi ntar balik kesini lagi. Perintah Bulan.
Sasha tersenyum senang. "Bul lo bener ni? Tapi lo gimana?""Yaudah sana cepetan buru, tapi
jangan lama lama!" Tegas Bulan
pada temannya itu.Sasha memberikan jempolnya. "Sip, gue akan pakai kekuatan super gue Bul! Bye Bulan!"
Bulan mengambil tumpukan buku di kardus untuk disusun di rak buku. Perempuan itu mengambil satu buku berjudul, Berjuta rasanya, karya tereliye. Di bukanya beberapa halaman buku itu.
"Buku itu berisi kumpulan cerpen dengan berbagai prespektif tentang rasa cinta dan sakitnya Bul" Ucap seorang laki-laki yang tiba-tiba dibelakangnya membuat Bulan menoleh "Secara tidak langsung buku ini membuat kita untuk selalu ingat bahwa cinta bukan hanya perihal tentang rasa bahagia." Sambungnya.
Bulan masih mendengarkan setiap bait yang akan keluar dari mulut laki-laki itu. "Rasa cinta juga akan membantu lo mengenal bahwa ada rasa sakit yang bisa datang kapan saja, bahkan dalam waktu
yang gak akan lo duga."Rizky tersenyum kecil menatap perempuan didepannya. "Ada salah satu kutipan yang berkesan Bul, didalam buku ini." Fajar mengambil alih buku di tangan Bulan. "Dalam urusan cinta, mereka yang dibutuhkan oleh duniawi tidak akan pernah mengerti hakikat cinta sejati."
"Kata-kata lo terlalu
mendefinisikan bahwa cinta dan luka bersahabat Jar." Jelas Bulan."Iya lo benar, sama seperti pertemuan dan perpisahan." Jawabnya. "Jadi gimana Bul, apa lo sudah jatuh cinta?"
Bulan terkekeh. "Jatuh cinta dengan?"
"Dengan salah satu ciptaan
semesta.""Mungkin untuk saat ini belum,
tapi gak tau nanti." Ucap
perempuan itu asal. "Jatuh cinta itu, seperti yang lo bilang itu akan membuat luka.""Beda sama gue Bul, mungkin
emang luka akan terselip di
beberapa cinta, namun jika cinta
itu bersama gue, seorang kayak lo gak akan pantas gue beri luka Bul."Hahaha, Jar lo berlajar puisi ya?"
"Gak Bul, gue belajar cara gimana menaklukan hati lo" Canda laki-laki itu
Bulan kembali meletakkan
beberapa buku di rak. "Omongan lo terlalu jauh kak.""Kenapa Bul, pasti dihukum bu Dewi ya?" Tebak laki-laki itu.
"Iya Jar, gue lupa bawak tugas
sejarah" Jawabnya sambil
membereskan buku-buku itu.Seseorang di seberang rak
buku, tak sengaja menyenggol
rak membuat beberapa buku
berjatuhan. "Duh maaf ya gue gak sengaja beneran." Ucap seorang perempuan berkaca mata bulat."Iyaa gapapa kok."Bulan menariknafas dalam, ingin mengeluhtapi percuma saja, Tuhan kapan selesainya hukuman ini.
"Gue bantu susun bukunya ya?" Usul perempun berkaca mata tadikarena merasa tak enak.
"Gausah, gapapa kok lain kali
hati-hati ya." Peringat Bulan,
perempuan itu mengangguk kaku lalu pergi meninggalkan mereka.Sejak tadi Fajar menahan rak buku itu dengan tanganya. karna buku itu hampir jatuh. "Bul beresin yang atas dulu, itu hampir jatuh."
![](https://img.wattpad.com/cover/352864319-288-k10247.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FAJAR UNTUK BULAN
Teen Fiction"Pada akhirnya, sejauh apapun mengerjar Fajar dan Bulan mereka tak akan pernah bersatu. Walaupun mereka beriringan di langit yang sama" Haii..... aku Bulan, kalian tau kan siapa Fajar? Dia itu sosok pemuda yang bisa buat aku kagum sama dia. owh iya...