Bulan berjalan kearah Fajar, laki-laki itu sudah siap dengan kaos hitam yang pas ditubuhnya. Bulan tersenyum kecil, "ayo Kak, gak keburu nanti."
"Iya-iya," Fajar menghampiri Bulan, lalu mengambil kunci mobil milik papanya. Hari ini mereka akan kebandara, menjemput mama Bulan. Setelah sejam, perjalanan. Dan
menunggu beberapa menit kedatangan mereka, Bulan sengaja menawarkan diri untuk ikut menjemput mereka juga. Suara perempuan melengking. langsung membuat Fajar dan Bulan mengalihkan pandangan mereka."KAK!" Bintang menghampiri kakaknya, bersama sang mama.
Fajar tersenyum lebar, langsung memeluk mamanya dengan penuh kerinduan. Sudah lama tidak bertemu, pasti banyak kerinduan yang tidak bisa disampaikan. Rina, mama Bulan gantian menatap Bulan. Dia memang sudah mendengar bahwa mereka sudah baikan. "Apa kabar nak Fajar?"
Fajar menyalami wanita itu. "Baik tan, tante baik kan disana?"
"Baik kok," Ucap Rina Lalu. menarik kopernya. "Yaudah yuk, kita ngobrol dirumah aja, nak Fajar juga mampir ya tante mau buat makanan enak, sekalian ngobrol kan usaha lama gak ketemu."
Fajar mengangguk, lalu membantu Rinai membawa barang mereka. Fajar sadar sejak tadi Bintang, adik Bulan menatapnya.
"Kak?" Panggil Nara pada Fajar. "Lu betah banget sama kakak gue dah."
"Karena kakak lo cantik."
Bintang berdecih, memutar malas bola matanya. "Cantikan gue apa kakak gue?"
"Kakak lo" Bisik Fajar pelan.
Bintang lagi lagi menatap sinis Fajar
"Padahal kalau lo bilang cantikan gue, bakalan direstui."
"Jadi sekarang gak direstui?" Tanya Fajar tertawa pelan.
Bintang hendak menjawab ucapan
Fajar tapi Bulan memelototinya, dan mamanya pun menyuruh mereka untuk segera berjalan.....
Langit yang menampilkan senja begitu indah, Fajar masih berada di rooftop apartemen Bulan, bersama perempuan itu.
"Besok hari pelepasan sekolah,"
Bulan menatap Fajar. "Lo dateng kan? Karena besok hari terakhir Lo pakai baju putih abu-abu."
"Iya, gue dateng Bul. Anak-anak pada nyuruh gue dateng" Sahut Fajar.
Bulan tersenyum kecil. "Bagus banget ya Kak, langit nya waktu senja."
"Lo juga cantik. Secantik senja di depan sana Fajar menunjuk matahari yang hampir terbenam. berwarna jingga.
"Tapi apa lo tau Bul, hal apa yang lebih indah dari senja ini?" Tanya Fajar .
Bulan menggeleng. "Apa?"
"Jatuh cinta sama lo."
Fajar menatap perempuan itu.
"Karena jatuh cinta terbesar yang
pernah gue rasain adalah sama lo."Bulan tersenyum kecil, setiap kali
ucapan Fajar bahkan kata-kata yang dirangkai dalam ucapannya berhasil membuat Bulan menjadi perempuan yang dihargai."Walau Tuhan tidak menciptakan
manusia dengan kadar sempurna
dimata manusia, lo tetap defenisi
keindahan yang pernah gue tuangkan kedalam bait-baik syukur, Bul.""Andaikata gue gak ketemu lo, gue gak akan pernah ngerasain hari-hari dimana setiap gue bangun pagi selalu tersenyum setiap kali ingat lo" Sambung Fajar .
Bulan tersenyum kecil. "Barangkali, ada banyak hal tertunda untuk disampaikan, barangkali, ada banyak sekali. harapan yang dipanjatkan, tapi
terimakasih karena lo sudah menjadi bagian cerita penting yang gak bisa gue lupakan dengan mudah, suara saat nanti.""Karena lo adalah orang baik, yang
pernah gue temui dibumi ini, Fajar Bimantara Atmaja"....
Bulan berdiri didepan gerbang SMA MERDEKA. Pagi sekali Bulan sudah siap
dengan seragam putih Abu-Abu yang sudah terpasang rapi di tubuh nya. Senyumnya sejak tadi mengembang, karena hari ini adalah hari terakhir Fajar menjadi seorang murid SMA.Meski sedih, karena mungkin nanti akan berpisah dengan teman-temannya. Tapi banyak hal dimasa depan yang harus kami tuju, banyak hal juga harus kami gapai nanti,
"BULAN!" Sapa Sasha membuat Bulan menoleh dengan senyum
lebar. Sasha menggandeng tangannya untuk segera masuk ke sekolah. Sudah ramai orang-orang berkumpul, setengah jam acara dimulai dengan kata-kata sambutan, serta kata-kata.
pelepasan kepada murid-murid
yang akan menempuh pendidikan.
yang lebih tinggi."Gue sedih kita bakal jarang ketemu setelah ini," Ucap Tiara,penuh dengan rasa sedih yang sejak tadi menghampiri mereka.
"Gue gak tau apa kita bakal sering
ngumpul lagi atau enggak.".Renjani tertawa kecil. "Kita besok
kok ngumpul lagi, walaupun gak
sesering sekrang, nanti akan ada
waktunya kita kumpul lagi.""Tujuan kita sekarang, harus fokus.
sama masa depan kita dulu" Sahut
Sasha "Karena setiap pertemuan
bakal ada perpisahan, ayo kita.
rayain perpisahan ini jadi bagian
hal paling kita ingat dimasa yang
akan datang."Fajar dan yang lain datang menghampiri mereka. "Renjani,
pelukan perpisahan dong!" Ucap
Angga membuat Renjani mendengus
malas,"Mimpi lo Ga" Ucap Renjani sewot. Membuat Angga mencibir, tapi beberapa saat kemudian Renjani memeluk Angga membuat laki-laki itu terserak kaget.
"Makasih Ga udah jadi temen gue, semoga kita ketemu lagi. gue udah liat lo bawah pesawat" Ucap Renjani kau melepaskan pelukannya.
Angga tertawa keras. "Jangan kan pesawat, gue yang bakal jadi pemilik bumi ini."
"Ye, mimpi lo ketinggian" Cibir Bumi
"Tiga tahun, bukan waktu yang lama Rasanya" Sahut Angkasa . "Gue
bangga bisa jadian SMA ini, gue
juga seneng bisa kenal orang-orang
kayak lo semua."Fajar menatap mereka. "Gue juga termasuk orang yang seneng, bisa kenal dan pernah ada di bagian tempat ini."
Sean menepuk bahu Fajar, "Lo selalu punya tempat di setiap bagian cerita ini."
Langit yang sejak tadi diam, tersenyum kecil melihat teman-teman nya. Baginya ini bukan akhir, ini adalah cerita yang baru dimulai untuk hal yang mungkin akan lebih panjang dari
cerita ini.Lagu perpisahan berjudul sampai jumpa dia nyanyikan oleh seseorang, Mereka semua berpelukan membentuk lingkaran. Menyanyikan sama sama lagu itu.
"Sampai jumpa di lain hari....untuk kita bertemu lagi..."
"Ku relakan dirimu pergi..."
"Meskipun, ku tak siap untuk merindu.. Ku Tak siap tanpa dirimu..."
"Kuharap terbaik untukmu...."
Bulan tersenyum kecil, masa putih
Abu-Abu adalah bagian dari kisah
yang hampir, bukan sudah selesai.Perjalanan mereka masih jauh,
perjalan mereka yang sebenarnya
baru dimulai. Dan Fajar senang,
bisa pernah punya tempat dibagian cerita iniSean menarik tangan Langit keluar dari tujuan orang-orang. "Lang, anak sekolah sebelah nyerang sekolah kita."
Kamu adalah bagian penting dalam setiap tulisan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAJAR UNTUK BULAN
Teen Fiction"Pada akhirnya, sejauh apapun mengerjar Fajar dan Bulan mereka tak akan pernah bersatu. Walaupun mereka beriringan di langit yang sama" Haii..... aku Bulan, kalian tau kan siapa Fajar? Dia itu sosok pemuda yang bisa buat aku kagum sama dia. owh iya...