4 | Not strange, but crazy

634 33 0
                                    

Happy reading✓
Tandai typo
_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Azalea Kathleen Smith. Hidupnya bergelimang harta setelah bekerja mati-matian di umur 16 tahun. Hal itu cukup menyalahi aturan umumnya. Dimana di masa putih abu-abu yang seharusnya menjadi masa indah tak terlupakan, justru dipakai untuk memperbaiki taraf hidup. Dan inilah hasil dari apa yang dulu ia tanam. Terlalu berambisi menjadikan uang, pencapaian, nama baik menjadi segalanya.

Kathleen bisa menyuruh orang hanya dengan menjentikkan jarinya. Pribadinya pelit dan tidak suka mengeluarkan uang yang tidak jelas esensi kegunaannya. Dan dimana harga dirinya sekarang, jika Kathleen tidak mampu membayar taksi. Di olok-olok bagai orang miskin gila yang bermimpi punya rumah besar.

"BERHENTI!"

Tampak seorang perempuan berambut merah kecoklatan menghampiri mereka. "Ada apa ini?"

"Perempuan ini harus membayar taksi dengan tubuhnya karena tak punya uang!" teriak supir taksi itu lantang membuat Kathleen menggeleng tak percaya.

"Lepaskan sialan! Aku akan membayarmu nanti!" protes Kathleen.

"Berapa?" Perempuan itu merogoh celana jeans lunturnya. Meraih tangan supir itu dan menyimpan beberapa lembar uang di sana. "Cukupkan? Lepaskan dia!"

Supir itu tersenyum congkak. Lalu meninggalkan mereka berdua di keheningan. Kathleen mengusap kasar lengannya yang sakit. "Nanti aku ganti."

"Tidak perlu. Aku hanya ingin ucapan terima kasihmu."

"Aku ganti!"

"Terserah! Tapi setidaknya ucapkan terima kasih kepada siapapun yang membantumu, dude," ejek perempuan itu.

Kathleen memutar bola matanya malas. Terbiasa hidup di bawah kekayaan dan kekuasaan membuat dia lupa tiga kata sopan santun itu. Maaf, tolong, dan terima kasih. Apalagi menjadi perempuan independen yang terbiasa melakukan segala hal sendiri dan jarang meminta bantuan orang, membuat Kathleen semakin congkak dan besar kepala.

"Terima kasih."

Perempuan itu menggeleng pelan. Ucapan terima kasihnya tampak kurang ikhlas. "Baiklah, aku pergi dulu."

Ia menaiki motor yang penuh dengan kotak-kotak hitam. Masih banyak paket yang harus ia antar sebelum hari semakin siang. Namun tak lama, Kathleen menahan tangannya.

"T─ tunggu!"

Perempuan itu mengangkat sebelah alisnya. "Antar aku pulang. Aku─ aku akan membayarmu nanti," jelas Kathleen.

"Ulangi! Dan awali dengan kata 'tolong'," titahnya dengan senyuman mengejek.

Kathleen menggeram kesal. Ia sudah menurunkan harga dirinya, tapi jaguar merah ini terus mempermainkannya. "Tolong antar aku pulang! Atau aku akan menghabisimu, sialan!" gertaknya.

Perempuan itu tertawa puas. "Aku bercanda. Naiklah!"

Kathleen menaiki motor. Meringis pelan, menahan rasa sakit di daerah intimnya. "Siapa namamu?" tanya perempuan itu lagi

"Azalea Kathleen Smith. Panggil saja Kath," tuturnya. Berharap kurir paket ini mengenali namanya di layar televisi atau berita.

"Kau─ Azalea Kathleen Smith?"

Perempuan itu menoleh. Matanya berbinar penuh harapan. Kathleen tersenyum bangga. Akhirnya ada juga yang mengenalinya.

"Kau pemilik paket itu! Syukurlah, aku tidak bersusah payah menggedor pintu memberikan paket ini," ujarnya mengeluarkan sebuah kotak hitam.

Abstract Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang