Happy reading✓
Tandai typo___________________________
"Hah .. hah ..."
Kelopak mata seseorang terbuka. Nafasnya terengah-engah dengan dada naik turun seperti usai berlari maraton. Berdenyut kepalanya, memandang wajah perempuan paruh baya di sampingnya yang mengabur.
"Are you okey? What happened to you?"
"What's wrong with her, darling?"
"Entahlah. Aku rasa dia─"
Perempuan itu tak mengerti apapun. Telinganya bagai dibuat tuli. Gemetar ia menyentuh perutnya yang datar. "Bayiku ..."
"Bayiku? Dimana bayiku?!" Mengembun matanya seraya berteriak.
Keributan terjadi. Teriak wanita itu cukup kencang menarik atensi penumpang pesawat. Bahkan pramugari sampai mendatangi kursi mereka. Namun dua paruh baya itu berhasil mengusirnya.
Bahu perempuan muda itu di guncang agar sadar. Mengerjap ia seperti orang linglung.
"Are you having a nightmare? Apa yang kau impikan, hm?"
"Mimpi?"
Mengerjap ia beberapa kali. Memahami ucapan dari seseorang di sampingnya. Sepasang paruh baya itu saling pandang.
"Kau tidur sejak lama. Kami tadi panik saat melihatmu berkeringat dingin, resah tak karuan dalam tidurmu. Kau menangis kecil sesekali menggumamkan nama seseorang sambil menyentuh perut. Are you okey? Kau bermimpi apa?" tanya perempuan itu mengusap pipinya.
Gemetar tangan Kathleen mengepal di atas paha. Nanar matanya mengembun kembali. Perempuan itu mengerling pada sekitar memastikan apa yang terjadi.
Dia masih di dalam pesawat.
Di sampingnya ada sepasang paruh baya persis yang ia lihat sebelum terlelap.
Dan dia masih hidup.
Padahal jelas-jelas ia tadi mati. Memeluk kekasih dan bayinya yang tak sempat melihat dunia.
Kathleen tak percaya. Ingin menyangkal karena hanya sekedar mimpi. Namun, semua terasa nyata.
Kebencian,
Cinta,
Teror,
Pengkhianatan,
Pembalasan dendam.
"Hey, are you okey? Mimpi apa yang kau alami sampai seperti ini?"
Kathleen tersentak. Sontak ia menghela nafas seraya tersenyum kaku. "A─aku bermimpi hamil besar dan gagal melahirkan."
"Bayiku meninggal dalam perut tak sempat aku gendong," timpal Kathleen lagi berkaca-kaca. Sesak dadanya mengingat hal itu.
Perempuan paruh baya itu mengulas senyum tulus. "Tenanglah, itu hanya mimpi. Yakinlah di dalam hati bahwa mimpi tidak akan pernah terjadi di dunia nyata. Itu sekedar bunga tidur."
Namun, semua nampak jelas dan nyata. Mimpi itu nyata. Kathleen merasakan sakitnya.
"Sudah, jangan bersedih. Bersiaplah, kita segera landing," timpalnya lagi
Kathleen mengangguk kaku. Melirik ia pada jendela pesawat. Helaan nafas keluar, terdengar putus asa. Bahkan memejamkan mata pun rasanya Kathleen takut. Bayangan darah mengalir di pahanya membuat perempuan itu meremang.
Hingga denting notice ponselnya menyedot atensi Kathleen.
Ivy💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Abstract Love [END]
FantasyAzalea Kathleen. Seorang desainer muda yang mengalami roda mundur kehidupan. Karirnya sebagai desainer fashion sekaligus model mendorong dirinya bisa berjalan di atas panggung catwalk Paris Fashion Week. Namun sial, ia justru bangun dan terlempar ke...