15 | Bitter?

418 34 0
                                    

Happy reading✓
Tandai typo
_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Kylee merapikan penampilan sebelum masuk ke ruangan Dax. Sengaja ia naikan rok sebatas paha menjadi lebih tinggi. Dua kancing kemejanya sudah ia buka menampilkan belahan dada yang menggoda. Dengan percaya diri, wanita itu menenteng berkas dan secangkir kopi.

Tak

Suara benturan cangkir dan meja kaca memecah keheningan. Kylee sengaja membungkuk saat menyimpannya. Tak lupa menyunggingkan senyum manis memikat.

"Tuan, ini kopi dan berkas yang anda minta."

Dax menoleh. Wajah datarnya meneliti penampilan wanita itu. Ia mengangkat cangkir dan menghirup aroma kopi tersebut perlahan.

"Kau yang membuat kopi ini?" tanya Dax.

"Ya, aku membuatnya sesuai resep kopi nenekku, Tuan," ucap Kylee tersenyum lembut.

Dax meletakkan kembali kopi tersebut. "Minumlah!" titahnya.

"Hah?"

"Minumlah!" Pria itu menekan ucapannya sekali lagi.

Tanpa ragu, Kylee mengangkat cangkir dan meminum kopinya perlahan. "Bagaimana rasanya?"

Kylee tersenyum, ia menggigit bibirnya seksi. "Nikmat, aromanya pekat, manis─"

Sebelum menyelesaikan ucapannya, Kylee memegang leher. Perutnya bergejolak, tenggorokannya terasa terbakar dan tercekat. "T─ tuan tolong! A─aku ..."

Perempuan itu ambruk, jatuh ke lantai. Panas menerpa tenggorokannya. Dadanya sesak seperti ada yang mengganjal. Seringai iblis terukir di bibir Dax. Pria itu membungkuk, ia tarik rambut Kylee hingga mendongak menatapnya.

"Jangan harap aku tergoda denganmu, jalang!" Dax menghempaskan kepalanya hingga terantuk kaki meja. Pria itu tersenyum smirk, menikmati alunan tangis Kylee.

Darah mengalir di keningnya. Air mata Kylee keluar deras, merintih menahan rasa sakit yang mendera di kepalanya. Entah seberapa kuat, Dax menghantamkannya tadi. Sakit ini luar biasa, Kylee tak sanggup menahannya lagi.

"T─tuan, aku ... tidak─"

Prrang

Kathleen tersenyum miring melihat Arlo terburu-buru masuk ke ruangan Dax. Pasti ada kejadian seru di sana. Tak lama, Light juga muncul. Beberapa security masuk, membuat Kathleen semakin berasumsi bahwa Dax telah meminum kopinya Tapi kenapa Light harus masuk juga? Sial!

Kathleen memberanikan diri untuk mengintip. Suasana hening, tampak  Kylee terkapar mengenaskan dengan dahi yang mengucur darah. Sementara pria yang ia targetkan kini berdiri menjulang dengan wajah gelap.

"Pastikan, seluruh staf harus di geledah! Cari tahu siapa yang membantu jalang ini untuk mencampur racun pada kopiku!"

Para security mengangguk paham. "Baik, Tuan!"

"Katharine!"

Kathleen tersentak. Hampir saja ia menjatuhkan vas bunga. Perempuan itu mendengus kesal.

"Katharine!" teriak Dax.

Perlahan Kathleen masuk ke ruangan itu. Dax begitu lamat memandanginya. Sebisa mungkin Kathleen bersikap santai. Raut wajahnya tampak terkejut secara natural, seperti orang pada umumnya yang melihat kecelakaan. Dengan baik, ia tidak menampakkan sedikitpun gelagat gelisah, gugup atau merasa bersalah. Untungnya, tadi sisa bubuk racun itu ia masukkan pada tas Kylee. Kathleen melakukannya sangat rapi, jadi tidak mungkin dia tertangkap. Namun sial! Bagaimana ceritanya wanita bodoh itu yang jadi meminumnya? Benar-benar tak berguna.

Abstract Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang