42 | Glance

256 12 0
                                    

Happy reading✓
Tandai typo

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Seorang perempuan memakai dress sederhana dengan sepatu tanpa hak. Rambutnya di kepang satu ke pinggir. Perempuan itu ─Kathleen mematut dirinya di cermin sambil mengoleskan sedikit lip cream di bibir.

"Sempurna!"

Setelah mengelabui Dax menggunakan alasan keinginan baby, Kathleen akhirnya bisa keluar mansion untuk jalan-jalan.

Perempuan itu di sambut oleh Bibi Mey dari balik pintu. "Mari, Nona."

Kathleen turun bersama Bibi Mey menggunakan lift. Hingga mereka tiba di halaman mansion.

Kathleen menilik datar. "Siapa dia, Bi?"

"Dia Nona Zale, utusan dari Tuan Dax yang akan menemani Anda, Nona."

Pria bajingan itu! Awas saja punya wanita lain! (⁠ ̄⁠ヘ⁠ ̄ )

Mata Kathleen memindai dari atas hingga bawah. Perempuan cantik nan muda memakai setelan seperti para bodyguard. Kathleen sontak beranjak, masuk ke mobil tanpa berkata.

Zale memperkenalkan diri, namun hanya di balas anggukkan dan deheman singkat dari Kathleen. Perempuan itu memandang gedung-gedung tinggi di balik kaca mobil. Menikmati udara tak sedap dari jalan raya yang menerpa wajahnya. Ah, kapan terakhir Kathleen merasakan suasana ini. Apalagi jika di dunianya dulu, Kathleen adalah seorang alpha woman yang workaholic alias gila bekerja. Siang malam sibuk mencari cara untuk mengembangkan perusahaan agar melejit di dunia fashion. Meski Kathleen menikmati masa senggangnya, tapi akhir-akhir ini cap pengangguran kini malah menyiksa dirinya.

Ngomong-ngomong, Kathleen lupa untuk kembali ke dunianya. Dirinya terlalu terhanyut dalam peran Kath B di dunia ini yang penuh dengan masalah. Apa nanti Kath B akan kembali dan mengambil alih tubuh ini?

Lamunan perempuan itu buyar bersamaan mobil berhenti. Kathleen keluar lalu mengedarkan pandangan. Kakinya melangkah, menemui seseorang yang di kenalnya dulu.

"Mrs. Lily?" Perempuan paruh baya itu menoleh. "Siapa?"

"Aku, Kath. Gadis yang dulu menitipkan kue di tokomu?"

Mata paruh baya itu melebar. "Ouh, kau jadi secantik ini. M─ maaf, aku nyaris tidak mengenalimu."

Masih ingatkah, dulu Kathleen sering menitipkan kue ke toko kecil ini? Dengan penampilan kumuh dan hitam sebagai Katharine?

Lily sontak menghampiri Kathleen yang tersenyum dengan perut buncitnya. Saat ingin mengajak Kathleen duduk, tangannya sontak di tepis oleh Zale.

"Maaf, jaga jarak Anda!"

Suasana berubah canggung. Perempuan paruh baya itu tertawa kaku. "Aha ... I─ iya. Mari, Kath. Kau duduk dulu di sini. Aku akan membuatkan teh untukmu ..." Mata Lily juga menoleh pada orang-orang di belakang Kathleen, "... Juga mereka. Silahkan!"

Kathleen mendelik tajam ke arah Zale. Perempuan itu berbisik, mendesis rendah. "Cukup awasi aku! Jangan coba-coba untuk mengaturku, mengerti?!"

Zale meneguk ludahnya kasar saat Kathleen kembali menjauhkan wajahnya. Perempuan itu akhirnya hanya berdiri, bersama dua bodyguard lain. Berjaga-jaga sambil memandangi sekitar.

Lily datang dengan sebuah nampan berisi teko dan beberapa cangkir keramik. Teh hangat itu di tuang perlahan.

"Kau sudah menikah dengan pria kaya, Kath?"

Abstract Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang